Thursday 31 December 2009

Les Privat {mplot 6}

Sunhee membuka kacamatanya dan menghapus air matanya. Dongwoon diam saja sambil mengagumi wajah Sunhee yang makin cantik tanpa kacamata. Lebih cantik daripada Nana After School.

"Terus.." Sunhee memasang kacamatanya kembali. "Gue pergi les sama siapa dong? Kita ga ada yang jemput."

Dongwoon melihat keluar sekolah, cuaca sudah mendung.

"Sama gue aja. Kita naik bis, gimana?" tawar Dongwoon.

"Bis? Tapi gue ga pernah.." Sunhee ragu-ragu.

Dongwoon tersenyum. "Tenang, gue udah biasa naik bis. Udah tau rutenya. Berangkat sekarang aja yuk? Udah mendung.."

Tiba-tiba..

JEGEEEEEER~~!!

"MONYONG~!" Sunhee latah lalu bersembunyi dibalik bahu Dongwoon. Kaget gara-gara bunyi gledek yang super gede. Dongwoon cengar cengir ga jelas. "Si Dungdung lagi marah-marah kali ya.." kata Sunhee.

"Dungdung?" tanya Dongwoon.

"Temennya guru les dance gue," kata Sunhee. "Namanya Cheondung. Artinya gledek kan? Nah karna aneh makanya kita panggil Dungdung."

Keduanya terdiam.

"Udah ah ga penting. Sekarang gimana perginya nih? Ujannya deres banget. Masih mau naek bis? Les gue mulai sejam lagi. Kalo ujan pasti macet deh," Sunhee panikan sendiri.

Dongwoon membuka lokernya yang terletak disamping loker Sunhee. Dia lalu mengeluarkan payungnya yang berwarna biru bening.

"Gue ada payung nih! Pake ini aja yuk."

Dongwoon lalu berjalan ke pintu utama sekolah. Sunhee mengikuti. Saat mereka sudah di depan pintu, hujan semakin deras disertai angin puting beliung hingga Sunhee pun terangkat dan ga terlihat lagi. Dongwoon panik.

Ya ga gitu lah ceritanya.

Anginnya memang kencang dan meniup hujan ke arah mereka, anehnya cuma Sunhee doang yang kena basah. Lalu saat mereka turun tangga, ternyata air sudah menggenang.

"Yaaah nanti sepatu gue kelelep nih.." Sunhee mengeluh.

Dongwoon menyerahkan payungnya pada Sunhee. "Pegang."

Sunhee manyun. Bukannya ditolongin, malah disuruh megangin payung. Sebelum Sunhee sempet komplen, Dongwoon sudah berjongkok di depan Sunhee.

"Naik," katanya, singkat.

"Ha?"

"Nona takut sepatunya basah kan? Yaudah sini biar saya gendong," Dongwoon mulai memakai bahasa formal lagi.

Sunhee terharu. Dia lalu perlahan menaiki *?* Dongwoon dan berpegangan pada bahunya. Dongwoon mengangkat Sunhee dan berjalan pelan-pelan. Sesekali Dongwoon harus melompat sedikit untuk mengangkat Sunhee yang mulai melorot. Sunhee merasa agak kesusahan, mesti megangin payung sambil pegangan ama Dongwoon.

Dari jauh ternyata ada dua orang yang sedang memperhatikan mereka.

"Daedae, itu.. Sunhee kan? Sunhee temen sekelas kamu?" tanya Dungdung.

Daehee yang sedang bersiap diboncengin Dungdung pake motor, langsung nengok ke arah yang Dungdung maksud.

"Iya. LAH? KOK DIA UJAN-UJANAN? Digendong lagi! Itu siapa ya.." Daehee menyipitkan matanya.

Dungdung ikut-ikutan sipit.

"YA AMPUN. OH MY DUNG~!" Daehee teriak, tapi ga kedengeran ditelan suara hujan yang deras. "ITU KAN SI ANAK BARU! Siapa namanya.. Dongjun, Dongjong? Dongwong? DONGWOON! Nah iya dia!"

Dungdung manggut-manggut sambil ngestarter motornya. "Terus kok bisa jadi main gendong-gendongan begitu? Jangan-jangan mereka.."

"Sst~! Udah ah besok gue tanya Sunhee aja langsung. Sekarang ayo anterin gue pulaaang.." Daehee memasang helmnya. Dungdung menggas motornya dan membawa mereka semua pergi dari tempat itu.

Dongwoon terus menggendong Sunhee hingga mereka sampai ke halte bis terdekat. Lalu Dongwoon menurunkan Sunhee dengan hati-hati.

"Nona gapapa kan? Ga basah kan?" tanya Dongwoon.

"Mesti berapa kali gue bilang kalo diluar rumah gausah manggil gue Nona," Sunhee merapikan rambutnya.

"Saya merasa kurang sopan kalo memanggil Nona dengan nama saja, kecuali di sekolah. Saya janji bakal manggil nama Nona kalo di sekolah. Oke?" Dongwoon mengacungkan jempolnya dengan manis.

Sunhee pun akhirnya luluh dan balas tersenyum. "Oke. Kalo gitu saya manggil gue-elo nya juga di sekolah aja."

Ga pake lama nunggu, bis yang ditunggu datang. Dongwoon mempersilahkan Sunhee naik duluan, sementara dia merapikan payungnya, setelah itu baru dia naik. Bener kata Sunhee. Kalo ujan, jalanan macet. Mereka jadi butuh waktu hampir satu jam untuk sampai di FNC course.

Ketika sampai, hujan sudah mereda, tinggal rintik-rintik doang. Sunhee dan Dongwoon berlari-lari kecil menuju lobby. Mereka mengeringkan baju masing-masing, lalu masuk ke gedung FNC. Sunhee langsung menuju meja resepsionis untuk absen.

"Aechaaan~!" kata Sunhee sambil berlari kecil menuju resepsionis.

"Eh Sunsun unnie, apa kabar? Gimana liburan ke pantainya?" Aechan menyapa Sunhee dengan ramah.

"Asik beraaat. Eh Bang Johu udah dateng?"

"Bang Johu?"

"Pak Choi maksudnya. Jonghun, Jonghun. Guru les gueee," jelas Sunhee.

"Oh, belom. Kayaknya dia kejebak macet.. eh tunggu, itu dia.." Aechan menunjuk pintu utama lobby.

Sunhee menoleh dan mendapati sosok Jonghun yang ganteng sekaligus cantik itu memasuki gedung. Dia memegang helm, lalu mengacak-acak rambutnya dan mengSWING poninya dengan SANGAT KEREN. Sama seperti saat mereka baru ketemu.

Sunhee nengok ke atas.

Aechan bengong. Dia ikut-ikut liat ke atep. "Liat apa unn? Cicak? Di gedung ini mah ga ada cicak, adanya tokek."

"Gue takut mimisan lagi, Chan," Sunhee mengacuhkan teori tokeknya Aechan.

Jonghun berjalan mendekat. Sunhee tidak bergerak. Jonghun ikut-ikutan ngeliat ke atas.

"Nyari apa kamu? Cicak? Disini mah ga ada cicak, adanya tokek."

Sunhee melihat muka Jonghun dan memasang ekspresi -_____-

"Udah langsung les aja yuk, udah lewat 10 menit nih," Jonghun melihat jam tangannya.

Sunhee mengangguk lalu berjalan dibelakang Jonghun. Kemudian dia terdiam dan mengingat sesuatu. Dia menoleh pada Dongwoon yang sedang merapikan rambutnya. Seragamnya yang sudah berantakan membuatnya terlihat makin cowo dan makin keren.

"Bang Johu," panggil Sunhee.

"Ya?"

"Itu, aku bawa temen aku. Dia yg nganter aku kesini tadi. Aku nanti pulang sama dia, jadi.. kalo dia nunggu sendirian disini.."

"Ajak aja ke atas bareng kita," Jonghun memencet tombol lift.

Sunhee tersenyum. Jonghun terpana. Sunhee lalu berlari ke arah Dongwoon, terlihat ngomong sebentar, lalu Dongwoon berjalan mengikuti Sunhee sampai ke lift.

"Loh? Ini bukannya.. bukannya.. tukang es kelapa kemaren?" tanya Jonghun.

"Bukan, itu mah Hyunseung. Saya.. yang ngemudiin speedboat waktu itu," kata Dongwoon.

"Oooh.." Jonghun manggut-manggut. Pintu lift terbuka, mereka bertiga masuk. Keheningan pun terjadi. Sunhee berdiri di tengah kedua cowo gantengs itu. Masing-masing cowo bertingkah stay cool. Sunhee jadi bingung sendiri.

Pintu lift terbuka. Dongwoon dan Jonghun sama-sama menahan pintu lift dan membiarkan Sunhee lewat duluan. Lalu kedua cowo itu bertatapan. Mata Dongwoon kayak mata serigala mau makan mangsanya. Mata Jonghun kayak kucing mau makan biskuit.

"Kalian masih mau berdiri disitu ampe kejepit ato gimana?" tanya Sunhee memecah keheningan.

Kedua cowo tadi akhirnya bergerak. Jonghun berjalan di depan Sunhee sambil memegang kunci J room. Dongwoon berjalan di belakang Sunhee.

Ketika masuk J room, Sunhee menitipkan tasnya pada Dongwoon, lalu langsung memulai lesnya.

"Nona.. saya boleh..?" tanya Dongwoon sambil menunjuk-nunjuk keyboard.

Sunhee langsung mengerti. "Bang Johu, Dongwoon pinjem itu ya, boleh ga?"

Jonghun menoleh dan mengangguk. Lalu dia memberi gitar akustik pada Sunhee. Sunhee mulai memetik nada yang dia ingat. Dongwoon sesekali memperhatikan, lalu asik bermain keyboard sendiri. Jarak Sunhee-Jonghun dengan Dongwoon memang agak jauh, jadi lesnya ga keganggu.

Tiba-tiba Dongwoon memainkan intro sebuah lagu, lalu mulai menyanyikannya..

*Listen to BEAST's OASIS*

"When I was standing at the end of the world and couldn't see the path
I needed someone
When I was trapped in the darkness and couldn't see the light
I was waiting for the helping hand

You wouldn't know that you are the only one in the world
Who is the only one better than the world
I believe dream for you and me
You are the long waited rain in my draughty day. You soaked my heart and gave me courage
You make me fly and smile again
Coming into my arms and giving happiness silently just like a rainbow after a shower.."


Sunhee terdiam dari les gitarnya. Jonghun yang lagi sibuk menulis chord untuk Sunhee juga berhenti. Sunhee terus menatap Dongwoon.

"Oh lonely night, it's an endless and stuffy dark night
Those are the days when I cried alone during the dark nights
In lieu of the people
who would only hurt my callow heart
and my heart was having a draught
But that's okay you make a way
The person who will be always guiding me is you, you you you
The only reason of living on you
Within my desert you are my Oasis, the sweetest chocolate."


Tanpa sadar Sunhee meneteskan air mata. Jonghun kaget dan bangun dari duduknya, dia berlutut di depan Sunhee dan menanyakan ada apa. Seperti yang biasa dilakukan Seungho kalo Sunhee lagi ngambek.

"Lohlohloh, kok tiba-tiba nangis? Kamu kenapa?" tanya Jonghun dengan lembut. Sunhee mulai sesungukan.

Dongwoon menghentikan permainannya dan berjalan menghampiri Sunhee. "Nona, kenapa?"

Sunhee terus nangis sambil sesekali ngelap air matanya. Jonghun membantu menyeka pipi Sunhee. Dongwoon diam saja.

"Lagu.. yang dimainin sama Dongwoon.. bikin Sunhee inget Bang Seungho," kata Sunhee sambil masih terisak.

Sunhee yang tadinya rame, gila, sekaligus cantik dan kalem tiba-tiba berubah jadi kayak anak pisang kehilangan emaknya. *?*

Jonghun yang semula gregetan ama Sunhee karena daritadi chordnya salah mulu, jadi ga tega marah. Jonghun berdiri lagi dan membelai rambut pirang Sunhee perlahan. Dongwoon jadi merasa bersalah.

"Aduh, maaf ya Nona, salah saya mainin lagu sedih. Saya ga maen maen lagi deh," Dongwoon melas dan mengangkat jarinya membentuk peace sign.

Sunhee tersenyum dibalik air matanya *EAAA* , "Gapapa, bukan salah kamu kok. Cuma sekarang aku penasaran, kenapa Bangku tadi sensi bener ya."

"Nanti coba ditanya aja, Nona, kalo udah sampe rumah."

Sunhee mengangguk dan mengeringkan wajahnya lagi. Dia membuka kacamatanya.

Dongwoon terkesima LAGI. Jonghun bengong.

Sementara Sunhee masih dalam keadaan lepas kacamata. Jonghun menarik Dongwoon agak menjauh.

"Itu.. Sunhee.. kalo copot kacamata.. kok.." Jonghun terbata-bata.

"Cantik?" sambung Dongwoon.

"BUKAN~!" sangkal Jonghun.

"Terus?"

"Beautiful," Jonghun sok inggris. Dongwoon masang muka -___-

"Apa bedanya dah -__-"

Sunhee memasang kacamatanya kembali dan bingung kemana perginya dua cowo tadi. Sunhee menoleh ke arah keyboard.

"Kalian ngapain disitu?" tanya Sunhee, bingung melihat posisi Jonghun dan Dongwoon yang seolah-olah Jonghunnya kayak nyium pipi Dongwoon padahal lagi ngebisikin Dongwoon.

"Engga kok! Sekarang, masih ada waktu setengah jam, masih mau lanjut?" tanya Jonghun.

"Saya ke toilet dulu ya.." kata Dongwoon.

Sunhee mengangguk. Jonghun kembali duduk di depan Sunhee sambil memegang gitarnya.

"Oh iya, kalo boleh tau, gimana ceritanya si Dongwoon bisa jadi disini? Maksudnya, jadi sekolah di Shinhuahua juga?" tanya Jonghun.

Sunhee menceritakan kronologisnya. Dari Dongwoon resmi menjadi butler Sunhee, sampai Sunhee menyekolahkannya di sekolah yang sama.

"Jadi, kamu ngebiayain dia sekolah?" tanya Jonghun.

Sunhee mengangguk sambil memetik gitarnya. Jonghun terpana.

Gila. Berarti setajir apa ni cewe? penasaran gue.

Setelah mengetahui kisah dibalik hadirnya Dongwoon, entah kenapa Jonghun jadi baik. Jarang marah-marah kalo Sunhee melakukan kesalahan. Mungkin pengen dibiayain kuliah ke luar negri? Dasar busuk.

30 menit berlalu dengan cepat. Dongwoon ga balik-balik ke J room. Sunhee cepat-cepat izin pulang.

"Bang Johu tengkyu ya les hari ini. Aku pulang duluan ya! Penasaran ama Bang Seungho dirumah," pamit Sunhee.

"Oke. Ohya sekalian salam buat Seungho, bilangin saya minta maaf karna waktu itu nyangka dia supir kamu," Jonghun stay cool sambil ngeberesin gitar.

Sunhee ketawa tanpa suara sambil merapikan rambutnya. "Sip Bang. Dadaaah~!"

Sunhee menenteng tasnya dan buru-buru jalan kebawah. Dia menuruni tangga karena males nungguin lift. Setelah sampai di lobby, dia menghampiri Aechan.

"Aechan~!"

"Sunsun unnie! Udah lesnya?"

"Liat temen gue ga? Yang tadi pake seragam sama kayak gue.."

"Seragam sama kayak unnie? Pake rok? Ga liat. Aku liatnya ada cowo yang seragamnya sama kayak sekolah unnie, seragam cowo sekolah Shinhuahua," kata Aechan, polos.

"-_- iya maksud gue itu. Mana orangnya?"

"Gatau."

Sunhee berasa pengen ngeremes kaleng. "Katanya lo liat tadi?"

"Tadi sih dia duduk-duduk di sofa situ tapi sekarang gatau kemana. Oh iya aku liat tadi dia keluar!" Aechan mengingat-ingat.

"Keluar? Oke thanks ya Chan," Sunhee langsung berlari keluar untuk mencari Dongwoon.

Tak lama kemudian, Dongwoon menghampiri meja resepsionis.

"Mbak, Nona Sunhee nya udah selese les belom?"

Aechan bengong.

"Lah, elo tadi bukannya udah keluar ya?" tanya Aechan.

"Nggak, saya baru dari kamar mandi."

"..."

"???"

"Itu, Sunhee nya udah keluar nyariin elo! Kejar gih buruan!!" kata Aechan tanpa memberitahu Dongwoon bahwa Aechan salah ngasi info ke Sunhee.

~~~~~~

Di luar, hujan udah berhenti, namun jalanan masih becek. Sunhee mencari-cari kemana si Dongwoon menghilang. Karena ga ada di sekitar drop-off point, Sunhee akhirnya berjalan keluar area gedung FNC course.

"Et dah mana si Dongwoon ya?" Sunhee celingukan.

Tiba-tiba dari belakang ada yang menutup matanya.

"AAAAAAAAAAAAAAAA~~H!" tereak Sunhee, refleks.

"Ssssht~! Sunhee ini gue!"

Sunhee menoleh dan mendapati sepupu pirangnya tersenyum manis.

"Yunhee unnie? Ngapain unn?"

"Gue mau maen ke rumah lo dong, boleh ga? Gue bawa dia nih," Yunhee menoleh dan menarik suatu buntelan. Saat dibuka, ternyata itu Yoseob lagi pake hoodie. Yoseob tersenyum imut.

"Neng pirang cantik aduhai! Apa kabar! Saya tersiksa ama neng pirang galak aduhai yang ini nih," kata Yoseob, menunjuk-nunjuk Yunhee.

Yunhee nempeleng pala Yoseob. "Masi untung lu gue ajak kesini!"

"Hahahah~ kabar gue baik. Eh tadi ada apa dateng kesini?" tanya Sunhee sekali lagi.

"Ini, pembantu gue alias si pirang imut ini katanya kangen ama temen-temennya, si penjual es kelapa ama si tukang perahu. Pada kemana? Lo udah selese les?" tanya Yunhee.

"Udah unn. Oh Hyunseung ada di rumah Jihee. Kalo gitu mending sekarang maen ke rumah gue aja.. Tapi si Dongwoon.." Sunhee melihat ke sekelilingnya lagi.

"Nona!"

Sunhee menoleh ke arah suara, dan mendapati Dongwoon sedang berlari ke arahnya. Hembusan angin membuat rambutnya naik turun dan menciptakan pemandangan yang indah buat perempuan. Dongwoon lalu menghampiri Sunhee dalam keadaan ngos-ngosan.

"Kamu kemana aja?" tanya Sunhee, lembut.

Dongwoon menarik napas, "Tadi saya juga nyariin Nona. Untung ketemu disini, tadi si.. LOH? YOSEOB?"

"DONGWOONIE YAAAAAH~~!" Yoseob kegirangan lalu melompat ke Dongwoon. Sekarang mereka dalam posisi si Dongwoon lagi ngegendong Yoseob sambil dipeluk. Lutuna.

Sunhee ngeliat ke Yunhee. Yunhee geleng-geleng sendiri liat pembantunya yang ketemu lagi ama temen lamanya di pantai. Berasa udah setaun gitu padahal mah seminggu aja kaga ada.

"Yunhee unnie, bawa mobil?"

"Bawa, tuh," Yunhee menunjuk Ford Escape hitamnya yang diparkir dipinggir jalan.

"Wah, muat banyak. Yuk ke rumah gue!" Sunhee melempar wink pada semuanya.

Dongwoon yang tadinya lagi ngegendong Yoseob, terpesona dan refleks menjatohkan Yoseob ke lantai.

~~~~~~

"Umma~! Aku pulang bawa Dongwoon, Yunhee unnie ama Yoseob. Abang mana?"

Sunhee masih menenteng tasnya dan berjalan menuju dapur dimana ummanya biasa memasak untuk menyiapkan makan malam.

"Wah ada tamu? Umma tambahin porsi makan malemnya deh ya," kata Mrs. Song.

"Umma, aku tanya ga dijawab. Abang udah pulang belom? Kalo appa?"

"Appa kamu baru aja pulang, lagi dikamar ganti baju. Kalo abang kamu, kayaknya malem ini pulang telat.." Ummanya Sunhee mengaduk-aduk cream soup yang lagi dipanaskan.

"Pulang telat? Kenapa?" Sunhee langsung lemes.

"Katanya sih mesti intensif latihan dance. Nanti kalo kamu mau, telfon aja dia," kata Mrs. Song tanpa mengalihkan pandangannya dari masakannya.

Sunhee menghembuskan nafas lalu berjalan ke tangga.

"Neng pirang cantik aduhai! Saya mau ketemu Hyunseung nih! Dia dimana?" tanya Yoseob.

"Di rumah sebelah. Kamu kalo mau langsung kesana aja, nanti saya nyusul," Sunhee menaiki tangga.

"Sama Dongwoon juga ya Neng?" pinta Yoseob.

Sunhee melihat ke Dongwoon. "Kamu ganti baju dulu."

Dongwoon mengangguk dan pergi ke kamarnya.

"Gue gimana, Sun?" tanya Yunhee.

"Tungguin aku unn, nanti kita kesana bareng-bareng aja," Sunhee pun hilang dibalik pintu kamarnya.

~~~~~~

Ketika Sunhee, Yunhee, Yoseob dan Dongwoon sampai dirumah keluarga Jung, yang mereka lihat adalah CHAOS alias KEKACAUAN.

Byunghee terlihat sedang berebutan ayam dengan tukang kebunnya sendiri, Jang Hyunseung.

"JUNG BYUNGHEE~!!" teriak Gahee dengan merdu sambil bawa pentungan bambu.

"JANG HYUNSEUNG~!!" teriak Jihee dengan fales sambil bawa gunting rumput.

Baik Byunghee maupun Hyunseung tercengang dan refleks melarikan diri. Si ayam yang menjadi korban terlepas dan akhirnya lari keluar pager. Sunhee mengikuti arah kemana ayam itu pergi, lalu nengok ke dalem lagi.

"KAMU TUH YA udah berapa kali noona bilangin, kalo sama ayam tuh.. eh? wah ada tamu.." Gahee menyembunyikan pentungan bambu ke belakang punggungnya which is useless because para tamu ini udah liat duluan keganasan Gahee.

"Tugas kamu tuh beresin kebun, bukan rebutan ayam! Lagian kenapa.. ups," Jihee berhenti ngomel pas udah dipelototin Gahee gara-gara ada tamu.

Sunhee dan Dongwoon bertatapan. Yunhee dan Yoseob juga.

"Apa kita pergi aja?" kata Yunhee.

"Eits~! Tunggu dulu, unnie-unnie yang baik manis dan cantik, silakan masuk! Maaf tadi ada sedikit kekacauan," sambut Jihee dengan ramah.

"Sedikit?" bisik Dongwoon.

"Sssht~" kata Sunhee.

Keempat tamu itu diajak duduk-duduk di teras rumah yang luas. Byunghee dan Hyunseung diberi peringatan, lalu setelah itu mereka berdelapan berkumpul.

"Hyunseungie~! AAAH kangen gue ama elu! Gimana kerjaan lu disini?" tanya Yoseob sambil duduk disamping Hyunseung.

Hyunseung merapikan rambutnya yang kali ini mirip jamur. "Kerjaan gue sih fine, gaji juga fine cuma gue dapet musuh baru.."

"Nugu?" tanya Dongwoon, ikut dalam percakapan.

"ONOH~! Si kumisan jenggotan buluan."

Byunghee, Jihee, Gahee, Sunhee dan Yunhee *buset HEE semua* terlalu sibuk dan asik mengobrol sehingga mereka mengacuhkan obrolan ketiga pembantu tadi.

"Emangnya kenapa?" tanya Dongwoon lagi.

"Itu, ayam tetangga ada yang lepas, mau gue balikin, eh dia malah ngotot jangan dibalikin, mau dicabutin bulunya. Freak banget kan!" Hyunseung curhat.

Dongwoon sama Yoseob nyengir-nyengir aja. "Kalo elu, Sup?" tanya Hyunseung.

"Neng pirang galak itu, galak banget! Liat aja tampangnya. Gue sering tuh kalo lagi sibuk kerja, dipanggil ama dia. Nah jarak dari lokasi gue ama dia tuh jauh, terus dia nereakin nama gue ampe 3 kali baru gue nyampe kamar dia, eh dia sewot nuduh-nuduh gue budeg. Alhasil gue disuruh ngerapiin kamar dia tiap pagi, padahal sebenernya mah itu tugas pembantu yang cewek," Yoseob ikutan curhat.

"Sengaja kali tuh dia, jangan-jangan dia demen ama elu? CIE YUSUP," Hyunseung mulai ngecakin Yoseob. Yoseob cuma manyun tapi seneng.

"Nah tinggal dia nih yang belom cerita, gimana kerjaan lu, Woon?" tanya Hyunseung lagi.

"Kalo gue.." Dongwoon berbicara sambil menatap Sunhee yang asik ngobrol sama Hee Hee yang lain. "Majikan gue baik banget. Gue beruntung banget bisa kerja di rumah keluarga Song. Gue langsung diangkat jadi kepala pembantu, butler gitu. Terus pas si Sunhee tau gue berhenti sekolah, dia nyekolahin gue! Di sekolah yang sama pula! Majikan mana sih yang mau nyekolahin pembantunya? Yah meskipun akhirnya gue jadi sering nyupirin dia dan gue berasa jadi bodyguardnya, cuma dia emang bae. Jadi gue sih ga ada keluhan sama sekali."

Yoseob dan Hyunseung berpandangan. Kemudian menitikkan air mata bahagia.

"HUWEEE gue terharu~! akhirnya elo hidup bahagia juga setelah kita pertama kali ketemu di pantai itu! huweee, yah meskipun sekarang gue ama Hyunseung ngenes, yang penting elo bahagia, kita bahagia buat elo Woon!" Yoseob memeluk-meluk Dongwoon.

Hyunseung mengelap air matanya. "Iya Woon! Gue seneng kalo lo seneng. Aih mudah-mudahan nasib kita berubah kayak dia ya Sup!"

Dongwoon cuma tersenyum sambil menepuk-nepuk pundak kedua temennya itu.

Tiba-tiba umma Sunhee menelepon.

"Yoboseyo? Iya umm? Lagi di rumah Jihee.. iya.. oh udah magrib ya? oke aku pulang.. iya, iyaa Yoseob ama Yunhee ikut makan dirumah kok. He-eh. Oke."

Sunhee menutup telponnya.

"Gahee unnie mana?" tanyanya.

"Nyiapin dinner. Unnie makan disini ga?" tanya Jihee.

"Engga aku udah ditelpon suruh pulang. Balik yaaa~"

"Eh tunggu! Mumpung cewe-cewe lagi pada ngumpul, narsis bareng yuk?" ajak Jihee.

Alhasil Sunhee, Jihee dan Yunhee mengambil foto mereka bertiga. Diiringi tatapan iri dari Yoseob, Dongwoon dan Hyunseung. Byunghee sudah pergi membantu Gahee karna diancem.

Seandainya Sunhee itu gue, batin Hyunseung.
Seandainya Jihee itu gue, batin Yoseob.
Seandainya kamera itu gue, batin Dongwoon.

Ketiga pembantu itu mengagumi wajah majikannya masing-masing.

~~~~~~

Setelah makan malam, Yunhee dan Yoseob pun pulang dengan susah payah, setelah Yoseob merengek sambil memeluk Dongwoon, seakan dia tidak akan pernah bertemu kembali. Sunhee pun memberi nomor telpon rumah dan mempersilakan Yoseob untuk menelpon Dongwoon kapan saja dia kangen.

Dongwoon sibuk mengatur dan merapikan kembali meja yang sudah dibersihkan. Pembantu yang lain sibuk mencuci piring. Sunhee yang sudah selesai makan, nongkrong di ruang tamu sambil membuka laptopnya, hotspotan.

"Sunhee, kamu ga tidur?" tanya appa Sunhee.

"Abang pulang telat, kan? Aku mau nunggu abang aja."

"Kamu yakin? Besok kan hari Kamis, masih sekolah," appa Sunhee mendekati Sunhee dan membelai rambutnya.

"Gapapa, pokoknya aku mau nungguin abang."

Appa Sunhee menghela nafas panjang. "Yasudah. Nih pake selimut kalo dingin ya. Jangan nunggu ampe terlalu malem!"

Appa Sunhee mencium kening Sunhee lalu berjalan ke kamar. Sunhee lalu ngebrowsing forum dan mencuri foto-foto idola kesayangannya.

1 jam berlalu.
Sunhee masih asik ngenet sambil dengerin playlistnya.

2 jam berlalu.
Sunhee asik YMan ama Jihee.

3 jam berlalu.
Sunhee mulai bingung mau ngapain. Formspringnya sepi dan dia males update ff.

4 jam berlalu.
Udah jam 12 lewat 15. Sunhee mulai menguap.

5 jam berlalu.
Sunhee sudah tertidur. Kepalanya diletakkan diatas kedua tangannya diatas meja, sementara badannya masih dalam posisi duduk sila. Maklum, Sunhee ngenetnya di meja tamu, jadi rendah. Selimut yang tadi dia pake juga udah berantakan kemana-mana.

Dongwoon yang lagi siap-siap mau tidur, melihat ke arah ruang tamu. Dia menghampiri Sunhee yang sudah tertidur.

"Nona."

Sunhee tetep ga bangun.

"Nona Sunhee," Dongwoon mencoba untuk membangunkan Sunhee. Dia mengulurkan tangannya untuk menyentuh Sunhee.

"Dongwoon."

Dongwoon tersentak dan menoleh ke arah suara. "Nyonya," katanya dan membungkukkan badannya.

"Sepertinya Seungho ga akan pulang malam ini. Saya boleh minta tolong?" tanya Mrs. Song dengan lembut.

"Tentu, Nyonya."

"Bantu Sunhee pindah ke kamarnya ya? Kalo dia memang tak bisa bangun, kamu angkat dia aja. Tapi hati-hati di tangga," ujar Mrs. Song.

Dongwoon agak ragu. "Maksud Nyonya, digendong?"

Mrs. Song mengangguk. "Iya. Biasanya Tuan Song yang mengangkat Sunhee ke kamarnya, cuma, dia sekarang sudah tertidur pulas. Aku tak tega membangunkannya. Kamu bisa membantu, kan?"

Dongwoon mengangguk.

"Kalau begitu tolong ya. Saya kembali ke kamar," Mrs. Song pun balik dan memasuki kamarnya.

Dongwoon melihat Sunhee dan memanggilnya sekali lagi. Tetap saja Sunhee tidak bangun. Akhirnya, Dongwoon menutup laptop Sunhee dan membawa barang-barangnya ke kamar Sunhee. Setelah itu, dia turun kembali. Perlahan, dia mengangkat tubuh Sunhee dan membawanya. Dia berjalan sangat pelan agar Sunhee tidak bangun. Dan ketika menaiki tangga, dia berhati-hati, seperti apa yang dibilang Mrs. Song.

Saat sampai di kamar, Dongwoon menurunkan Sunhee di atas kasurnya perlahan. Dia melihat ke sekeliling kamar, memastikan barang-barang Sunhee yang tadi di bawah sudah lengkap. Lalu dia menyelimuti Sunhee, dan berjalan keluar.

~~~~~~

Keesokan harinya, Mr. dan Mrs. Song sudah ada di meja makan. Dongwoon sibuk menyiapkan sarapan bersama pembantu lain, meski wajahnya masih terlihat mengantuk.

"Dongwoon, coba kamu bangunkan Sunhee. Ajak dia sarapan," kata Mr. Song dengan tegas.

Dongwoon memberi hormat pada tuannya, lalu berjalan ke kamar Sunhee.

"Nona Sunhee, sarapan sudah siap. Bangunlah," ujarnya sambil mengetuk pintu kamar.

Tidak ada jawaban.

"Nona, bangunlah. Tuan dan Nyonya sedang menunggumu."

Masih tidak ada jawaban. Dongwoon mulai khawatir.

"Nona, saya masuk ya?"

Dongwoon membuka pintu kamar dan agak terkejut mengetahui kamarnya tidak dikunci. Ketika dia masuk, dia lebih terkejut lagi, karena tempat tidur Sunhee sudah kosong.

"Nona?"

Dia mengecek ke kamar mandi. Pintu kamar mandi terbuka dan tidak ada Sunhee disana. Dia menjelajah ke sekeliling kamar, tidak ada tanda-tanda adanya Sunhee.

Pas banget Dongwoon mau turun kembali ke bawah, dia melihat sebuah notes kecil diatas tempat tidur.

"Dongwoon, saya tau pasti kamu yang pertama menemukan notes ini.
Saya cuma mau pergi cari Bang Seungho. Abisnya dia semalem ga pulang-pulang sih.
Jangan cari saya ya~!
Oh ya nanti kamu tetep harus sekolah, sekalian tolong izinin saya, bilang aja sakit, oke?
Thanks, Dongwoon ^^"


To be continued..

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kira-kira, where did she go?

new casts! Mr. and Mrs. Song

Jung Jihoon as Song Jihoon (Sunhee's Dad)

Song Hyegyo as Song Hyegyo (Sunhee's Mom)

berasa Full House ya? HAHA~

0 comments: