Saturday 15 May 2010

Les Privat {mplot 13}

"Okay then, the first place goes to..."

Penonton tegang. Sunhee nervous. Dan dia bisa merasakan tangan Kiseob menggenggam tangannya lebih erat.

"Ga jadi deh, gue umumin dari juara 3 aja ya HAHAHAHAHA," kata si MC tak berdosa.

Suasana langsung riuh. Penonton pada nyorakin MC, sesekali si MC di timpukin gumpalan tisu, kertas, dan entah kenapa ada sekuntum mawar merah yang ikutan melayang ke atas panggung.

"Oke tenang tenang! Gue tau gue ganteng tapi ga usah heboh gitu dong. Oke. Juara 3 jatuh pada... nomor.. lima.. sembilan! Atas nama Lee Kiseob!"

"KYAAAAAAAA OPPAAAAAAAA~!!"

"KYAA tuh kan apa kata gue dia pasti juara deh meskipun ketiga."

"KYAA KYAA itu si mas mas yang abs flash tadi kan ya?"

Penonton yang cewe pada heboh teriak-teriak. Sunhee nengok ke Kiseob dan menepuk pundaknya sambil bilang selamat. Kiseob maju ke depan dan menerima medali perunggu. Berasa olimpiade.

"Dan juara kedua... nomor 13! Atas nama HYUNSEUNG!"

Sunhee tersenyum dan hendak tepuk tangan tapi..

"Bentar, Hyunseung?"

Sunhee nengok ke cowo yang kurus dan kelepek di sebelahnya, dia membuka cap yang sedari tadi dia pake, lalu loncat kegirangan, sambil nyalamin si Sunhee.

"Neng pirang! SAYA JUARA DUA! YA AMPUN NENG! ALHAMDULILLAH!!!" kata Hyunseung dengan heboh.

Sunhee cengo. "Kok.. lo? Lo? Kok lo disini.. Lo kok.. kok?" Sunhee ampe bingung mau ngomong apa. Tapi Hyunseung langsung ke depan panggung dan menerima medali perak.

"Pantes si Jihee ngomel-ngomel tukang kebunnya ilang. SMS ah. Dia pasti bangga.." Sunhee mengeluarkan hapenya dari kantong.

"Dan untuk juara pertama.. dugu dugu dugu dugu.. diraih oleh peserta nomor.. enam..."

Sunhee masih sibuk dengan hapenya.

"TIGA! Nomor enam tiga atas nama Song Sunhee! Satu-satunya cewe yang lolos ke final! Dan sekarang berhasil merampas juara pertama dari empat peserta cowo lainnya, SELAMAT!"

Kiseob tersenyum dan tepuk tangan seraya menoleh ke arah Sunhee. Tapi Sunhee, sibuk sms si Jihee ngasih tau tukang kebonnya juara dua lomba dance.

"Psst. Sunhee! Maju dong, lo menang tau!" kata Kiseob.

"Ah? HAHA Lucu lo, Sop! Diem dulu gue lagi sms.." Sunhee tetep asik mencet-mencet hape.

"Song Sunhee, do you want to take the golden medal or not?" tanya si MC.

"YES, PLEASE!" kata Sunhee spontan. Penonton pada ketawa dan tepuk tangan. Sunhee maju kedepan, dikalungin medali emas, lalu salaman ama Kiseob dan Hyunseung. Setelah berfoto-foto ria, mereka lalu ke backstage lagi.

"Eh Jamur! Anjrit udah ganteng lo ya sekarang! Lo kok ga bilang-bilang ikutan dance battle ini juga? Jihee tuh udah mencak-mencak nyariin lo bolos ngeberesin kebun selama berapa hari tuh.. udah sewot deh dia pokoknya!" kata Sunhee sambil berjalan ditengah Hyunseung dan Kiseob.

"Ehm begini ya Neng Pirang, sebelumnya saya mau ucapin selamat juga ke eneng, karna neng udah juara satu! KYA! Nah soal saya ikutan dance battle ini, si Dongwoon tuh yang nyuruh! Dia tau eneng ikutan ginian, terus nih ya di group saya ama Dongwoon, saya kan lead dance nya, jadi dia nyuruh saya ikutan daftar!" kata Hyunseung, membenarkan bajunya yang necis.

"Wuaaah. Ini baju-baju lo, dapet darimana?" tanya Sunhee.

"Dipinjemin ama Junhyung! Hehe! Betewe, itu, buat mas yang disebelah neng pirang, selamet juga ya! Juara tiga!" Hyunseung menoleh ke arah Kiseob.

"Eh? Oh iya, makasih ^^" Kiseob tersenyum manis. Hyunseung bisa melihat raut wajah Sunhee yang kaget sejenak, terpesona gitu maybe, kedip dua kali, lalu kembali seperti semula.



~~~~~

"Rambut oke tuh sekarang, mur! Nyalon dimana?" Sunhee abis ganti baju ke baju yang dia pake buat ngeband tadi.

"Di Bbi Ssang dong, neng! Yang waktu itu kita ketemu itu loh.." kata Hyunseung.

"Masa sih? Waaah rambut lo jadi bagus gini, jatoh, ga ngembang kayak jamur waktu pertama ketemu!" Sunhee tersenyum sambil ngacak-ngacak rambut Hyunseung.

Hyunseung tersipu. "Hehee iya nih neng! Si pemilik Bbi Ssang, Kevin, emang bae banget! Ini aja ngestyle hair kayak gini dikasi diskon ama dia."

"Yang bener lo?"

Hyunseung mengangguk cepat dan agak imut.

"Wah asik banget. Gue ada niatan mo mendekin rambut ama ngecat jadi coklat nih. Mo jadi brunette gitu," kata Sunhee sambil wink ke cermin. Kiseob bengong.

"Hah? Brunette? Jangan neng! Nanti saya ga bisa manggil neng pirang lagi T__T" kata Hyunseung melas.

Sunhee meletakkan dagunya diatas kedua tangannya. "Hem. Liat nanti deh."

Tiba-tiba seseorang membuka pintu dengan lebay. Makhluk berambut pirang memasuki ruang tunggu tersebut.

"Sunhee, pengumuman lomba band 5 menit lagi!"

Sunhee menghela napas. "Yeah yeah Jonghun," ujarnya malas sambil berdiri dari duduknya. Saat berjalan kedepan, Kiseob nyolek lengannya Sunhee.

"Apa deh, Sop?" tanya Sunhee rada bete.

Kiseob mengedipkan kedua matanya beberapa kali. Lalu dia tersenyum manis, mengangkat tangannya dan bilang "Hwaiting!". Manis sekali.

Sunhee terdiam sebentar, lalu membalas senyumnya Kiseob. "Thank you ^^"

~~~~~

Pengumuman lomba band usai, bandnya Jonghun cuma dapet bronze medal. Tapi entah kenapa wajahnya Jonghun cerah banget. Sepanjang perjalanan ke backstage, dia terus berjalan disamping Sunhee sambil mengacak-acak rambutnya, yang tentunya membuat Sunhee terpaksa menutup hidungnya, takut mimisan lagi.

Sunhee sibuk ngeberesin barang-barangnya yang bergeletakan dimana-mana. Jonghun dan anggota band lainnya sibuk juga kontak-kontakan ama manager yang rencana mau ngirim rekaman lagu mereka ke sebuah agency..

Kiseob yang sedari tadi memperhatikan Sunhee, mulai beranjak dari duduknya dan menghampiri Sunhee sambil memainkan hapenya.

"Sunhee."

"Hm?" Sunhee tidak menoleh. Kiseob cengengesan ga jelas.

"Selamet ya. Band lo juara dua," Kiseob tersenyum manis.

Tapi Sunhee tidak melihatnya. Dia cuma berdehem dan bilang thankyou. Kiseob berubah jadi melas. Tapi ketika dia perhatiin muka Sunhee, sepertinya Sunhee sedang sangat lelah. Dan Kiseob bisa memakluminya, bayangin aja, ikut lomba dance ama band bolak balik tanpa istirahat yang cukup.

Sunhee akhirnya menoleh ke Kiseob dan tersenyum lelah. "Balik duluan ya, Sop!" katanya sambil menenteng ranselnya.

Kiseob mengangguk. Sunhee balik badan.

"Eh bentar!" kata Kiseob sambil menghampiri Sunhee lagi. Sunhee menoleh ke arah Kiseob. "Boleh minta nomornya?" tanya Kiseob dengan manis sambil memegang hapenya.

Sunhee iya iya aja sambil meraih hape Kiseob. Diketiknya nomor hapenya lalu dengan cepat dikembalikan ke Kiseob.

"Kapan-kapan bisa ketemu lagi kan? Hmm.. dance break bareng gitu atau.. terserah deh?" kata Kiseob dengan ekspresi yang sangat unyu.

"Why not? Oke, see you, Sop!" Sunhee melambai pada Kiseob.

Diam-diam dari jauh ada sepasang mata dari sebuah makhluk pirang yang mengamati mereka berdua.

~~~~~

Besoknya adalah hari Minggu. Lalu besoknya lagi Senin. Kemudian Selasa, Rabu, Kamis.. *?*

Oke Seungho bangun di pagi hari Minggu yang cerah. Dia stretch badan ke kanan, ke kiri, atas dan bawah lalu bangun dari tempat tidurnya, dan berjalan menuju kamar sebelah. Kamar adiknya Song Sunhee tercinta dan tercantik.

"Song Sunhee, SNU's number one dancer, wake up! Rise and shine, baby!" kata Seungho sambil menyibak tirai kamar Sunhee. Sunhee langsung meringkuk dalam selimutnya.

"Oppa! Don't open the curtains.." kata Sunhee dengan suara yang parau.

Seungho cepat-cepat menutup tirai kembali dan menghampiri Sunhee. Seungho duduk di pinggir kasur. "Loh? Kamu kenapa kok suaranya serek-serek seksi basah gitu?"

"Masih ngantuk ah oppa," kata Sunhee singkat. Tapi setelah itu dia bersin 5 kali nonstop diikuti batuk berdahak.

"Astaghfirullah. Sun, kenape lu sun?" Seungho maju dan menyentuh kening Sunhee. "YAAMPUN PANAS. AW."

Sunhee tidak menjawab dan tetap terdiam di dalam selimutnya. Seungho meraih termometer yang ada di kotak P3K kecil disamping kasur Sunhee. "Sun, selipin ke ketek nih!"

Sunhee bangun dan mengambil posisi duduk sambil nyempilin termometer ke keteknya. Sesekali dia bersin dan terbatuk, membuat Seungho jadi ga tega. Lalu setelah termometer berbunyi, Seungho cepat-cepat mengambilnya dan membaca suhunya.

"39.5, yaampun Sunhee. Kita ke dokter sekarang ya," katanya lembut.

"Ngantuk ah paling dibawa tidur juga sembuh," Sunhee ngeyel dan masuk ke dalem selimutnya lagi.

Seungho manyun. Disibaknya selimut Sunhee, lalu digendongnya Sunhee keluar. Sunhee terlalu lemah untuk complain dan ngamuk-ngamuk, jadi dia diam saja sambil masih mencoba tidur. Seungho menggotong Sunhee hingga ke lantai bawah.

"Selamat pagi, Tuan.. Loh? Nona kenapa?" sapa Dongwoon yang melihat Seungho setengah panik menggotong Sunhee.

"Sunhee sakit. Dongwoon, tolong kamu siapin mobil ya, saya mau bawa Sunhee ke rumah sakit," kata Seungho tegas dan bijak.

Dongwoon membungkukkan badannya pada Seungho, lalu bergegas pergi ke garasi. Mrs. Song keluar dari kamarnya, diikuti Mr. Song.

"Yaampun Seungho adek kamu kamu apain, HAH?" kata Mrs. Song panik dan agak cempreng namun tetap cantik.

"Yailah, Ma! Diem dikit bisa kali, Sunhee sakit ini! Pegang deh badannya panas banget," kata Seungho.

Mr. Song yang ga komen, berjalan menuju Sunhee yang masih digendong Seungho, lalu menempelkan jidatnya ke jidat Sunhee. "Ah. Iya, panas," kata Mr. Song dengan gaya coolnya.

"Aduuuh yaudah deh cepet kamu bawa ke RS! Nanti mama sama papa nyusul ya!" kata Mrs. Song heboh dan sibuk sendiri.

Seungho mengangguk. Dongwoon memanggil Seungho dan berkata mobilnya sudah siap.

"Kamu ikut saya, kamu yang nyetir, ya!" kata Seungho pada Dongwoon.

Dongwoon bingung sejenak, lalu dalam hati dia merasa senang karna dipercaya oleh Tuan Muda. Dia lalu membukakan pintu belakang mobil dan menunggu Seungho dan Sunhee masuk, setelah itu dia menutupnya dan berjalan ke kursi supir.

~~~~~

Satu setengah jam kemudian, Sunhee sudah berbaring di tempat tidur sebuah ruang VIP di rumah sakit. Seungho duduk di kursi di samping tempat tidur, sementara Dongwoon berdiri dibelakangnya.

"Tuan Muda, Nona gapapa kan?" tanya Dongwoon dengan suara yang pelan, takut membangunkan Sunhee.

"Katanya sih, dia cuma kecapean aja. Emang nih anak satu, susah dibilangin. Udah tau asthma, masih aja ikut kegiatan bejibun. Mana dia ga ngasih tau lagi dia ikut dua lomba sekaligus semalem. Pantes aja tepar.." Seungho membelai rambut Sunhee.

Dongwoon menatap majikan kesayangannya itu. Harusnya dia ngasih tau Seungho kalo Sunhee ikutan lomba, biar Seungho bisa jagain waktu dia di backstage.

Tiba-tiba hape Seungho berdering, telpon dari mamanya. "Dongwoon, jagain Sunhee sebentar ya," kata Seungho sambil berjalan keluar. Dongwoon menangguk.

Dia menduduki kursi yang tadi ditempati oleh Seungho. Masih terus menatap Sunhee, Dongwoon bicara pada dirinya sendiri.

"Nona. Seandainya saya bisa jagain Nona lebih baik lagi, daripada harus melihat Nona terbaring disini.."

Ternyata Sunhee mendengar ucapan Dongwoon dan bangun dari tidurnya. "Sssht! I'm trying to sleep here!"

Dongwoon kaget dan berdiri. "Loh Nona jadi bangun gini? Aduh Nona, maaf.."

Sunhee tersenyum lemas. "Ih ni bocah dibilang sssht juga gamau denger. Daripada lo curcol disini mending lo nyanyiin gue lullaby deh.."

"Lullaby?" Dongwoon bingung.

Sunhee tidak menjawab dan kembali menghembuskan napas terakhirnya *?* engga, maksudnya Sunhee menarik selimutnya dan kembali tidur.

Dongwoon menghela napas, dan mulai menyanyikan sebuah lagu.

Everything has changed. After you left, I bet your still the same
You hold onto your phone and you can’t do anything by the thought of me calling

First time First love
You only knew how to love
But you didn’t know love
So sick, So sick
You just had to leave me

I don’t wanna say goodbye say goodbye, bye bye, say goodbye
Is this why you and I became like this Oh~

I don’t wanna let u go let u go, let let, let u go
Easy come Easy go Did you play with me


~~~~~

"Sekiaaaan lama, akuuuu menunggu untuuuuk kedaaatanganmuuu~ eh, haloh?"

Hyunseung sedang asyik berdangdut ria dan menyapu halaman rumah keluarga Jung ketika handphone esia huwawei nya bergetar.

"Oh iya wun gue lagi di rumah.. He-eh.. kenapa?.. HA? Neng Pirang Cantik masuk rumah sakit? astaga.. oke oke.. iya gue kabarin yang lain. he-eh. IYA TENANG AJA. yuk. deeey~"

"Ada apa, Mur?"

Hyunseung tersentak dan nyaris menjatuhkan hapenya. Dia menoleh ke arah suara dan mendapati Gahee sedang menyilangkan tangannya sambil menatap lurus ke matanya.

"Ng, itu Nona, neng pirang sebelah.. eh.. maksudnya.. Nona Song Sunhee masuk rumah sakit," kata Hyunseung.

Gahee kaget dengan cantik *?*. "Apa? Yaampun gue harus kasih tau yang lain. Makasih ya mur infonya! Kamu boleh makan ayamnya Byunghee hari ini."

Hyunseung ngedip beberapa kali lalu tersenyum puas. "Akhirnya gue bisa makan ayam!"

~~~~~

"UNNIE!"

Jihee menerobos masuk ke ruang rawat Sunhee, melewati Dongwoon yang membukakan pintu, membuat Papa Rain yang lagi nyuapin Sunhee makan terkejut dan menoleh.

"Biasa aja dong Ji. Papah, aaaa~" Sunhee membuka mulutnya lagi. Papa Rain menyuapkan sesendok bubur ke mulut anaknya yang tercinta. Dia aja bingung, anak lagi sakit tapi malah makin napsu makan.

"Unnie sakit apa? Kenapa? Diapain? Ama siapa?" tanya Jihee bertubi-tubi. Gahee dan Byunghee menyusul memasuki ruang rawat.

Sunhee diam saja sambil mengunyah makanannya. Papa Rain tersenyum dan akhirnya mewakili Sunhee menjawab pertanyaan Jihee. "Sunhee cuma kecapean, demam tinggi semalem tapi sekarang udah gapapa. Dia ga diapa-apain kok cuma karna ikut lomba sekaligus dua aja kemaren. Ya, Sun?"

Sunhee cuma mengangguk pelan. Dongwoon tersenyum dari jauh melihat pipi majikannya yang gembung dengan makanan.

"Nah abang lu mane, Sun? Tega amet ninggalin lu disini..." sahut Byunghee.

"Yaampun Bangkee! Sunsun kangen! Sini lu bang! Ngidam megang kumis lu nih," kata Sunhee tiba-tiba. Byunghee bengong. "Engga lah becanda HAHAHA. Bangku kuliah lah, makanya ini Papa ama Dongwoon yang disini. Ape kabar lu bang?"

"Bae gue. Tiap hari masih rebutan ayam ama si Hyunseung tukang kebun! Nih barusan pas berangkat ayam gue ilang atu," keluh Byunghee.

"Ups," bisik Gahee karna inget dia yang mengizinkan Hyunseung menggoreng satu ayamnya Byunghee.

Gahee lalu berjalan ke arah Papa Rain dan menyerahkan sekotak kue. Entah tiramisu, choco fudge atau blueberry cheesecake. "Om Song, ini sedikit oleh-oleh buat Sunhee. Sunhee ga ada pantangan makan kan? Makan yang banyak Sun! Biar cepet sembuh," Gahee pun tersenyum manis."

"Makasih GaUnn. Dongwoonie! Simpenin di kulkas," perintah Sunhee. Sifat bossy nya ga ilang meskipun lagi sakit.

"Yaudah kita cao sekarang yuk! Kasian Sunsun lagi makan diganggu," kata Byunghee.

"Dih aku belom ngomong apa-apa kok udah disuruh pulang sih?" keluh Jihee.

"Lu ngobrolnya tar aje kalo dia udah sehat! Udah yuk! Om, Sun, Woon, pamit dulu ya pulang! Cepet sembuh, Sun! Salam dari Hyunseung juga cepet sembuh katanya," kata Byunghee sambil melambai.

Sunhee berterima kasih dan balas melambai. Byunghee dan Gahee pun keluar dari ruangan, Gahee sibuk narikin Jihee yang gamau pergi. Saat itu juga Sunhee menghabiskan makannya.

"Nah sekarang papa mo balik ke kantor dulu! Kamu baik-baik ya disini. Dongwoon maaf ya kamu jadi standby 24 hour nemenin Sunhee," kata Papa Rain sambil membereskan bawaannya.

Dongwoon bangun dari duduknya dan membungkukkan badannya. "Tidak apa-apa, Tuan. Memang sudah tugas saya."

Papa Rain tersenyum. Dia membelai rambut Sunhee dan keluar dari ruangan. Tiba-tiba hape Sunhee berdering. Karna letaknya jauh dari kasur, akhirnya Dongwoon yang bantuin ngambilin hape. Sambil membawanya ke Sunhee, dia melihat name contact yang lagi nelpon.

"Kehbinguru?"

Dongwoon menyerahkan hape itu pada Sunhee. Seketika Sunhee mengangkatnya. "Yeah K? What?.. How did you know i was in the hospital?.. Oh.. yeah.. You're coming? I'm in room.. 232, yep. Okay. Siwan? He's coming too? Oooh. Got it, see you!"

Dongwoon cuma mangap ga jelas liatin majikannya ngoceh dengan english. "Siapa, Nona?"

"Ituloh, si Kev temen lama aku waktu di aussie. Kayaknya kamu pernah ketemu deh, apa engga ya?" Sunhee mencoba mengingat-ingat.

Dongwoon juga lupa-lupa inget udah ketemu apa belom. Nah jujur, author juga lupa Dongwoon ama Kevin sebenernya udah ketemu apa belom. EH UDAH DENG. Waktu di birthday Daehee.

"Oh, pernah, Nona! Waktu di birthdaynya Daehee yang kita pada berebut mo nganter Nona pulang," kata Dongwoon sambil menjentikkan jarinya.

"Oh iya ya. HAHA. Nah iya itu dia orangnya. Mau jenguk katanya, ama Siwan juga," Sunhee mengecek inboxnya. Dongwoon duduk lagi disamping Sunhee.

Tiba-tiba..

TOK TOK TOK

"Lah? Masa udah nyampe aja? Cepet amet," kata Dongwoon.

Dongwoon dan Sunhee bertatapan. Sunhee mengangkat pundaknya mengisyaratkan dia juga gatau. "Masuklah."

Sosok yang mengetuk pintu tadi perlahan membuka pintu dan memasuki ruang rawat Sunhee. Sunhee dan Dongwoon pun kaget melihat orang itu.

"Loh... elo..?"

To be continued...

Sunday 9 May 2010

Les Privat {mplot 12}

Dongwoon dibantu oleh Sunhee jalan ke dalem rumah. Sunhee dengan hati-hati memapah Dongwoon yang sebenernya bisa jalan fine-fine aja cuma Sunhee-nya aja lebay. Dan Dongwoon tidak mengeluh sedikitpun, dia diem-diem seneng juga dipapah majikannya sendiri.

"Sunhee sayang kamu udah pulang? Emangnya ga les? Kok.. astaga Dongwoon!" Mrs. Song ngomong tanpa ngeliat Sunhee dan begitu dia menoleh, dia langsung berjalan cepat-cepat ke sebelah kiri Dongwoon dan ikut memapahnya.

Dongwoon akhirnya dibantuin duduk di sofa ruang tamu. Sunhee menghela napas dan memijat pundaknya sedikit.

"Maaf merepotkan Nona," kata Dongwoon.

"Selow aja. Lo begini juga kan gara-gara gue. Bentar ya!" Sunhee melesat ke dapur ngambil ice pack yang ada di freezer.

"Kamu kenapa bisa begini?" tanya Mrs. Song.

Sebelum Dongwoon sempat bicara, Sunhee sudah kembali dan nyaut duluan, "Tadi Dongwoon tuh digebukin anak-anak kelas sebelah, Mom! Kayaknya sih mereka ga suka gitu aku ngomong sama Dongwoon. Jadi dia yang kena deh," Sunhee menyerahkan ice pack ke Dongwoon supaya dia ngompres sendiri.

"Ckckck.. emang susah punya anak cantik, anak orang lain jadi kena getahnya. Yaudah kamu istirahat aja deh! Kerjaan kamu biar digantiin ama Pak Lee dulu," kata Mrs. Song seraya bangun dari duduknya. "Saya tinggal dulu ya."

"Dah mamah," Sunhee menghempaskan dirinya ke sofa, dia duduk disamping Dongwoon. Sunhee menatap Dongwoon yang mengompres dagunya sambil meringis.

"Masih sakit ya?" tanya Sunhee khawatir. Dongwoon dalem hati udah seneng banget diperhatiin majikannya, ampe sakitnya langsung ilang begitu ditanya lagi.

"Kok malah senyum-senyum? Udah ga sakit ya? Gue tinggal nih.." Sunhee berdiri dan baru saja mau beranjak pergi ketika Dongwoon menahan Sunhee.

"Eh Nona.." Dia memegang tangan Sunhee. Sunhee melihat ke arah tangannya. Dongwoon lalu melepasnya. "Eh.. maksudnya. Saya.. itu, butuh bantuan ngompres," lanjutnya dengan polos.

Sunhee tersenyum lalu kembali duduk. Dia mengacak-ngacak rambut Dongwoon lalu mengambil ice pack dari tangannya.

~~~~~

Skip skip skip seminggu berlalu. Dongwoon has fully recovered. Temen-temen yang ngegebukinnya udah kena detention karna dilaporin sama Sunhee dan Doojoon. Sekarang Sunhee lagi di tempat les dance, bertabur keringat *?* dan rambut pirangnya yang dia iket sudah mulai lepek.

"Five, six, seven, eight, and turn, hop, slide, push! Step forward, backwards, spin and pose!" June memberi aba-aba sambil melihat Sunhee ngedance. "That was awesome, Sunhee! You may take a break now."

"HAH. HAH. HAH." Sunhee ngos-ngosan. Dia nyender ke tembok dan perlahan merosot ke lantai. Diraihnya botol akuwa 2 liter disampingnya, diteguknya ampe tinggal setengah. June ampe geleng-geleng.

"Sori ya jadwal les lo jadi gue tambahin sejam, abisnya lo bolos mulu sih!" kata June, melempar handuk kecil ke Sunhee.

Sunhee menangkapnya dengan mulut dan menggigit handuk itu, tangannya sibuk nutup botol. Lalu dia menyeka seluruh wajahnya. "Ya gue ada urusan mulu. Mau ga mau bolos lah."

June duduk disamping Sunhee. "Tapi meskipun lo bolos, gerakan lo tetep bagus. Ikut dance battle ya? Sabtu ini jam 8 malem, di aula Seoul National University."

"HAH? Dance battle?" Sunhee shock tapi matanya ga melotot karna masih ngos ngosan.

"Yoi."

"Group gitu kan battlenya?"

"Engga. Solo. Dari tempat les ini cowonya udah Cheondung yang ditunjuk. Nah cewenya belom ada. Mumpung ada elo, gimana kalo elo aja? Psst.. sekalian, lo ada alesan pulang malem, privat ama gue gitu!" kata June centil sambil mendekatkan wajahnya ke kuping Sunhee.

"Najong lu," Sunhee mendorong muka June menjauh. June cuma cekikikan.

"Yaudah nih gue daftarin ya beneran?" tanya June.

"Temanya apa? Lagunya apa?" tanya Sunhee lagi.

June berjalan ke arah komputer yang terletak di pojok ruangan. "Temanya street dance. Lagunya ada tiga pilihan, Hey Baby, Low, sama.. apa ya satu lagi.."

"Gue mau Hey Baby. Omarion feat. Bow Wow kan?" Sunhee berdiri lagi dan bersiap melanjutkan latihan.

"Yoman. Sip gue daftarin nih ya," June membuka suatu website, mengetik sesuatu, lalu menoleh ke arah Sunhee. "Sun, lo di Shinhuahua kan ya?"

"Iya." Sunhee menyalakan tape dan memutar Hey Baby. "Dance nya bikin koreo sendiri nih?"

"Ya iyalawhhhzz," June berlagak banci. "YEY udah kedaftar. Eh tapi Sun ini battlenya ga dipisah cewe cowo."

"Maksudnya?" Sunhee menghampiri June.

"Ya cowo cewe digabung. Juara nya ga dipisah. Ya gabunglah intinya," kata June.

"Anjrit masa iya gue lawan cowo?"

June berdiri. "Pasti bisa tenang aja kan ada gue. MAKASIH YA SUNHEE UDAH MAU NGEWAKILIN J.TUNES!" June dengan tiba-tiba memeluk Sunhee erat.

"MMPH LEPHASHINH GHUEH. BHAU AH LHO KERHINGHETHANH TAUH GHAK!"

~~~~~

Besoknya Sunhee les gitar. Dia udah sampe di lobby luas dan megahnya FnC. Sunhee nyamperin wajah yang sudah dikenalnya yang berada di belakang meja resepsionis.

"Aechan! Apa kabar sayang?"

"SUN UNNIE!" Aechan heboh ngeloncatin meja resepsionis, semua security ampe nengok dan O___o

"Maap nih jarang masuk. LJ udah ada di atas?" tanya Sunhee.

"Gatau unn coba langsung di cek aja ke J Room. Unnie aku kangeeeen~" Aechan memeluk Sunhee.

Sunhee menepuk-nepuk kepala Aechan pelan. "Iya iya unyu sekarang gue les dulu ya."

Sunhee lalu berjalan ke arah tangga kaca dan menaikinya hingga sampai di J Room. Lagi males naik lift katanya. Ketika sampai di J Room, ga pake ngetok, dia langsung buka pintu dan melihat sesosok cowo pake topi fedora sedang duduk memunggunginya.

"LJ! Maaf ya minggu kemaren gue bolos mulu.. soalnya gue.." Sunhee menggantungkan kalimatnya ketika sosok tersebut membalikkan badannya.

"Johu? Eh maksudnya.." Sunhee berdiri mematung.

"Apa kabar?" tanya Jonghun datar.

Sunhee menghampiri kursi Jonghun setengah berlari lalu memeluknya secepat kilat lalu berdiri di depannya. Jonghun sempat terbelalak, berdeham sebentar lalu stay cool padahal sambil mesem-mesem ga jelas.

"Elo tuh yang apa kabar! Pergi ke ostrali ga bilang-bilang. Balik juga ga bilang-bilang," Sunhee manyun.

Jonghun akhirnya senyum. Sunhee ceming. "Kenapa? Kangen sama gue? Khawatir? Gue bawain oleh-oleh koala idup tuh di kandang."

"DEMI APA?"

"Engga lah! Lu kira gue gila? Oleh-oleh buat sih ada, asal lo mau bantuin gue," kata Jonghun sambil berdiri. Entah sejak kapan perbincangan mereka jadi elo-gue padahal dulunya saya-kamu.

"Bantu apa?" mata Sunhee berbinar-binar. Di kepalanya hanya ada oleh-oleh.

"Ikut lomba di Seoul National University ya. Ngeband, bareng gue ama yang lain kok, tapi gue pengen ngetes skill lo udah nyampe mana. Lo bakal jadi lead guitar, dan lo yang bakal punya solo di stage nanti," kata Jonghun, menyodorkan gitar listrik warna merah ke Sunhee.

"Ha? Eh? Demi apa? Jangan bercanda lo.."

"Gue denger dari LJ, skill gitar lo tuh ternyata lebih jago dari yang gue kira. Gue jadi heran kenapa pas lo gue tinggal justru jadi bagus maennya?" tanya Jonghun sambil mendekatkan wajahnya ke Sunhee.

"Uhm.." Sunhee merasa sesuatu yang hangat mengalir didalam hidungnya. Otomatis dia mendongak dan menutup hidungnya.

"Kenapa?" tanya Jonghun, malah makin deket. Sunhee menyentuh wajah Jonghun dan mendorongnya jauh-jauh dengan perlahan tapi malah jadinya terkesan sadis.

"Kayaknya gue.." Sunhee lalu melihat lurus kedepan lagi. Dilepasnya hidungnya perlahan. "Oh ternyata gue engga.."

TESS

Sebuah tetes darah menyentuh lantai. Jonghun kaget. Sunhee kaget. Hidup kaget *?*

Sedetik kemudian Jonghun panik. "Lo sakit? Kenapa? Ko ga bilang? Tau gitu mending lo ga usah dateng aja ampe sembuh.. lo gapapa?" tanyanya bertubi-tubi sambil menyeret Sunhee ke kursi dan membantunya duduk disitu.

"enghgha ghue ghaphapha kokh," jawab Sunhee sambil menyumpel tisu ke hidungnya.

Perasaan penyakit mimisan gue udah sembuh deh. Kenapa pas ketemu dia jadi kambuh lagi?

Sekitar 3 menit kemudian mimisannya Sunhee berhenti. Mereka pun memulai latihan. Nanti mereka bakal tampilin lagu judulnya "Barae", Jonghun mengajari Sunhee setiap not yang harus dimainin. Sunhee cepet bisa, cuma kadang suka off tempo aja.

Satu jam kemudian latihan mereka selesai. Keduanya sama-sama beres-beres mau-mau pulang-pulang ketika Sunhee menyanyakan sesuatu pada Jonghun.

"By the way emang lombanya kapan?"

"Sabtu ini jam 8 malem."

"Tadi tempatnya dimana? Seoul National University?" tanyanya lagi.

"Iya di aula. Kan ada music festival gitu, ada lomba band, dance, karaoke. Rajin latihannya besok-besok gapake bolos, Jumatnya kita intensif!" perintah Jonghun.

Mampus gue. Gue kan udah janji ama Bang June mau lomba dance? Masa gue ikutnya dobel?

Sunhee bengong. Jonghun berjalan ke arahnya dan menjentikkan jarinya di depan mata Sunhee.

"Mo pulang ga lo? Ada yang jemput ga?"

Sunhee kembali sadar. "Oh ada ada, oke jumat intensif.. see you!"

Sunhee pun buru-buru keluar dari J room dan turun ke lobby.

~~~~~

Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, Saturday night. Sunhee udah standby di aula dari jam 3 sore, check sound segala macem bareng bandnya Jonghun. Dia juga sempet bolak balik ke gedung C buat practice dance, dibimbing June dan juga Cheondung yang latihan solo dancenya sendiri.

Sunhee duduk di ruang tunggu backstage, dia membalik-balikkan halaman schedule yang bakal tampil nanti. Music festival sudah dibuka, lomba karaoke sudah lewat, sekarang lagi berlangsung dance battle. Dari 65 peserta, Sunhee dapet urutan 63 which means itu nyaris terakhir, jadi dia masih bisa santai-santai dan leluasa buat practice lagi.

"Sun gerakan lo pas bagian jump off jump off itu masih agak kaku deh, coba ulang bagian situ.." kata June, berjalan ke arah tape (bukan, bukan tape warna kuning buat dimakan itu) dan me-rewind lagu hingga ke bagian reff. Sunhee menggerakkan kakinya sesuai beat, lalu mulai menggerakkan badannya.

"Jump off jump off jump off jump off~" gumam Sunhee sambil melakukan chest pop andalannya. June bengong.

"Apanya yang kurang sih?" tanya Sunhee sambil mengikat rambutnya keatas. June menggelengkan kepalanya. Lamunannya pun buyar.

"Kurang.. fierce kayaknya. Coba lagi!" kata June sok merasa kurang padahal sebenernya dia suka tuh ngeliat Sunhee ngechest pop. (untuk lebih jelasnya, tontonlah dance battle BEAST vs. ZE:A disitu pas lagunya Hey Baby, kira-kira choreo Sunhee kayak gitu lah)

Sunhee mencibir dan mempraktekkannya sekali lagi, June memperhatikan sekali lagi. Kali ini June kepergok mandangin Sunhee dengan tampang rada ga enak, dan akhirnya sukses mendapat tempelengan dari Sunhee yang melengos pergi.

Sunhee dengan keadaan masih keringetan, berjalan ke arah panggung di aula. Dia mencoba menonton dari view penonton. Saat itu peserta nomor 59 sedang tampil. Sunhee memandangnya dengan sangat serius. Gerakan cowo nomor 59 itu, ga hardcore, ga terlalu heboh ato lembek juga. Tapi pas. Outfit yang dia pake juga matching sama lagunya yang emang bikin ajep ajep.

Cowo nomor 59 itu berambut item agak gondrong. Pipinya tirus, dan raut wajahnya terlihat sangat serius. Hidungnya mancung, tipe Sunhee banget. Kirain cowo nomor 59 itu judes, ternyata pas dancenya selese, di ending posenya dia ngangkat wifebeater (baca : kutang) yang dia pake, nunjukin absnya, dan tersenyum manis dan imut yang bikin cewe-cewe kesengsem dan teriak histeris. Sunhee otomatis balik badan untuk menghindari serangan mimisan yang kesekian kalinya. Sunhee pun kembali ke backstage.

Satu peserta dikasih waktu dua menit, nah berhubung Sunhee jalannya lelet, pas banget dia nyampe backstage, pas banget si nomor 62 selese tampil.

"Yak untuk peserta selanjutnya, mewakili J.Tunes company, number 63, SONG SUNHEE!" teriak si MC ga nyante.

"Lah? Gue? Baru nyampe gue.." kata Sunhee sambil nunjuk-nunjuk diri sendiri.

"IYA UDAH BURU SANA! HWAITING!" June mendorong Sunhee sambil curi kesempatan meng-kiss pipi Sunhee tapi Sunhee ga nyadar. June pun manyun.

Sunhee memasuki panggung sambil mengikat rambutnya. Sederet tepuk tangan pun menyambutnya. Ada beberapa prikitiw dan siul siul lain juga. Sunhee tersenyum dan mengambil opening pose. Intro Hey Baby pun melantun..

I'm young I'm right I'm flashy I'm fly
So fly I'm about to take off
Now O is the R 'n' B the hip hop that's me
Tonight we about to face off


Outfit Sunhee yang street style matching banget ama musik yang dipilih. Baru intro aja, orang-orang udah pada nepuk tangan ngikutin beat.

Hey baby you say you wanna be with a star
Hey baby don't be afraid to show who you are
You scared? come on.. you scared, come on


"NAH NIH DIA NIH DUNG CHEST POPNYA!" teriak June dari balik panggung sambil nyodok-nyodok Dungdung.

jump off jump off jump off jump off

Seketika penonton heboh ketika Sunhee memperlihatkan chestpopnya yang kung kung kung gedebung itu! June kegirangan sambil goyang-goyangin Dungdung. Sunhee melakukan beberapa move lagi, lalu mengakhirinya dengan end pose yang sexay.

Penonton yang emang pada dasarnya udah berdiri, ngasih standing applause ke Sunhee. Sunhee membungkukkan badannya sedikit lalu kembali ke backstage.

June langsung nemplok meluk Sunhee dari belakang. Sunhee yang lagi keringetan cuma bisa APAAN SIH sambil melengos pergi. June cuma mesem-mesem bangga.

Sunhee berjalan ke ruang tunggu. Dia menunggu sekitar 15 menit, lalu pengumuman 5 besar ke final pun datang. Katanya, final dance ditaro di akhir acara biar heboh.

"SUN SUN! ELO LOLOS SUN KE FINAL! OH MY SUN YAAMPUN!" June heboh loncat-loncat bawa selembar kertas kedalem ruang tunggu. Sunhee melihatnya dengan tatapan APAAN SIH.

June menyerahkan lembaran kertas itu ke Sunhee. Sunhee membaca nomor-nomor yang lolos.

"13, 42, 55, 59, 63.." Sunhee manggut-manggut ga peduli. Tapi dia melihat kertas itu sekali lagi. "59?!"

59 kan cowok yang keren itu. Gila aja kalo gue lawan dia.. gue mau. EH BENTAR. FINALNYA GUE NGEDANCE APA?

"BANG JUNE!" teriak Sunhee sambil berdiri. "Finalnya gue dance apa? You didn't say anything about a final round or something!"

June nyengir santai. "Final roundnya freestyle. Lo dikasih music random, trus disuruh dance ikutin beatnya. Gampang kan?"

"Mati gue," gumam Sunhee. Tiba-tiba Jonghun melewati ruang tunggu tersebut sambil menoleh kedalam. Ketika dia lewat dia berpapasan dengan mata Sunhee. Lalu dia balik lagi dan masuk ke ruangan itu.

"Sun! Ayo kita tampil urutan ketiga!" Jonghun menyeret tangan Sunhee dan membawanya keluar dari ruang tunggu. June sibuk ngobrol ama guru les lain.

"DEMI APA Johu gue belom istirahat!" Sunhee pasrah ketika Jonghun menyeretnya tanpa henti. "Seengganya biarin gue ganti baju dulu kek!"

Jonghun berhenti. "Oke. Ganti baju, lebih dari 5 menit jangan harep les ama gue lagi ya."

"Wih sadis.." Sunhee menenteng baju yang daritadi emang udah ditenteng sejak diseret Jonghun, lalu berjalan kesebuah pintu ruang ganti dan langsung memasukinya.

~~~~~

Sunhee menutup pintu sambil sumpah serapah kecapean, lalu ketika dia balik badan dan mau ganti baju, matanya menangkap sesuatu.

Seorang cowo. Ganteng. Pipinya tirus. Matanya coklat. Rambutnya item agak gondrong. Hidungnya mancung. Ganteng lah intinya. Tapi yang bikin Sunhee bengong adalah cowo itu sedang dalam posisi mau buka baju, jadi abs nya, ya, perutnya yang kotak-kotak itu terlihat.

Si cowo bengong. Sunhee pun bengong. Selang beberapa detik baru deh keduanya teriak.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAH!!!"

"Ngapain lo disini?!" kata si cowo tanpa mengubah posisinya yang lagi buka baju.

Sunhee setengah nutupin matanya. "Elo yang ngapain disini! Gue mau ganti baju disini kenapa tiba-tiba ada elo?!"

Si cowo malah lanjutin buka baju hingga dia cuma pake jeans doang. Sunhee panik dan langsung menoleh ke samping. Si cowo mendekati Sunhee dan menunjuk ke pintu. Sunhee menoleh dan membaca tulisan di pintu itu.

"Boys Changing Room. Contestants number 55 to 60.." gumam Sunhee. Sunhee lalu menoleh ke cowo tadi.

Baru Sunhee mau minta maaf salah masuk ruangan, tapi si cowo tadi sudah tersenyum manis tapi kayak ngejek gitu. Sunhee ga peduli maksud dia senyum itu kenapa tapi yang penting senyum itu sangat membuat Sunhee melting, suhu badannya panas, sehingga cairan merah keluar dari hidungnya.

Selamat Sunhee, anda mimisan lagi.

Mimisan kali ini parah. Mata Sunhee berkunang-kunang, ditambah sosok cowo didepannya ini yang bertelanjang dada, berjarak ga jauh dari Sunhee dan sedang tersenyum manis, memperparah keadaan.

Si cowo manis ini tiba-tiba jadi prihatin. "Loh? Loh loh loh.. kenapa kok tiba-tiba?" dia menunjuk hidung Sunhee.

Sunhee memegang bagian atas bibirnya dan melihat darah ditangannya. "Shit.."

"Sini sini duduk dulu! Ntar orang ngira lo diapa-apain lagi ama gue.." si cowo membawa Sunhee ke sofa terdekat, duduk disampingnya dan memberi sekotak tisu.

"Sorrhy yah ghue sahlhah mahsshuk rhuanghan.." kata Sunhee, lubang hidungnya disumbat gumpalan tisu, namun tak menyembunyikan kecantikannya. Ihiy.

Si cowo ini diam diam terpesona. Sunhee melihat mata cowo itu. "Tolongh. Lo pake bahjhu lahghi bhisha gha?"

Si cowo nurut tapi cuma masang t-shirt tipis doang, lalu dia memasang nomor pesertanya di jeansnya. Dan menghampiri Sunhee seraya mengulurkan tangannya.

"Gue Lee Kiseob! Lo?"

Sunhee melihat nomor peserta yang dipasang Kiseob tadi. 59.

"Song Sunhee," Sunhee menjabat tangan Kiseob.

"Yang dance Hey Baby tadi ya! Wah gue suka banget chestpop lo tadi!" Kiseob raut mukanya jadi cerah dan very friendly. Pipi Sunhee memerah dan dia memalingkan mukanya.

Jadi dia si number 59 tadi. Yang dancenya cool tadi.. yang..

"Eh iya mesti siap-siap ke final nih! Lo nomor 63, ke final juga kan! Wah wah~" Kiseob berkata penuh antusias sambil melihat tag numbernya Sunhee yang disematkan di pinggang.

Final? Siap-siap? GANTI BAJU!

"OHMYPAPARAIN. GUE HARUS TAMPIL LAGI. Kiseob, ini kotak tisunya. Nice to meet you and thank you and see you at the final gue harus cao sekarang, dadah!" Sunhee menyodorkan kotak tisu ke Kiseob sambil menepuk pundaknya pelan lalu melesat keluar.

~~~~~

Panggung pun kembali heboh dengan aksi bandnya Jonghun. Karna Sunhee ditugaskan jadi gitar melodi, Jonghun cuma mainin chord aja sambil sesekali menatap Sunhee yang asik konsentrasi dengan gitarnya. Pas bagian klimaks, solonya Sunhee, Sunhee maju ke depan panggung sambil berlutut sebentar lalu wink ke penonton. Penonton heboh. Ada juga yang bisik-bisik "itu bukannya kontestan dance nomor 63 tadi?"

Selese manggung, Sunhee jalan lagi ke backstage diikuti Jonghun dan anggota band yang lain. Sunhee mau siap-siap ganti baju buat final dance, ketika Jonghun menepuk pundaknya pelan.

"Sun, tadi ada beberapa bagian yang salah loh.." kata Jonghun.

Sunhee membungkukkan badannya pelan. "Iya maaf ya! Gue kayaknya terlalu nervous.."

"It's ok you did great!" Jonghun tersenyum dan mengangkat tangannya. Sunhee menutup matanya, dikira mau ditempeleng ato apa, ternyata cuma diacak-acka doang rambutnya.
Wajah Sunhee memerah, dia memutuskan untuk pergi sebelum mimisan lagi.

~~~~~

Final dance battle pun dimulai. Kelima peserta final digabungin di satu panggung. Satu per satu maju ke depan ketika music yang random dimainkan. Dari 5 peserta, Sunhee doang yang cewe (unyu). Sisanya, ada dua cowo ganteng yang badannya jadi, satu cowo yang agak ke Jo Kwon-an, satu lagi ya Kiseob.

Pas Sunhee maju ke depan entah kenapa yang keputer adalah lagu Lovestoned. Nah karna dia inget wingcar performancenya sebuah band tertentu, dia jadi ngikutin beberapa choreo Lovestoned di wingcar performance itu. Penontonnya sih emang dasarnya udah rame, cuma pas Sunhee maju jadi makin rame. Kiseob melihat Sunhee sambil terus cheering dan tepuk tangan. Wuwuwu.

Dan pengumuman winnernya diumumkan saat itu juga. Ya.. 10 menit setelah final selese lah. Kelima peserta disuruh nunggu di atas panggung. Daripada cengo, akhirnya mereka saling ngobrol. Kiseob dan Sunhee yang udah kenal duluan akhirnya memulai perbincangan.

Ketika keduanya mengobrol, banyak pasang mata memandangi mereka dari arah penonton. Ternyata, Dongwoon diam-diam ikutan nonton dari awal music festival. Kevin dan Siwan yang lagi iseng maen kesana, jadi ikut nonton begitu liat Sunhee. Lalu Jonghun yang udah berbaur dengan penonton, ikut menatap Sunhee juga. Begitu juga dengan June.

Kiseob kadang mengucapkan sesuatu yang bikin Sunhee tertawa sambil memukulnya pelan. Lima pasang mata tadi tentu tak senang melihatnya. Mereka jadi menyimak sebenernya si Kiseob itu apa cakepnya sih? Orang mana? Anak dari dance company berapa? Emaknya dirumah sehat apa engga?

Namun setelah itu seorang juri berdiri dan memberikan selembar kertas pada sang MC.

"Yak para dewan juri sudah selesai menilai. Saya akan membacakan langsung juara pertamanya, baru setelah itu diikuti juara dua dan tiganya.."

Penonton heboh karena pembacaan juara yang rada seenaknya itu. Sunhee langsung gugup. Entah kenapa Kiseob inisiatif megang tangan Sunhee. Eh ternyata cowo disamping kanan Sunhee juga ikutan megang. Pas diliat, kelima peserta pegangan tangan layaknya anggota AFI yang mau di eliminasi.

"Okay then, the first place goes to..."

To be continued...

~~~~~~~~~~~~~~

Sunhee's dance battle outfit


Kiseob's abs flash at the dance battle