Monday 19 April 2010

When He Starts to Bawl



Seseorang membuka pintu kamar Sunhee. Diliatnya Sunhee meringkuk diatas tempat tidur, tertidur pulas. Posisi Sunhee tidur menghadap ke kanan, sosok misterius tersebut mendekati tempat tidur. Dia mendekatkan wajahnya ke kuping Sunhee, dan berbisik..

"Good morning.."

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH!!!!!!"

DZIGH!

Sunhee refleks bangun. Kepala Sunhee sukses membentur dagu si sosok misterius kurang kerjaan itu. Si tersangka jatuh tersungkur ke ubin dengan posisi duduk. Dan Sunhee sudah dalam posisi duduk menyamping diatas tempat tidur sambil mengusap-usap kepalanya.

"Aduh.. aduh.. pala gue.." bisik Sunhee. Tangan kirinya mengelus palanya, sedangkan tangan kanannya mengucek matanya. "Dasar kuli gila lu!"

Kevin cuma bisa tertawa, tapi ketawanya sambil ngeringis kesakitan, ngelus dagu. Bayangin aja, tulang dagu kepentok tengkorak kan ngilu.

"Siapa yang suruh lo masuk, hah? Sopan banget lo masuk-masuk kamar gue. Berasa pembantu! Eh.. emang iya ya.. tapi.. AH intinya lo ngapain disini?" tanya Sunhee ga nyantai, masih mengusap kepalanya yang cekit cekit.

"I'm here to wake you up, babe! Your mom told me to just walk up to your room," Kevin membela diri sambil mengelus dagunya yang cenut cenut.

"Ah mama sarap nih. Ga tau apa anaknya masih pengen perawan! Oh by the way don't use english when i am angry!" bentak Sunhee.

"Wae?"

"Becoz it will just make me melt again T___T"

Kevin refleks bangun dan memeluk Sunhee. "UJJU UJJU YAAMPYUN ini cewe gue imut banget sih tau gitu mah tiap hari gue ngomong english ama kamyuuuuu," kata Kevin sambil mengacak-ngacak rambut Sunhee. Sunhee refleks kebekep dan memberontak dari kekepan kuli itu.

"GAH! Off you go! Out of my room! Before I scream out mommy and tell what you have done to me!" Sunhee mendorong Kevin jauh-jauh. Dengan itu, Kevin pun pergi dari kamar Sunhee sambil nyengir-nyengir kegirangan.

~~~~~~~

"Ampar-ampar pisang! Pisang kyu beyum matang. Masaaak sebijiih nyi nyunyu bali bali, mangga lepok mangga lepok nyanya... WAH MINHO SALAH TUH!"

Jonghyun yang nyanyi ampar-ampar pisang versi ngaco langsung teriak kegirangan begitu melihat Minho salah gerak. Ya, keempat anak autis ini, Jonghyun, Daehee, Jihee dan Minho sedang main ampar-ampar pisang.

"Ah kenapa gue salah mulu sih," Minho sok cool sambil menyibak rambutnya.

"Taktikbumwer sekarang! Gue tik ya! Kitik!" serbu Jihee.

"Gue tak!" kata Jonghyun.

"Kalo gitu gue bum!" samber Daehee.

"Ayo mulai, taktikbuuuumwer! Tak tik bum wer, tak tik bum wer, tak tik bum wer, tak tik! TIK!" kata Jonghyun dengan heboh. Dia emang paling heboh kalo udah yang namanya maenan anak kampung. Emang dasarnya kampung kali. HAHAHAHAHAHA

"Tik berarti gue kan! HAHA!" Jihee tersenyum bahagia. Minho udah masang muka ga enak. Dia paling ga kuat di kelitik.

Setelah menentukan jumlah kitikan *?* Jihee pun bangun dari tempat duduknya dan menghampiri Minho yang duduk diseberangnya. Jihee lalu mengelitik Minho dengan sangat sadis, badan Minho ampe meliuk-liuk, meja ampe kegeser semua. Daehyun ampe O__o begini ngeliatnya. Lalu tiba-tiba Minho jatoh dari kursinya, narik tangan Jihee hingga posisi mereka seperti.. pokoknya Jihee nindih Minho deh. Lalu suasana kelas pun jadi diem.

Daehee berdiri dari kursinya dan mengintip apa yang terjadi. Dia lalu tersenyum dan diam-diam mengajak Jonghyun pergi dari situ. Baru aja Minho mo manyunin mulutnya, tiba-tiba..

"YO GOOD MORNING WORLD! I GO BY THE NAME KEVIN AND IMMA HERE TO.."

"Berisik lu kuli! Bacot! LEPASIN GUE GA!"

Seisi kelas menoleh ke arah pintu dan mendapati si cantik Sunhee yang melas, di lehernya dililitin tangan Kevin yang segede gaban dan sepertinya lilitan itu lebih kuat daripada lilitan ular python di taman safari. Sunhee terlihat sesek napas.

Minho dan Jihee refleks bangun dari ubin. Kevin mengerutkan dahinya. "Oh oh what where you guys doing, eh?" Kevin menghampiri Minhee, masih dengan menyeret Sunhee.

"Engg.. itu tadi gue.. pisang.. ampar.. taktikbumwer.. ituan.." kata Minho gelagapan. Sunhee refleks ngakak.

"HAHAHAHAHA pisang taktikbumwer apaan sih? Yaudahlah. Kul, dia salting tuh, ga usah ditanya lagi. Sekarang mendingan lo lepasin gue sebelum tangan lo ini gue gigit," kata Sunhee sambil meniup poninya.

"Gigit? Aw aw mau dong digigit :3" kata Kevin genit najis. Sunhee langsung menendang betis Kevin. Kevin ga sakit cuma kaget, dan akhirnya melepas Sunhee.

"Thank God I am alive. Dae! Kekelas yuk! Udah mo bel," kata Sunhee. "Lu juga balik ke kelas lo, Ji!"

Daehee yang tiba-tiba udah di pojok ngobrol ama Jonghyun dengan malas berdiri dan nyamperin Sunhee. Jihee juga. Lalu 3hee pun meninggalkan kelas Minho, Jonghyun, dan Kevin itu. Kemana arah mereka jalan, berasa mereka ninggalin glitter disetiap jejaknya. Wuaw.

~~~~~~~

Daehee sedang sibuk mengoles kuteks berwarna pink susu pada kuku jari-jari tangan kanan Sunhee ketika Pak Choi Seunghyun sibuk mengabsen.

"Song Sunhee?"

"Saya, Pak!" teriak Sunhee.

"Angkat tangan dong Sunhee," kata Pak Choi dengan charisma yang over flowing tapi mantul ama Sunhee karna charisma Sunhee lebih freezing.

"Ga bisa pak, lagi nguteks," kata Sunhee santai. Pak Choi cuma geleng-geleng.

Setelah selesai mengabsen, Pak Choi merapikan berkas-berkasnya diatas meja, lalu keluar sebentar, lalu balik ke kelas lagi. Sunhee mendengar ada langkah kaki lain selain Pak Choi, tapi dia mengacuhkannya.

"Anak-anak, perhatian sebentar."

Daehee selesai mengoles kuteks pada kuku Sunhee, Daehee pun membalikkan badannya menghadap ke depan kelas. Daehee saat itu duduk di kursi depan Sunhee. Sunhee meniup kukunya tanpa memperhatikan yang ada di depan kelas.

"Kita kedatangan murid baru. Pindahan dari Busan. Silahkan, perkenalkan dirimu," kata Pak Choi sambil membetulkan letak kacamatanya.

"Nama saya Lee Kiseob. Saya pindahan dari Busan. Engg.. ini pertama kalinya saya tinggal di Seoul jadi, mohon bantuannya. Salam kenal," kata si anak baru bernama Kiseob itu.

Seluruh kelas tepuk tangan heboh, terutama cewek-cewek. Banyak yang tersepona, ada yang tebar pesona, segala macem. Sunhee masih aja niupin kuku dan Daehee asik dengerin iPod.

"Baiklah Kiseob. Kamu bisa menempati kursi..." Pak Choi melihat ke seluruh kelas. "Ah, disana, disamping Song Sunhee."

Sunhee akhirnya melirik ke depan kelas setelah mendengar namanya dipanggil. Lalu matanya tertahan pada sosok Kiseob yang terlihat tanpa ekspresi, tapi tiba-tiba tersenyum segan pada Sunhee. Sunhee tiba-tiba mematung dalam posisi bibir manyun masih niupin kuku.

Pak Choi menepuk pundak Kiseob pelan, lalu Kiseob pun berjalan menuju kursi disamping Sunhee. Sunhee stay cool dan membereskan perkakas make up nya kedalam tas kecilnya. Kiseob lalu duduk disamping Sunhee.

Keduanya terlihat canggung. Sunhee mencuri pandang pada Kiseob, lalu ketika Kiseob menoleh, Sunhee pura-pura memperhatikan ke depan kelas. Begitu juga sebaliknya. Daehee hanya bisa tersenyum geli melihat dua mahluk aneh dibelakangnya.

Kiseob lalu meng-ehem-kan tenggorokannya, lalu mengulurkan tangannya pada Sunhee. Sunhee menoleh. Dia menerima jabatan tangan Kiseob.

"Lee Kiseob," kata Kiseob pelan sambil tersenyum tulus.

Wanying ini anak senyumnya precious banget. Idung sempurna. Tulang pipi teges banget. Mana tangannya alus bener lagi. Bisa dipastikan dia ulzzang. Wah wah.

Sunhee balas tersenyum, yang akhirnya membuat Kiseob kehilangan senyumannya karena kagum dengan wajah Sunhee. "Song Sunhee."

Keduanya lalu balik memperhatikan Pak Choi. Sunhee sesekali menguap dan memainkan rambutnya sementara Kiseob masih celingukan. Dia lalu mencolek pundak Sunhee.

Sunhee menoleh dan memberikan tatapan "ada apa?". Kiseob menggaruk kepalanya pelan lalu berkata, "Ng, saya belom punya buku, boleh share ga?"

Sunhee tertawa pelan karena bahasa baku yang digunakan Kiseob. "Boleh. Ngomongnya gue-elo aja, bisa kan?"

Kiseob mengedipkan kedua matanya dua kali, lalu mengangguk. Sunhee tersenyum gemes.

~~~~~~~

Ketika istirahat, seluruh siswa Shinhuahua memadati kantin. Daehyun dan Sunvin sudah menempati meja favorit mereka, sementara Jihee sedang menemani Minho latian bola dilapangan sambil membawakan bekal untuknya.

"Dae, aaaa.." kata Jonghyun, mengarahkan sumpit yang menjepit shrimp roll pada mulut Daehee. Daehee membuka mulutnya dan nyamnyamnyam.

Kevin iri melihat lunch Daehyun yang berlangsung mesra, sementara lunch dia dan Sunhee diganggu oleh teknologi. Sunhee sibuk mengutak atik iPhone nya.

"Ga pewe ah pake iPhone! Tetep enakan chocolate.." gumam Sunhee. Dia lalu menoleh pada Kevin yang melihat ke arah lain sambil manyun. "Kevin, open up."

Kevin menoleh pada Sunhee dan mendapati tangan mulus Sunhee sedang memegang sepotong sushi. Kevin tersenyum senang dan membuka mulutnya. Nyamnyamnyam. Sunhee lalu meperin tangannya ke tisu dengan jijik, seolah abis buang kecoa.

Sunhee lalu mengambil setusuk sate padangnya sambil melihat ke sekeliling kantin. Dia melihat sesosok cowo yang bingung nyari tempat duduk. Sunhee tersenyum dan berdiri, lalu berjalan menghampiri cowo itu.

"Kiseob!"

Kiseob menoleh. "Ah, Sunhee-sshi.."

"Meja gue masih muat kok, gabung yuk! Gue kenalin ama temen-temen gue deh sekalian," kata Sunhee dengan ramah.

Aduh ini mahluk ciptaan Tuhan. Udah cantik, ramah, bae, kurang apa? Ikutin ajalah..


Sunhee berbalik dan berjalan kembali ke mejanya diikuti oleh Kiseob. "Jonghyun! Kuli! Nih anak baru dikelas gue.."

"Ah, annyeonghaseyo sunbaenim! Saya Kiseob.." Kiseob membungkukkan badannya sedikit.

Jonghyun membalas dengan senyum ramah dan ikut membungkuk pelan, sementara Kevin cuma melirik dan mengangguk. Sunhee tersenyum dan ngajak Kiseob duduk disebelahnya. Kevin manyun.

"Lo sendirian aja, Seob? Belom kenalan ama anak-anak sekelas?" tanya Sunhee.

"Udah sih.. cuma mereka ga pada ke kantin. Jadi gue kesini sendirian," kata Kiseob melas dan imut.

Daehyun masih asik di dunianya sendiri. Kevin udah ngebentuk beragam ekspresi bete. Sunhee menepuk pundak Kiseob dengan pelan.

"Unyu kasian amet. Yaudah makan dulu gih dah. Nanti ke ruang musiknya bareng ya?" Sunhee terus berusaha mengajak Kiseob ngobrol.

"Sun gue kekelas duluan!" kata Kevin bete, berdiri dari kursinya sambil berharap Sunhee bakal menahannya.

"Iya, dadah." kata Sunhee dengan dingin.

~~~~~~~

"AH GUE BETE. BETE BETE BETE," keluh Kevin dengan manja dan sangat banci ketika dia sampai dikelas. Minho menatapnya dengan tampang O_o

"Lu kenape, Vin?" tanya Minho akhirnya setelah mengantar Jihee sampe ke pintu kelas dan mengkissbye nya.

"Ayang gue! Bini gue! Sebel gue.."

Minho mengerutkan dahinya. "Tolong bicara dengan bahasa manusia ya, jangan bahasa banci."

"Songong lo, Min. Mending gue begini daripada muke lu tuh kayak banci!" kata Kevin sewot.

"Wets? Selow men.. romannya lo lagi PMS nih. Kenapa kenapa, ada apa? Cerita dong," kata Minho menarik Kevin duduk disampingnya untuk sharing.

"Itu si Sunhee, baik banget ama si sop buntut anak bau itu!" kata Kevin ga jelas, sesuai dengan mukanya.

"Ha? Apa?" Minho ga nangkep.

"Sunhee baik banget ama si Kiseob anak baru itu!" ulang Kevin, kali ini lebih mudah dimengerti.

"Oh jadi lo jealous? Yaelah Vin wajar kalo ada orang bae ama anak baru. Secara, ANAK BARU. Emang si sop-sop itu kayak gimana sih bentuknya?" tanya Minho.

Pada saat itu juga terdengar beberapa siswa melewati kelas Minho dan Kevin. Pas dicermati ternyata itu anak-anak kelas Sunhee. Ada Daehee yang mampir dan ngobrol bentar sama Jonghyun. Kevin melongo ke pintu kelas berharap Sunhee bakal mampir juga, eh taunya Sunhee asik ngomong sama Kiseob sambil tertawa.

"Yang mana, Vin?" tanya Minho. Minho mengikuti arah tatapan mata Kevin yang bete. "Oh itu.. wah kayaknya ulzzang. Pantesan lu cemburu. Tapi wajarlah, Vin."

"Wajar apaan?" tanya Kevin melas setelah melihat Sunhee melewati kelasnya begitu saja.

"Wajar.. bisa aja Sunhee muak ama muka lo jadi cuci mata dikit ama anak baru, HAHAHAHAAHA!" Minho lalu lari keluar kelas diikuti sebuah buku tulis yang melayang dan hampir mengenai kepalanya.

"SIALAN LU, MIN!"

~~~~~~~

Sunhee membuka pintu lokernya, memasukkan beberapa buku cetaknya. Udah waktunya pulang sekolah, Minhee pulang duluan pake mobilnya Minho. Daehee nemenin Jonghyun ekskul basket. Sedangkan Sunhee masih angin-anginan mau langsung pulang atau jalan kemana dulu.

Sunhee menoleh kepintu lockernya, disana ada cermin kecil yang dia pasang sendiri. Sunhee ngaca bentar lalu menutup pintu loker. Tapi pas dia nutup pintu loker, sepasang mata dan sebuah muka aneh sudah berada dibelakang pintu itu. Sunhee shock dan langsung jatoh terduduk dilantai. Lututnya lemas.

"Astaghfirullah. Astaga. Ya ampun.." Sunhee nyebut berbagai macem sebutan sambil ngusap-ngusap dada. Lalu.. "KULI LO KENAPA DEMEN BANGET BIKIN GUE SEPOT JANTUNG SIH?!"

Kevin memanyunkan mulutnya lalu berlutut dihadapan Sunhee. "Lah, gue kan cuma nunggu disamping loker lo doang?" tanyanya melas.

"TAPI MUKA LO ITU. Yaampun. Punya kaca ga sih lo dirumah? Sekali-kali perhatiin kekurangan yang Tuhan telah berikan pada lo," kata Sunhee dengan sadis.

Kevin terlihat sedih. Sunhee jadi ga tega.

"Next time, say something when you are somewhere around me!" perintah Sunhee.

"Oke. Kalo gitu laen kali gue bakal bilang.. assalamualaikum, boleh gak abang ketuk pintu hatinya eneng?" kata Kevin dengan jurus handal gombalannya.

Sunhee tersenyum sambil melihat ke arah lain. Kevin pun akhirnya berdiri sambil mengulurkan tangan untuk membantu Sunhee berdiri juga.

"Lo pulang mo kemana?" tanya Sunhee.

"Kayaknya gue mesti mampir ke music house dulu deh, ada rekaman gitu. Lo? Mau langsung pulang? Gue anter deh.." kata Kevin.

"Sunhee-sshi!"

Sunhee dan Kevin menoleh ke arah suaranya. Rupanya si imut Kiseob sedang berjalan ke arah mereka. "Jadi ke perpus?" tanya Kiseob.

Sunhee tersenyum pada Kiseob dan mengangguk. "Gue mo ke perpus dulu, Kiseob agak lemah di english jadi dia minta diajarin! Nanti telpon ya, kul!"

Kevin cuma bisa menatap Kiseob sebentar, lalu menatap Sunhee dan mengangguk lemas. Sunhee berjalan pergi diikuti Kiseob disampingnya.

Kevin lalu meraih handphonenya dan mengetik sesuatu di new message..

"HUWEEEEEEE"

To be continued...

0 comments: