Thursday 29 April 2010

When He Starts to Bawl {part 2 ; END}


TINUT TINUT. TINUT TINUT.

Jonghyun merogoh hapenya yang terletak disaku jeansnya. Dia merogoh dengan lebay sambil bergerak heboh karna jeansnya yang ketat itu membuat hapenya yang segede gaban susah keluar. Setelah hapenya keluar dengan selamat, dia membuka inboxnya.

From : Kuli Mohak Gila
HUWEEEEEEEE~


"Ni anak kenapa dah?" tanya Jonghyun pada diri sendiri sambil mengangkat sebelah alisnya. Tanpa ragu dia memencet tombol call pada hapenya. Nada sambung pribadi Kevin yang merupakan lagu Geisha yang Takkan Pernah Ada pun terdengar. Jonghyun refleks memegang perut sambil menahan tawa.

"HALOH? NAPE LU NELPON GUE?" kata suara ga nyantae di seberang sana.

"Biasa aja ngapa halo nya gausah pake H belakangnya. Lu tuh yang kenapa sms gue isinya huwe doang?" balas Jonghyun.

"Gue ngambek ah pokoknya gue bete. Bete bete bete," kata Kevin dengan nada yang lebih jijik daripada nada banci, membuat Jonghyun merinding disko.

"Stop stop. Stop bawling! Parno gue ngebayangin wujud lo ngambek kayak gitu. Lu bete kenapa sih? Masalah Sunhee ama si sop konro itu?" tanya Jonghyun.

"Iya! Si sop buntut itu reseh! Masa minta privat english ama Sunhee. Kenapa harus Sunhee? Ama gue juga bisa. Meskipun sebenernya gue juga ogah," kata Kevin dengan nada yang masih seperti banci.

"Mungkin karna sejak dia masuk, Sunhee lah yang paling perhatian. Ah elah elu pin kaya ga tau Sunhee aja. Dia mah supel, ama siapa aja bergaul bisa, kecuali kalo tu anak baru adalah seorang perempuan.. bentar kok gue jadi baku begini bahasanya," Jonghyun mengapit telponnya di kuping dan bahunya sementara dia membereskan tasnya.

"Dulu waktu gue belom ada di shinhuahua, dia juga begitu ama laki-laki laen?" tanya Kevin.

"Iya. Eh.. tertentu sih, kalo yang macem elo sih pasti dia jutek."

"Maksud lo."

"Gitu deh. Sunhee itu bae ama orang yang sejak pandangan pertama menurut dia auranya bae. Nah mungkin pertama dia liat si sop, auranya bae. Jadi dia bae. Bae? Eh maksudnya, ngerti?" jelas Jonghyun panjang lebar. Dia berjalan pulang keluar gerbang sekolah, selese ekskul.

"Terus nih karna dia sering KDRT ama gue, berati aura gue jelek, gitu?" Kevin bertanya lagi.

"Ya, MENURUT LO? Lu kurang bersyukur dah pin udah diangkat jadi lakinya Sunhee juga.." Jonghyun mencoba menjatohkan Kevin sekaligus menghiburnya disaat yang bersamaan.

"Oke tengkyu. Sekarang gue mau curhat ama yang lain aja deh DADAAAH."

~~~~~~~

Sunhee telah selesai memberi tutor ke Kiseob. Meskipun sesekali Sunhee sempet emosian karna Kiseob ga nangkep-nangkep, namun emosinya selalu ditenangkan oleh wajah Kiseob yang polos dan tekun menyalin latihan-latihan yang Sunhee berikan. Kiseob dan Sunhee sekarang punya jadwal privat tetep, tiap Selasa pulang sekolah mereka ke perpus belajar english.

Setelah Sunhee dan Kiseob berpisah ditengah persimpangan, Sunhee berniat langsung jalan pulang, namun dia teringat sesuatu.

"Sekarang hari Jumat ya? Hm.. ke rumah kuli ah ketemu Om dan Tante Kim serta si unyu Michelle.."

Sunhee akhirnya menunggu sebentar di halte terdekat untuk menaiki bis ke arah rumah Kevin.

~~~~~~~

TING TONG.

Tak lama setelah Sunhee memencet bel, seseorang membuka pintu. Dari balik pintu, terlihat sesosok gadis kecil yang sedang membenarkan kacamatanya lalu melihat ke arah Sunhee.

"Unnie!" Michelle langsung nemplok di Sunhee alias memeluknya.

"Hey Michelle, how's school?" kata Sunhee sambil balas memeluk Michelle dan mengacak-acak rambutnya.

"School is.. I'll tell you when we're inside. Come inside!" ajak Michelle.

Sunhee pun masuk. Tercium bau enak dari dapur, sepertinya Tante Kim lagi masak buat dinner. Dilihatnya jam dinding. 5.30pm. Yak, memang sudah hampir waktunya dinner.

"Tante! Aku bantu ya? Ngapain dulu tapi, hehe :3" Sunhee berjalan ke arah Tante Kim yang lagi mantengin panci sambil diaduk-aduk.

"Eh si cantik ada disini, wah.. main coursenya udah mau jadi nih. Kamu bikin dessert aja gimana?" jawab Tante Kim dengan lembut, sesekali mengalihkan pandangannya dari panci.

"Oke. Bikin apa nih?" Sunhee melongo kedalam kulkas. Lalu dia melihat ke alat pembuat crepes yang teronggok di pojokan. "Ini ada adonan mentah, buat crepes ya, Tante?"

"Oh iya itu rencananya mau dibikin kemaren, tapi ga sempet. Yaudah crepes aja, bisa bikinnya?" tanya Tante Kim ragu.

"Bisa dong, Tan. Meskipun aku ga bisa masak main course tapi aku jagonya bikin pencuci mulut ^^" kata Sunhee bangga.

Sementara itu Michelle naik ke lantai dua. Dia memasuki kamar abangnya tanpa mengetuk, ternyata si abang lagi ngedit photoshoot Sunhee di Elle Girl. Lagi ngecrop dan nambah efek buat dibikin jadi wallpaper komputer.

"Wah si unnie very very beautiful!"

"OH SHIT. You scared me, Chelle. Ketok dulu ngapa kalo mo masuk!" kata Kevin setengah kaget.

"Dih gue udah ngetok sih, elu aja kaga denger. Ada tamu tuh, bang."

"Siapa?"

"Liat aja," Michelle sok bikin penasaran.

"Males ah."

Kevin melanjutkan photoshopping sambil ditemani Michelle. Michelle komen ini itu soal warna lah, kontrasnya kelebihan lah, efeknya kurang lah, kurang soft lah. Tapi Kevin menuruti semua saran-saran dari adeknya itu. Lalu dari lantai bawah ada yang memanggil.

"Kev, Chelle, dinner's ready!"

Michelle melongo ke pintu. "Mom's calling, let's eat!"

"Gue males makan ah. Nanti bawain kesini aja ya, Chelle?" pinta Kevin.

"Dih? enak aja. Yaudah kalo gamau makan ya gausah makan sekalian. I'm going downstairs, byebye," kata Michelle.

Kevin manyun dan kembali menatap layar komputernya.

~~~~~~~

"Where's your brother?" tanya Tante Kim.

"He said he doesn't want to join dinner and asked someone to take his meal to the bedroom."

"I'll do it," sahut Sunhee segera.

"Didn't you tell him that there's Sunhee here?" tanya Tante Kim lagi pada Michelle.

Sunhee langsung menjawab. "It's okay, better for him not to know that I'm here."

Tante Kim menyipitkan matanya. "Is there something going on with you two?"

"Ah don't worry, just a little misunderstanding. I promise I'll make it up to him," Sunhee tersenyum meyakinkan.

Setelah itu ketiga wanita dari generasi berbeda itu duduk mengelilingi meja makan, si Om Kim ternyata pulang telat dari kantor. Jadilah itu meja makan penuh dengan gosip para wanita, mulai dari Tante Kim ngajak Sunhee shopping bareng, sampe Michelle diceramahin jangan pacaran dulu karna masih kelas 6 SD.

Makan malam selesai satu jam kemudian, Michelle bantu mamanya cuci piring sementara Sunhee menghangatkan dinner kembali buat jatahnya Kevin. Lalu dia permisi naik ke atas, ke kamar Kevin buat nganter meal-nya.

Sunhee ribet membawa nampan dan bingung cara ngetok pintunya gimana. Akhirnya, ga pake ketok pintu, dia langsung membuka gagang dengan sikunya, dan mendorong pintu dengan punggungnya. Kevin yang lagi ngaso baca komik di tempat tidur refleks membanting komiknya entah kemana dan pura-pura tidur.

"Kev, are you awake?"

Kevin tidak menjawab. Dia sedang akting tidur meskipun di mata Sunhee, Kevin terlihat seperti orang lagi nahan pup.

Sunhee meletakkan nampannya di dekat meja disamping komputer, lalu berjalan ke arah Kevin. "I know you're not asleep."

Kevin tetep kekeuh akting tidur. Sunhee membelai rambut Kevin perlahan sambil duduk di pinggir kasur.

"I heated up the meal for you so you gotta eat it while it's hot. It's not even 8pm so there's no reason to skip dinner."

Kevin tetep diem.

Sunhee meniup poninya. "Fuh. I don't know what's wrong with you now. I thought that..."

Tiba-tiba hape Sunhee berdering. Sunhee berdiri dan menjawab telponnya, "Yes, Kiseob?"

Kevin mengintip perlahan dan menguping pembicaraan Sunhee dengan Kiseob. Nampaknya Kiseob lagi nanya soal peer english, karna Sunhee menjawab semua dengan english. Kevin yang tadinya mau luluh karna diperhatiin Sunhee, jadi ngambek lagi karna telponnya Kiseob.

"You got it? Good job. I'll see your work tomorrow okay? Okay night, Seobbie!"

Seobbie? SOPI AJA PAKE SOK SOK SEOBBIE. HIH.

Sunhee balik badan ke arah Kevin lagi. Kevin memejamkan matanya seketika. Sunhee berjalan ke arah makanan yang dia taro di deket komputer tadi.

"Better eat it quick or it will be cold again! I'm going home now," Sunhee merapikan meja komputer yang berantakan. Dia tak sengaja menyenggol mouse komputer yang lagi dalam screen saver mode. Monitor pun menyala dan dia melihat wallpaper yang merupakan foto dirinya sendiri.

Sunhee melihat wallpaper itu dengan seksama, disamping fotonya ada tulisan :

You're beautiful inside and out,
which makes people tend to do anything to get close to you,
some people even use english course as an excuse,
it's been a hard day for me,
and i'm also trying hard to control the jealousy in me


Sunhee langsung mengerti maksud dari tulisan itu. Jadi selama ini si Kevin ngambek mulu karna Sunhee akrab sama Kiseob. Sunhee manggut-manggut dan berjalan kembali ke arah Kevin.

"Babo," kata Sunhee sambil mengetuk kepala Kevin pake telunjuk. Lalu dia melengos berjalan keluar kamar.

~~~~~~~

"Udah kayak gitu gue masih dikata babo coba!" Kevin melaporkan seluruh kejadiannya pada Jonghyun dan Minho. Pagi itu kelas masih sepi dan kehebohan Kevin menggemparkan Jonghyun dan Minho yang tadinya lagi asik tidur.

"Terus ampe kapan lu mau ngambek?" tanya Minho.

Tiba-tiba sesosok cewe berambut pirang lurus mengetuk pintu kelas. "Misi. Kevinnya ada ga?" tanyanya sambil tersenyum manis.

Kevin melihat ke arah pintu. Dia berdiri, berjalan menuju pintu dan melewati cewe itu sambil berkata, "Lagi ke kamar mandi tuh," lalu melengos pergi.

Sunhee mencibir dan memasuki kelas, dia menghampiri dua cowo yang lagi nganga karna tumben-tumbenan Kevin dingin ama cewenya sendiri.

"Pasti dia barusan cerita masalah Kiseob ya?" tanya Sunhee. Dua cowo itu ga jawab. "Yaelah, baru segitu doang udah ngambek. Gue kan ga ada feel ama Kiseob."

Minho menatap ragu. Jonghyun menatap tajam mata Sunhee.

Sunhee akhirnya menghela napas. "Ya.. ada deh dikit."

Minho mencibir. Jonghyun manyun dan menye menye.

"Tapi kan gue niatnya mau bantu Kiseob doang, bukannya nyari pengganti kuli! Masa iya gue ngelepas laki gue yang setia dan rela berkorbannya itu udah kayak pembantu yang kerja dari masih perawan ampe jadi perawan tua?" tanya Sunhee.

Keduanya tetep diem.

"Buset gue berasa ngomong ama patung. Ciao deh gue," Sunhee akhirnya berjalan kembali ke kelasnya.

Setelah yakin Sunhee sudah pergi, akhirnya Jonghyun berbisik pada Minho. "Tuhkan, gue bilang juga apa. Sunhee juga sebenernya sayang bangetngetnget nyunyunyu tekdungtekdung ama si Kevin. Cuma gengsian aja, terus sekalinya ngungkapin, sadis. Jadi salah paham."

Minho yang setuju cuma bisa manggut-manggut pelan.

~~~~~~~

Seminggu berlalu. Jumat kemaren sampe hari senen, si Kevin ngambek dan ga bales sms Sunhee meskipun sebenernya pengen. Jadi Sunhee malem mingguan ama keluarga dirumah. Lalu tiba-tiba sekarang udah malem minggu lagi. Sunhee tancep gas ke sebuah resto dimana dia udah maksa Kevin dateng. Dia memarkir VW beetle kuningnya itu di tepi jalan.

Sunhee pun berjalan masuk ke resto tersebut, resto itu bernuansa european style, dengan korden merah campur emas yang memberi kesan royal dan mewah. Bayangkan restoran tempat si Shinwoo mau confess ke Minam di You're Beautiful. Belom pernah nonton? Terserah deh bayanginnya kayak apa.

Sunhee berhenti di depan sebuah cermin dan merapikan poninya. Dia meluruskan gaun pendek yang dia pakai, lalu berjalan masuk ke ruang VIP yang sudah di booking olehnya. Ternyata Kevin sudah menunggu disitu.

"Oh you're here?" tanya Sunhee, langsung duduk di kursi depan Kevin.

"True guys don't make girls wait."

Sunhee tersenyum. "And what's with that pouty face, are you still mad at me?"

Kevin cuma diam dan menatap lurus ke piring kosong didepannya. Sunhee ampe mikir, ni anak sebenernya bengong karna laper apa karna emang masih ngambek?

Sunhee mengangkat tangannya, memanggil waiter yang lagi wait di pojokan ruangan. Waiter itu tersenyum dan menghampiri meja.

"May I help you?" kata si waiter ganteng itu.

"Your english has improved. Well done!" kata Sunhee.

Kevin bingung, dia mengangkat wajahnya lalu melihat ternyata waiter yang ada didepannya adalah Kiseob.

"Loh? Kok.. elo?" kata Kevin bingung.

"Kiseob felt sorry for what happened with me and you. I told him about your reaction when I kept being close to him. He really felt guilty and wanted to make it up. And guess what, this resto actually belongs to his uncle. Now he's giving us a free entry, even by being a waiter for this one day.." jelas Sunhee.

Kevin menatap Sunhee dan Kiseob dengan tidak percaya.

"Sunhee-sshi is right. I'm sorry for making you probably angry, but honestly I'm really just friends with Sunhee, I never had the thought to like.. uhm.. take her away from you? Of course not, Sunbaenim," kata Kiseob sambil membungkukkan badannya 45 derajat.

Sunhee berbisik pada Kiseob. "You practiced that speech?"

"Yes, several times!" bisik Kiseob balik. Kevin lalu tersenyum.

"Ah! Really you are so kind! I'm sorry for having bad thoughts about you.. You shouldn't have done this far," Kevin jadi segan.

"But if he doesn't do this I doubt you will forgive him," celetuk Sunhee.

Kiseob tertawa pelan dan Kevin akhirnya mengacak rambutnya sendiri. Lalu hape Sunhee berdering. Kevin jadi mikir, disini ada dia dan Kiseob, siapa lagi yang mungkin nelpon Sunhee?

"Ne, yoboseyo? ah! Minnie! Yes.. you just arrived from Canada? oh okay.. no wait I can't pick you up, neither can Seungho oppa.." Sunhee berhenti dan melihat ke arah Kiseob. Kiseob membelo-kan matanya seolah bertanya ada apa.

"Seob, kira-kira lo bisa tolong jemput sepupu gue ga di airport? Namanya Minsun, dia baru balik dari Canada, family gue ga ada yang bisa jemput so can you pick her up?" pinta Sunhee. Sekaligus ada rencana mau nyomblangin Kiseob dan Minsun.

"Bisa sih, tapi.. gue kan gatau orangnya yang mana?" tanya Kiseob.

Sunhee mengakhiri perbincangannya dengan Minsun, memencet hapenya beberapa kali lalu menyodorkan hapenya pada Kiseob. "Here she is."

Kiseob mendekatkan wajahnya pada layar hape Sunhee. Dia terdiam sejenak. "Wah. Yeppeoyo."

Sunhee tersenyum bangga. "Ok you may go now! Thanks banget ya Kiseob, udah nyiapin ini semua! Kalo udah ketemu Minsun, kasih tau gue ya?"

Kiseob mengangkat jempolnya seraya tersenyum. Dia lalu berpamitan. Seorang waiter lain langsung menggantikan posisinya.

"Happy now?" tanya Sunhee sinis sambil memainkan mealnya.

"Dih langsung jutek gitu," kata Kevin.

"I thought you were gonna beat Kiseob up or something. I was so scared you know."

"Well if I do that I'm sure you're gonna be furious at me. I don't want that. And you should know that.." Kevin menggantungkan ucapannya.

"That what?" tanya Sunhee.

"That I missed you so much even i miss gombaling to you!" kata Kevin dengan terus terang.

Mulut Sunhee masih penuh karna ngunyah. "Then show me one now."

"Hmm.. Kenapa sih yg diawali huruf 'K' selalu menggemaskan? Kitten, Koala, ... Kamu..." gombal Kevin sambil malu-malu najong.

"You forgot one thing," timpal Sunhee.

"Huh?"

"Kevin."

JESSSS. Muka Kevin langsung merah padem blushing. Baru kali ini dia ngegombal, dibales lagi pake gombalannya Sunhee. Cuma satu kata tapi NGENA. Sunhee langsung ketawa ngakak begitu liat muka Kevin yang blushing dan nunduk seketika itu.

"Lo ga pernah tau aja gue lebih jago gombal daripada lo! Okay stop all the gombaling. Eat up," kata Sunhee, sesekali tersenyum karna reaksi kagetnya Kevin yang kocak.

Di balik kunyahan makanan dalam mulut Kevin *?*, Kevin membentuk sebuah senyuman. Dan dalam hati dia bersyukur bisa punya cewe sebaik Sunhee.

THE END

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kiseob the Lion *?*

Monday 19 April 2010

When He Starts to Bawl



Seseorang membuka pintu kamar Sunhee. Diliatnya Sunhee meringkuk diatas tempat tidur, tertidur pulas. Posisi Sunhee tidur menghadap ke kanan, sosok misterius tersebut mendekati tempat tidur. Dia mendekatkan wajahnya ke kuping Sunhee, dan berbisik..

"Good morning.."

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH!!!!!!"

DZIGH!

Sunhee refleks bangun. Kepala Sunhee sukses membentur dagu si sosok misterius kurang kerjaan itu. Si tersangka jatuh tersungkur ke ubin dengan posisi duduk. Dan Sunhee sudah dalam posisi duduk menyamping diatas tempat tidur sambil mengusap-usap kepalanya.

"Aduh.. aduh.. pala gue.." bisik Sunhee. Tangan kirinya mengelus palanya, sedangkan tangan kanannya mengucek matanya. "Dasar kuli gila lu!"

Kevin cuma bisa tertawa, tapi ketawanya sambil ngeringis kesakitan, ngelus dagu. Bayangin aja, tulang dagu kepentok tengkorak kan ngilu.

"Siapa yang suruh lo masuk, hah? Sopan banget lo masuk-masuk kamar gue. Berasa pembantu! Eh.. emang iya ya.. tapi.. AH intinya lo ngapain disini?" tanya Sunhee ga nyantai, masih mengusap kepalanya yang cekit cekit.

"I'm here to wake you up, babe! Your mom told me to just walk up to your room," Kevin membela diri sambil mengelus dagunya yang cenut cenut.

"Ah mama sarap nih. Ga tau apa anaknya masih pengen perawan! Oh by the way don't use english when i am angry!" bentak Sunhee.

"Wae?"

"Becoz it will just make me melt again T___T"

Kevin refleks bangun dan memeluk Sunhee. "UJJU UJJU YAAMPYUN ini cewe gue imut banget sih tau gitu mah tiap hari gue ngomong english ama kamyuuuuu," kata Kevin sambil mengacak-ngacak rambut Sunhee. Sunhee refleks kebekep dan memberontak dari kekepan kuli itu.

"GAH! Off you go! Out of my room! Before I scream out mommy and tell what you have done to me!" Sunhee mendorong Kevin jauh-jauh. Dengan itu, Kevin pun pergi dari kamar Sunhee sambil nyengir-nyengir kegirangan.

~~~~~~~

"Ampar-ampar pisang! Pisang kyu beyum matang. Masaaak sebijiih nyi nyunyu bali bali, mangga lepok mangga lepok nyanya... WAH MINHO SALAH TUH!"

Jonghyun yang nyanyi ampar-ampar pisang versi ngaco langsung teriak kegirangan begitu melihat Minho salah gerak. Ya, keempat anak autis ini, Jonghyun, Daehee, Jihee dan Minho sedang main ampar-ampar pisang.

"Ah kenapa gue salah mulu sih," Minho sok cool sambil menyibak rambutnya.

"Taktikbumwer sekarang! Gue tik ya! Kitik!" serbu Jihee.

"Gue tak!" kata Jonghyun.

"Kalo gitu gue bum!" samber Daehee.

"Ayo mulai, taktikbuuuumwer! Tak tik bum wer, tak tik bum wer, tak tik bum wer, tak tik! TIK!" kata Jonghyun dengan heboh. Dia emang paling heboh kalo udah yang namanya maenan anak kampung. Emang dasarnya kampung kali. HAHAHAHAHAHA

"Tik berarti gue kan! HAHA!" Jihee tersenyum bahagia. Minho udah masang muka ga enak. Dia paling ga kuat di kelitik.

Setelah menentukan jumlah kitikan *?* Jihee pun bangun dari tempat duduknya dan menghampiri Minho yang duduk diseberangnya. Jihee lalu mengelitik Minho dengan sangat sadis, badan Minho ampe meliuk-liuk, meja ampe kegeser semua. Daehyun ampe O__o begini ngeliatnya. Lalu tiba-tiba Minho jatoh dari kursinya, narik tangan Jihee hingga posisi mereka seperti.. pokoknya Jihee nindih Minho deh. Lalu suasana kelas pun jadi diem.

Daehee berdiri dari kursinya dan mengintip apa yang terjadi. Dia lalu tersenyum dan diam-diam mengajak Jonghyun pergi dari situ. Baru aja Minho mo manyunin mulutnya, tiba-tiba..

"YO GOOD MORNING WORLD! I GO BY THE NAME KEVIN AND IMMA HERE TO.."

"Berisik lu kuli! Bacot! LEPASIN GUE GA!"

Seisi kelas menoleh ke arah pintu dan mendapati si cantik Sunhee yang melas, di lehernya dililitin tangan Kevin yang segede gaban dan sepertinya lilitan itu lebih kuat daripada lilitan ular python di taman safari. Sunhee terlihat sesek napas.

Minho dan Jihee refleks bangun dari ubin. Kevin mengerutkan dahinya. "Oh oh what where you guys doing, eh?" Kevin menghampiri Minhee, masih dengan menyeret Sunhee.

"Engg.. itu tadi gue.. pisang.. ampar.. taktikbumwer.. ituan.." kata Minho gelagapan. Sunhee refleks ngakak.

"HAHAHAHAHA pisang taktikbumwer apaan sih? Yaudahlah. Kul, dia salting tuh, ga usah ditanya lagi. Sekarang mendingan lo lepasin gue sebelum tangan lo ini gue gigit," kata Sunhee sambil meniup poninya.

"Gigit? Aw aw mau dong digigit :3" kata Kevin genit najis. Sunhee langsung menendang betis Kevin. Kevin ga sakit cuma kaget, dan akhirnya melepas Sunhee.

"Thank God I am alive. Dae! Kekelas yuk! Udah mo bel," kata Sunhee. "Lu juga balik ke kelas lo, Ji!"

Daehee yang tiba-tiba udah di pojok ngobrol ama Jonghyun dengan malas berdiri dan nyamperin Sunhee. Jihee juga. Lalu 3hee pun meninggalkan kelas Minho, Jonghyun, dan Kevin itu. Kemana arah mereka jalan, berasa mereka ninggalin glitter disetiap jejaknya. Wuaw.

~~~~~~~

Daehee sedang sibuk mengoles kuteks berwarna pink susu pada kuku jari-jari tangan kanan Sunhee ketika Pak Choi Seunghyun sibuk mengabsen.

"Song Sunhee?"

"Saya, Pak!" teriak Sunhee.

"Angkat tangan dong Sunhee," kata Pak Choi dengan charisma yang over flowing tapi mantul ama Sunhee karna charisma Sunhee lebih freezing.

"Ga bisa pak, lagi nguteks," kata Sunhee santai. Pak Choi cuma geleng-geleng.

Setelah selesai mengabsen, Pak Choi merapikan berkas-berkasnya diatas meja, lalu keluar sebentar, lalu balik ke kelas lagi. Sunhee mendengar ada langkah kaki lain selain Pak Choi, tapi dia mengacuhkannya.

"Anak-anak, perhatian sebentar."

Daehee selesai mengoles kuteks pada kuku Sunhee, Daehee pun membalikkan badannya menghadap ke depan kelas. Daehee saat itu duduk di kursi depan Sunhee. Sunhee meniup kukunya tanpa memperhatikan yang ada di depan kelas.

"Kita kedatangan murid baru. Pindahan dari Busan. Silahkan, perkenalkan dirimu," kata Pak Choi sambil membetulkan letak kacamatanya.

"Nama saya Lee Kiseob. Saya pindahan dari Busan. Engg.. ini pertama kalinya saya tinggal di Seoul jadi, mohon bantuannya. Salam kenal," kata si anak baru bernama Kiseob itu.

Seluruh kelas tepuk tangan heboh, terutama cewek-cewek. Banyak yang tersepona, ada yang tebar pesona, segala macem. Sunhee masih aja niupin kuku dan Daehee asik dengerin iPod.

"Baiklah Kiseob. Kamu bisa menempati kursi..." Pak Choi melihat ke seluruh kelas. "Ah, disana, disamping Song Sunhee."

Sunhee akhirnya melirik ke depan kelas setelah mendengar namanya dipanggil. Lalu matanya tertahan pada sosok Kiseob yang terlihat tanpa ekspresi, tapi tiba-tiba tersenyum segan pada Sunhee. Sunhee tiba-tiba mematung dalam posisi bibir manyun masih niupin kuku.

Pak Choi menepuk pundak Kiseob pelan, lalu Kiseob pun berjalan menuju kursi disamping Sunhee. Sunhee stay cool dan membereskan perkakas make up nya kedalam tas kecilnya. Kiseob lalu duduk disamping Sunhee.

Keduanya terlihat canggung. Sunhee mencuri pandang pada Kiseob, lalu ketika Kiseob menoleh, Sunhee pura-pura memperhatikan ke depan kelas. Begitu juga sebaliknya. Daehee hanya bisa tersenyum geli melihat dua mahluk aneh dibelakangnya.

Kiseob lalu meng-ehem-kan tenggorokannya, lalu mengulurkan tangannya pada Sunhee. Sunhee menoleh. Dia menerima jabatan tangan Kiseob.

"Lee Kiseob," kata Kiseob pelan sambil tersenyum tulus.

Wanying ini anak senyumnya precious banget. Idung sempurna. Tulang pipi teges banget. Mana tangannya alus bener lagi. Bisa dipastikan dia ulzzang. Wah wah.

Sunhee balas tersenyum, yang akhirnya membuat Kiseob kehilangan senyumannya karena kagum dengan wajah Sunhee. "Song Sunhee."

Keduanya lalu balik memperhatikan Pak Choi. Sunhee sesekali menguap dan memainkan rambutnya sementara Kiseob masih celingukan. Dia lalu mencolek pundak Sunhee.

Sunhee menoleh dan memberikan tatapan "ada apa?". Kiseob menggaruk kepalanya pelan lalu berkata, "Ng, saya belom punya buku, boleh share ga?"

Sunhee tertawa pelan karena bahasa baku yang digunakan Kiseob. "Boleh. Ngomongnya gue-elo aja, bisa kan?"

Kiseob mengedipkan kedua matanya dua kali, lalu mengangguk. Sunhee tersenyum gemes.

~~~~~~~

Ketika istirahat, seluruh siswa Shinhuahua memadati kantin. Daehyun dan Sunvin sudah menempati meja favorit mereka, sementara Jihee sedang menemani Minho latian bola dilapangan sambil membawakan bekal untuknya.

"Dae, aaaa.." kata Jonghyun, mengarahkan sumpit yang menjepit shrimp roll pada mulut Daehee. Daehee membuka mulutnya dan nyamnyamnyam.

Kevin iri melihat lunch Daehyun yang berlangsung mesra, sementara lunch dia dan Sunhee diganggu oleh teknologi. Sunhee sibuk mengutak atik iPhone nya.

"Ga pewe ah pake iPhone! Tetep enakan chocolate.." gumam Sunhee. Dia lalu menoleh pada Kevin yang melihat ke arah lain sambil manyun. "Kevin, open up."

Kevin menoleh pada Sunhee dan mendapati tangan mulus Sunhee sedang memegang sepotong sushi. Kevin tersenyum senang dan membuka mulutnya. Nyamnyamnyam. Sunhee lalu meperin tangannya ke tisu dengan jijik, seolah abis buang kecoa.

Sunhee lalu mengambil setusuk sate padangnya sambil melihat ke sekeliling kantin. Dia melihat sesosok cowo yang bingung nyari tempat duduk. Sunhee tersenyum dan berdiri, lalu berjalan menghampiri cowo itu.

"Kiseob!"

Kiseob menoleh. "Ah, Sunhee-sshi.."

"Meja gue masih muat kok, gabung yuk! Gue kenalin ama temen-temen gue deh sekalian," kata Sunhee dengan ramah.

Aduh ini mahluk ciptaan Tuhan. Udah cantik, ramah, bae, kurang apa? Ikutin ajalah..


Sunhee berbalik dan berjalan kembali ke mejanya diikuti oleh Kiseob. "Jonghyun! Kuli! Nih anak baru dikelas gue.."

"Ah, annyeonghaseyo sunbaenim! Saya Kiseob.." Kiseob membungkukkan badannya sedikit.

Jonghyun membalas dengan senyum ramah dan ikut membungkuk pelan, sementara Kevin cuma melirik dan mengangguk. Sunhee tersenyum dan ngajak Kiseob duduk disebelahnya. Kevin manyun.

"Lo sendirian aja, Seob? Belom kenalan ama anak-anak sekelas?" tanya Sunhee.

"Udah sih.. cuma mereka ga pada ke kantin. Jadi gue kesini sendirian," kata Kiseob melas dan imut.

Daehyun masih asik di dunianya sendiri. Kevin udah ngebentuk beragam ekspresi bete. Sunhee menepuk pundak Kiseob dengan pelan.

"Unyu kasian amet. Yaudah makan dulu gih dah. Nanti ke ruang musiknya bareng ya?" Sunhee terus berusaha mengajak Kiseob ngobrol.

"Sun gue kekelas duluan!" kata Kevin bete, berdiri dari kursinya sambil berharap Sunhee bakal menahannya.

"Iya, dadah." kata Sunhee dengan dingin.

~~~~~~~

"AH GUE BETE. BETE BETE BETE," keluh Kevin dengan manja dan sangat banci ketika dia sampai dikelas. Minho menatapnya dengan tampang O_o

"Lu kenape, Vin?" tanya Minho akhirnya setelah mengantar Jihee sampe ke pintu kelas dan mengkissbye nya.

"Ayang gue! Bini gue! Sebel gue.."

Minho mengerutkan dahinya. "Tolong bicara dengan bahasa manusia ya, jangan bahasa banci."

"Songong lo, Min. Mending gue begini daripada muke lu tuh kayak banci!" kata Kevin sewot.

"Wets? Selow men.. romannya lo lagi PMS nih. Kenapa kenapa, ada apa? Cerita dong," kata Minho menarik Kevin duduk disampingnya untuk sharing.

"Itu si Sunhee, baik banget ama si sop buntut anak bau itu!" kata Kevin ga jelas, sesuai dengan mukanya.

"Ha? Apa?" Minho ga nangkep.

"Sunhee baik banget ama si Kiseob anak baru itu!" ulang Kevin, kali ini lebih mudah dimengerti.

"Oh jadi lo jealous? Yaelah Vin wajar kalo ada orang bae ama anak baru. Secara, ANAK BARU. Emang si sop-sop itu kayak gimana sih bentuknya?" tanya Minho.

Pada saat itu juga terdengar beberapa siswa melewati kelas Minho dan Kevin. Pas dicermati ternyata itu anak-anak kelas Sunhee. Ada Daehee yang mampir dan ngobrol bentar sama Jonghyun. Kevin melongo ke pintu kelas berharap Sunhee bakal mampir juga, eh taunya Sunhee asik ngomong sama Kiseob sambil tertawa.

"Yang mana, Vin?" tanya Minho. Minho mengikuti arah tatapan mata Kevin yang bete. "Oh itu.. wah kayaknya ulzzang. Pantesan lu cemburu. Tapi wajarlah, Vin."

"Wajar apaan?" tanya Kevin melas setelah melihat Sunhee melewati kelasnya begitu saja.

"Wajar.. bisa aja Sunhee muak ama muka lo jadi cuci mata dikit ama anak baru, HAHAHAHAAHA!" Minho lalu lari keluar kelas diikuti sebuah buku tulis yang melayang dan hampir mengenai kepalanya.

"SIALAN LU, MIN!"

~~~~~~~

Sunhee membuka pintu lokernya, memasukkan beberapa buku cetaknya. Udah waktunya pulang sekolah, Minhee pulang duluan pake mobilnya Minho. Daehee nemenin Jonghyun ekskul basket. Sedangkan Sunhee masih angin-anginan mau langsung pulang atau jalan kemana dulu.

Sunhee menoleh kepintu lockernya, disana ada cermin kecil yang dia pasang sendiri. Sunhee ngaca bentar lalu menutup pintu loker. Tapi pas dia nutup pintu loker, sepasang mata dan sebuah muka aneh sudah berada dibelakang pintu itu. Sunhee shock dan langsung jatoh terduduk dilantai. Lututnya lemas.

"Astaghfirullah. Astaga. Ya ampun.." Sunhee nyebut berbagai macem sebutan sambil ngusap-ngusap dada. Lalu.. "KULI LO KENAPA DEMEN BANGET BIKIN GUE SEPOT JANTUNG SIH?!"

Kevin memanyunkan mulutnya lalu berlutut dihadapan Sunhee. "Lah, gue kan cuma nunggu disamping loker lo doang?" tanyanya melas.

"TAPI MUKA LO ITU. Yaampun. Punya kaca ga sih lo dirumah? Sekali-kali perhatiin kekurangan yang Tuhan telah berikan pada lo," kata Sunhee dengan sadis.

Kevin terlihat sedih. Sunhee jadi ga tega.

"Next time, say something when you are somewhere around me!" perintah Sunhee.

"Oke. Kalo gitu laen kali gue bakal bilang.. assalamualaikum, boleh gak abang ketuk pintu hatinya eneng?" kata Kevin dengan jurus handal gombalannya.

Sunhee tersenyum sambil melihat ke arah lain. Kevin pun akhirnya berdiri sambil mengulurkan tangan untuk membantu Sunhee berdiri juga.

"Lo pulang mo kemana?" tanya Sunhee.

"Kayaknya gue mesti mampir ke music house dulu deh, ada rekaman gitu. Lo? Mau langsung pulang? Gue anter deh.." kata Kevin.

"Sunhee-sshi!"

Sunhee dan Kevin menoleh ke arah suaranya. Rupanya si imut Kiseob sedang berjalan ke arah mereka. "Jadi ke perpus?" tanya Kiseob.

Sunhee tersenyum pada Kiseob dan mengangguk. "Gue mo ke perpus dulu, Kiseob agak lemah di english jadi dia minta diajarin! Nanti telpon ya, kul!"

Kevin cuma bisa menatap Kiseob sebentar, lalu menatap Sunhee dan mengangguk lemas. Sunhee berjalan pergi diikuti Kiseob disampingnya.

Kevin lalu meraih handphonenya dan mengetik sesuatu di new message..

"HUWEEEEEEE"

To be continued...