Thursday 29 April 2010

When He Starts to Bawl {part 2 ; END}


TINUT TINUT. TINUT TINUT.

Jonghyun merogoh hapenya yang terletak disaku jeansnya. Dia merogoh dengan lebay sambil bergerak heboh karna jeansnya yang ketat itu membuat hapenya yang segede gaban susah keluar. Setelah hapenya keluar dengan selamat, dia membuka inboxnya.

From : Kuli Mohak Gila
HUWEEEEEEEE~


"Ni anak kenapa dah?" tanya Jonghyun pada diri sendiri sambil mengangkat sebelah alisnya. Tanpa ragu dia memencet tombol call pada hapenya. Nada sambung pribadi Kevin yang merupakan lagu Geisha yang Takkan Pernah Ada pun terdengar. Jonghyun refleks memegang perut sambil menahan tawa.

"HALOH? NAPE LU NELPON GUE?" kata suara ga nyantae di seberang sana.

"Biasa aja ngapa halo nya gausah pake H belakangnya. Lu tuh yang kenapa sms gue isinya huwe doang?" balas Jonghyun.

"Gue ngambek ah pokoknya gue bete. Bete bete bete," kata Kevin dengan nada yang lebih jijik daripada nada banci, membuat Jonghyun merinding disko.

"Stop stop. Stop bawling! Parno gue ngebayangin wujud lo ngambek kayak gitu. Lu bete kenapa sih? Masalah Sunhee ama si sop konro itu?" tanya Jonghyun.

"Iya! Si sop buntut itu reseh! Masa minta privat english ama Sunhee. Kenapa harus Sunhee? Ama gue juga bisa. Meskipun sebenernya gue juga ogah," kata Kevin dengan nada yang masih seperti banci.

"Mungkin karna sejak dia masuk, Sunhee lah yang paling perhatian. Ah elah elu pin kaya ga tau Sunhee aja. Dia mah supel, ama siapa aja bergaul bisa, kecuali kalo tu anak baru adalah seorang perempuan.. bentar kok gue jadi baku begini bahasanya," Jonghyun mengapit telponnya di kuping dan bahunya sementara dia membereskan tasnya.

"Dulu waktu gue belom ada di shinhuahua, dia juga begitu ama laki-laki laen?" tanya Kevin.

"Iya. Eh.. tertentu sih, kalo yang macem elo sih pasti dia jutek."

"Maksud lo."

"Gitu deh. Sunhee itu bae ama orang yang sejak pandangan pertama menurut dia auranya bae. Nah mungkin pertama dia liat si sop, auranya bae. Jadi dia bae. Bae? Eh maksudnya, ngerti?" jelas Jonghyun panjang lebar. Dia berjalan pulang keluar gerbang sekolah, selese ekskul.

"Terus nih karna dia sering KDRT ama gue, berati aura gue jelek, gitu?" Kevin bertanya lagi.

"Ya, MENURUT LO? Lu kurang bersyukur dah pin udah diangkat jadi lakinya Sunhee juga.." Jonghyun mencoba menjatohkan Kevin sekaligus menghiburnya disaat yang bersamaan.

"Oke tengkyu. Sekarang gue mau curhat ama yang lain aja deh DADAAAH."

~~~~~~~

Sunhee telah selesai memberi tutor ke Kiseob. Meskipun sesekali Sunhee sempet emosian karna Kiseob ga nangkep-nangkep, namun emosinya selalu ditenangkan oleh wajah Kiseob yang polos dan tekun menyalin latihan-latihan yang Sunhee berikan. Kiseob dan Sunhee sekarang punya jadwal privat tetep, tiap Selasa pulang sekolah mereka ke perpus belajar english.

Setelah Sunhee dan Kiseob berpisah ditengah persimpangan, Sunhee berniat langsung jalan pulang, namun dia teringat sesuatu.

"Sekarang hari Jumat ya? Hm.. ke rumah kuli ah ketemu Om dan Tante Kim serta si unyu Michelle.."

Sunhee akhirnya menunggu sebentar di halte terdekat untuk menaiki bis ke arah rumah Kevin.

~~~~~~~

TING TONG.

Tak lama setelah Sunhee memencet bel, seseorang membuka pintu. Dari balik pintu, terlihat sesosok gadis kecil yang sedang membenarkan kacamatanya lalu melihat ke arah Sunhee.

"Unnie!" Michelle langsung nemplok di Sunhee alias memeluknya.

"Hey Michelle, how's school?" kata Sunhee sambil balas memeluk Michelle dan mengacak-acak rambutnya.

"School is.. I'll tell you when we're inside. Come inside!" ajak Michelle.

Sunhee pun masuk. Tercium bau enak dari dapur, sepertinya Tante Kim lagi masak buat dinner. Dilihatnya jam dinding. 5.30pm. Yak, memang sudah hampir waktunya dinner.

"Tante! Aku bantu ya? Ngapain dulu tapi, hehe :3" Sunhee berjalan ke arah Tante Kim yang lagi mantengin panci sambil diaduk-aduk.

"Eh si cantik ada disini, wah.. main coursenya udah mau jadi nih. Kamu bikin dessert aja gimana?" jawab Tante Kim dengan lembut, sesekali mengalihkan pandangannya dari panci.

"Oke. Bikin apa nih?" Sunhee melongo kedalam kulkas. Lalu dia melihat ke alat pembuat crepes yang teronggok di pojokan. "Ini ada adonan mentah, buat crepes ya, Tante?"

"Oh iya itu rencananya mau dibikin kemaren, tapi ga sempet. Yaudah crepes aja, bisa bikinnya?" tanya Tante Kim ragu.

"Bisa dong, Tan. Meskipun aku ga bisa masak main course tapi aku jagonya bikin pencuci mulut ^^" kata Sunhee bangga.

Sementara itu Michelle naik ke lantai dua. Dia memasuki kamar abangnya tanpa mengetuk, ternyata si abang lagi ngedit photoshoot Sunhee di Elle Girl. Lagi ngecrop dan nambah efek buat dibikin jadi wallpaper komputer.

"Wah si unnie very very beautiful!"

"OH SHIT. You scared me, Chelle. Ketok dulu ngapa kalo mo masuk!" kata Kevin setengah kaget.

"Dih gue udah ngetok sih, elu aja kaga denger. Ada tamu tuh, bang."

"Siapa?"

"Liat aja," Michelle sok bikin penasaran.

"Males ah."

Kevin melanjutkan photoshopping sambil ditemani Michelle. Michelle komen ini itu soal warna lah, kontrasnya kelebihan lah, efeknya kurang lah, kurang soft lah. Tapi Kevin menuruti semua saran-saran dari adeknya itu. Lalu dari lantai bawah ada yang memanggil.

"Kev, Chelle, dinner's ready!"

Michelle melongo ke pintu. "Mom's calling, let's eat!"

"Gue males makan ah. Nanti bawain kesini aja ya, Chelle?" pinta Kevin.

"Dih? enak aja. Yaudah kalo gamau makan ya gausah makan sekalian. I'm going downstairs, byebye," kata Michelle.

Kevin manyun dan kembali menatap layar komputernya.

~~~~~~~

"Where's your brother?" tanya Tante Kim.

"He said he doesn't want to join dinner and asked someone to take his meal to the bedroom."

"I'll do it," sahut Sunhee segera.

"Didn't you tell him that there's Sunhee here?" tanya Tante Kim lagi pada Michelle.

Sunhee langsung menjawab. "It's okay, better for him not to know that I'm here."

Tante Kim menyipitkan matanya. "Is there something going on with you two?"

"Ah don't worry, just a little misunderstanding. I promise I'll make it up to him," Sunhee tersenyum meyakinkan.

Setelah itu ketiga wanita dari generasi berbeda itu duduk mengelilingi meja makan, si Om Kim ternyata pulang telat dari kantor. Jadilah itu meja makan penuh dengan gosip para wanita, mulai dari Tante Kim ngajak Sunhee shopping bareng, sampe Michelle diceramahin jangan pacaran dulu karna masih kelas 6 SD.

Makan malam selesai satu jam kemudian, Michelle bantu mamanya cuci piring sementara Sunhee menghangatkan dinner kembali buat jatahnya Kevin. Lalu dia permisi naik ke atas, ke kamar Kevin buat nganter meal-nya.

Sunhee ribet membawa nampan dan bingung cara ngetok pintunya gimana. Akhirnya, ga pake ketok pintu, dia langsung membuka gagang dengan sikunya, dan mendorong pintu dengan punggungnya. Kevin yang lagi ngaso baca komik di tempat tidur refleks membanting komiknya entah kemana dan pura-pura tidur.

"Kev, are you awake?"

Kevin tidak menjawab. Dia sedang akting tidur meskipun di mata Sunhee, Kevin terlihat seperti orang lagi nahan pup.

Sunhee meletakkan nampannya di dekat meja disamping komputer, lalu berjalan ke arah Kevin. "I know you're not asleep."

Kevin tetep kekeuh akting tidur. Sunhee membelai rambut Kevin perlahan sambil duduk di pinggir kasur.

"I heated up the meal for you so you gotta eat it while it's hot. It's not even 8pm so there's no reason to skip dinner."

Kevin tetep diem.

Sunhee meniup poninya. "Fuh. I don't know what's wrong with you now. I thought that..."

Tiba-tiba hape Sunhee berdering. Sunhee berdiri dan menjawab telponnya, "Yes, Kiseob?"

Kevin mengintip perlahan dan menguping pembicaraan Sunhee dengan Kiseob. Nampaknya Kiseob lagi nanya soal peer english, karna Sunhee menjawab semua dengan english. Kevin yang tadinya mau luluh karna diperhatiin Sunhee, jadi ngambek lagi karna telponnya Kiseob.

"You got it? Good job. I'll see your work tomorrow okay? Okay night, Seobbie!"

Seobbie? SOPI AJA PAKE SOK SOK SEOBBIE. HIH.

Sunhee balik badan ke arah Kevin lagi. Kevin memejamkan matanya seketika. Sunhee berjalan ke arah makanan yang dia taro di deket komputer tadi.

"Better eat it quick or it will be cold again! I'm going home now," Sunhee merapikan meja komputer yang berantakan. Dia tak sengaja menyenggol mouse komputer yang lagi dalam screen saver mode. Monitor pun menyala dan dia melihat wallpaper yang merupakan foto dirinya sendiri.

Sunhee melihat wallpaper itu dengan seksama, disamping fotonya ada tulisan :

You're beautiful inside and out,
which makes people tend to do anything to get close to you,
some people even use english course as an excuse,
it's been a hard day for me,
and i'm also trying hard to control the jealousy in me


Sunhee langsung mengerti maksud dari tulisan itu. Jadi selama ini si Kevin ngambek mulu karna Sunhee akrab sama Kiseob. Sunhee manggut-manggut dan berjalan kembali ke arah Kevin.

"Babo," kata Sunhee sambil mengetuk kepala Kevin pake telunjuk. Lalu dia melengos berjalan keluar kamar.

~~~~~~~

"Udah kayak gitu gue masih dikata babo coba!" Kevin melaporkan seluruh kejadiannya pada Jonghyun dan Minho. Pagi itu kelas masih sepi dan kehebohan Kevin menggemparkan Jonghyun dan Minho yang tadinya lagi asik tidur.

"Terus ampe kapan lu mau ngambek?" tanya Minho.

Tiba-tiba sesosok cewe berambut pirang lurus mengetuk pintu kelas. "Misi. Kevinnya ada ga?" tanyanya sambil tersenyum manis.

Kevin melihat ke arah pintu. Dia berdiri, berjalan menuju pintu dan melewati cewe itu sambil berkata, "Lagi ke kamar mandi tuh," lalu melengos pergi.

Sunhee mencibir dan memasuki kelas, dia menghampiri dua cowo yang lagi nganga karna tumben-tumbenan Kevin dingin ama cewenya sendiri.

"Pasti dia barusan cerita masalah Kiseob ya?" tanya Sunhee. Dua cowo itu ga jawab. "Yaelah, baru segitu doang udah ngambek. Gue kan ga ada feel ama Kiseob."

Minho menatap ragu. Jonghyun menatap tajam mata Sunhee.

Sunhee akhirnya menghela napas. "Ya.. ada deh dikit."

Minho mencibir. Jonghyun manyun dan menye menye.

"Tapi kan gue niatnya mau bantu Kiseob doang, bukannya nyari pengganti kuli! Masa iya gue ngelepas laki gue yang setia dan rela berkorbannya itu udah kayak pembantu yang kerja dari masih perawan ampe jadi perawan tua?" tanya Sunhee.

Keduanya tetep diem.

"Buset gue berasa ngomong ama patung. Ciao deh gue," Sunhee akhirnya berjalan kembali ke kelasnya.

Setelah yakin Sunhee sudah pergi, akhirnya Jonghyun berbisik pada Minho. "Tuhkan, gue bilang juga apa. Sunhee juga sebenernya sayang bangetngetnget nyunyunyu tekdungtekdung ama si Kevin. Cuma gengsian aja, terus sekalinya ngungkapin, sadis. Jadi salah paham."

Minho yang setuju cuma bisa manggut-manggut pelan.

~~~~~~~

Seminggu berlalu. Jumat kemaren sampe hari senen, si Kevin ngambek dan ga bales sms Sunhee meskipun sebenernya pengen. Jadi Sunhee malem mingguan ama keluarga dirumah. Lalu tiba-tiba sekarang udah malem minggu lagi. Sunhee tancep gas ke sebuah resto dimana dia udah maksa Kevin dateng. Dia memarkir VW beetle kuningnya itu di tepi jalan.

Sunhee pun berjalan masuk ke resto tersebut, resto itu bernuansa european style, dengan korden merah campur emas yang memberi kesan royal dan mewah. Bayangkan restoran tempat si Shinwoo mau confess ke Minam di You're Beautiful. Belom pernah nonton? Terserah deh bayanginnya kayak apa.

Sunhee berhenti di depan sebuah cermin dan merapikan poninya. Dia meluruskan gaun pendek yang dia pakai, lalu berjalan masuk ke ruang VIP yang sudah di booking olehnya. Ternyata Kevin sudah menunggu disitu.

"Oh you're here?" tanya Sunhee, langsung duduk di kursi depan Kevin.

"True guys don't make girls wait."

Sunhee tersenyum. "And what's with that pouty face, are you still mad at me?"

Kevin cuma diam dan menatap lurus ke piring kosong didepannya. Sunhee ampe mikir, ni anak sebenernya bengong karna laper apa karna emang masih ngambek?

Sunhee mengangkat tangannya, memanggil waiter yang lagi wait di pojokan ruangan. Waiter itu tersenyum dan menghampiri meja.

"May I help you?" kata si waiter ganteng itu.

"Your english has improved. Well done!" kata Sunhee.

Kevin bingung, dia mengangkat wajahnya lalu melihat ternyata waiter yang ada didepannya adalah Kiseob.

"Loh? Kok.. elo?" kata Kevin bingung.

"Kiseob felt sorry for what happened with me and you. I told him about your reaction when I kept being close to him. He really felt guilty and wanted to make it up. And guess what, this resto actually belongs to his uncle. Now he's giving us a free entry, even by being a waiter for this one day.." jelas Sunhee.

Kevin menatap Sunhee dan Kiseob dengan tidak percaya.

"Sunhee-sshi is right. I'm sorry for making you probably angry, but honestly I'm really just friends with Sunhee, I never had the thought to like.. uhm.. take her away from you? Of course not, Sunbaenim," kata Kiseob sambil membungkukkan badannya 45 derajat.

Sunhee berbisik pada Kiseob. "You practiced that speech?"

"Yes, several times!" bisik Kiseob balik. Kevin lalu tersenyum.

"Ah! Really you are so kind! I'm sorry for having bad thoughts about you.. You shouldn't have done this far," Kevin jadi segan.

"But if he doesn't do this I doubt you will forgive him," celetuk Sunhee.

Kiseob tertawa pelan dan Kevin akhirnya mengacak rambutnya sendiri. Lalu hape Sunhee berdering. Kevin jadi mikir, disini ada dia dan Kiseob, siapa lagi yang mungkin nelpon Sunhee?

"Ne, yoboseyo? ah! Minnie! Yes.. you just arrived from Canada? oh okay.. no wait I can't pick you up, neither can Seungho oppa.." Sunhee berhenti dan melihat ke arah Kiseob. Kiseob membelo-kan matanya seolah bertanya ada apa.

"Seob, kira-kira lo bisa tolong jemput sepupu gue ga di airport? Namanya Minsun, dia baru balik dari Canada, family gue ga ada yang bisa jemput so can you pick her up?" pinta Sunhee. Sekaligus ada rencana mau nyomblangin Kiseob dan Minsun.

"Bisa sih, tapi.. gue kan gatau orangnya yang mana?" tanya Kiseob.

Sunhee mengakhiri perbincangannya dengan Minsun, memencet hapenya beberapa kali lalu menyodorkan hapenya pada Kiseob. "Here she is."

Kiseob mendekatkan wajahnya pada layar hape Sunhee. Dia terdiam sejenak. "Wah. Yeppeoyo."

Sunhee tersenyum bangga. "Ok you may go now! Thanks banget ya Kiseob, udah nyiapin ini semua! Kalo udah ketemu Minsun, kasih tau gue ya?"

Kiseob mengangkat jempolnya seraya tersenyum. Dia lalu berpamitan. Seorang waiter lain langsung menggantikan posisinya.

"Happy now?" tanya Sunhee sinis sambil memainkan mealnya.

"Dih langsung jutek gitu," kata Kevin.

"I thought you were gonna beat Kiseob up or something. I was so scared you know."

"Well if I do that I'm sure you're gonna be furious at me. I don't want that. And you should know that.." Kevin menggantungkan ucapannya.

"That what?" tanya Sunhee.

"That I missed you so much even i miss gombaling to you!" kata Kevin dengan terus terang.

Mulut Sunhee masih penuh karna ngunyah. "Then show me one now."

"Hmm.. Kenapa sih yg diawali huruf 'K' selalu menggemaskan? Kitten, Koala, ... Kamu..." gombal Kevin sambil malu-malu najong.

"You forgot one thing," timpal Sunhee.

"Huh?"

"Kevin."

JESSSS. Muka Kevin langsung merah padem blushing. Baru kali ini dia ngegombal, dibales lagi pake gombalannya Sunhee. Cuma satu kata tapi NGENA. Sunhee langsung ketawa ngakak begitu liat muka Kevin yang blushing dan nunduk seketika itu.

"Lo ga pernah tau aja gue lebih jago gombal daripada lo! Okay stop all the gombaling. Eat up," kata Sunhee, sesekali tersenyum karna reaksi kagetnya Kevin yang kocak.

Di balik kunyahan makanan dalam mulut Kevin *?*, Kevin membentuk sebuah senyuman. Dan dalam hati dia bersyukur bisa punya cewe sebaik Sunhee.

THE END

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kiseob the Lion *?*

0 comments: