Saturday 15 May 2010

Les Privat {mplot 13}

"Okay then, the first place goes to..."

Penonton tegang. Sunhee nervous. Dan dia bisa merasakan tangan Kiseob menggenggam tangannya lebih erat.

"Ga jadi deh, gue umumin dari juara 3 aja ya HAHAHAHAHA," kata si MC tak berdosa.

Suasana langsung riuh. Penonton pada nyorakin MC, sesekali si MC di timpukin gumpalan tisu, kertas, dan entah kenapa ada sekuntum mawar merah yang ikutan melayang ke atas panggung.

"Oke tenang tenang! Gue tau gue ganteng tapi ga usah heboh gitu dong. Oke. Juara 3 jatuh pada... nomor.. lima.. sembilan! Atas nama Lee Kiseob!"

"KYAAAAAAAA OPPAAAAAAAA~!!"

"KYAA tuh kan apa kata gue dia pasti juara deh meskipun ketiga."

"KYAA KYAA itu si mas mas yang abs flash tadi kan ya?"

Penonton yang cewe pada heboh teriak-teriak. Sunhee nengok ke Kiseob dan menepuk pundaknya sambil bilang selamat. Kiseob maju ke depan dan menerima medali perunggu. Berasa olimpiade.

"Dan juara kedua... nomor 13! Atas nama HYUNSEUNG!"

Sunhee tersenyum dan hendak tepuk tangan tapi..

"Bentar, Hyunseung?"

Sunhee nengok ke cowo yang kurus dan kelepek di sebelahnya, dia membuka cap yang sedari tadi dia pake, lalu loncat kegirangan, sambil nyalamin si Sunhee.

"Neng pirang! SAYA JUARA DUA! YA AMPUN NENG! ALHAMDULILLAH!!!" kata Hyunseung dengan heboh.

Sunhee cengo. "Kok.. lo? Lo? Kok lo disini.. Lo kok.. kok?" Sunhee ampe bingung mau ngomong apa. Tapi Hyunseung langsung ke depan panggung dan menerima medali perak.

"Pantes si Jihee ngomel-ngomel tukang kebunnya ilang. SMS ah. Dia pasti bangga.." Sunhee mengeluarkan hapenya dari kantong.

"Dan untuk juara pertama.. dugu dugu dugu dugu.. diraih oleh peserta nomor.. enam..."

Sunhee masih sibuk dengan hapenya.

"TIGA! Nomor enam tiga atas nama Song Sunhee! Satu-satunya cewe yang lolos ke final! Dan sekarang berhasil merampas juara pertama dari empat peserta cowo lainnya, SELAMAT!"

Kiseob tersenyum dan tepuk tangan seraya menoleh ke arah Sunhee. Tapi Sunhee, sibuk sms si Jihee ngasih tau tukang kebonnya juara dua lomba dance.

"Psst. Sunhee! Maju dong, lo menang tau!" kata Kiseob.

"Ah? HAHA Lucu lo, Sop! Diem dulu gue lagi sms.." Sunhee tetep asik mencet-mencet hape.

"Song Sunhee, do you want to take the golden medal or not?" tanya si MC.

"YES, PLEASE!" kata Sunhee spontan. Penonton pada ketawa dan tepuk tangan. Sunhee maju kedepan, dikalungin medali emas, lalu salaman ama Kiseob dan Hyunseung. Setelah berfoto-foto ria, mereka lalu ke backstage lagi.

"Eh Jamur! Anjrit udah ganteng lo ya sekarang! Lo kok ga bilang-bilang ikutan dance battle ini juga? Jihee tuh udah mencak-mencak nyariin lo bolos ngeberesin kebun selama berapa hari tuh.. udah sewot deh dia pokoknya!" kata Sunhee sambil berjalan ditengah Hyunseung dan Kiseob.

"Ehm begini ya Neng Pirang, sebelumnya saya mau ucapin selamat juga ke eneng, karna neng udah juara satu! KYA! Nah soal saya ikutan dance battle ini, si Dongwoon tuh yang nyuruh! Dia tau eneng ikutan ginian, terus nih ya di group saya ama Dongwoon, saya kan lead dance nya, jadi dia nyuruh saya ikutan daftar!" kata Hyunseung, membenarkan bajunya yang necis.

"Wuaaah. Ini baju-baju lo, dapet darimana?" tanya Sunhee.

"Dipinjemin ama Junhyung! Hehe! Betewe, itu, buat mas yang disebelah neng pirang, selamet juga ya! Juara tiga!" Hyunseung menoleh ke arah Kiseob.

"Eh? Oh iya, makasih ^^" Kiseob tersenyum manis. Hyunseung bisa melihat raut wajah Sunhee yang kaget sejenak, terpesona gitu maybe, kedip dua kali, lalu kembali seperti semula.



~~~~~

"Rambut oke tuh sekarang, mur! Nyalon dimana?" Sunhee abis ganti baju ke baju yang dia pake buat ngeband tadi.

"Di Bbi Ssang dong, neng! Yang waktu itu kita ketemu itu loh.." kata Hyunseung.

"Masa sih? Waaah rambut lo jadi bagus gini, jatoh, ga ngembang kayak jamur waktu pertama ketemu!" Sunhee tersenyum sambil ngacak-ngacak rambut Hyunseung.

Hyunseung tersipu. "Hehee iya nih neng! Si pemilik Bbi Ssang, Kevin, emang bae banget! Ini aja ngestyle hair kayak gini dikasi diskon ama dia."

"Yang bener lo?"

Hyunseung mengangguk cepat dan agak imut.

"Wah asik banget. Gue ada niatan mo mendekin rambut ama ngecat jadi coklat nih. Mo jadi brunette gitu," kata Sunhee sambil wink ke cermin. Kiseob bengong.

"Hah? Brunette? Jangan neng! Nanti saya ga bisa manggil neng pirang lagi T__T" kata Hyunseung melas.

Sunhee meletakkan dagunya diatas kedua tangannya. "Hem. Liat nanti deh."

Tiba-tiba seseorang membuka pintu dengan lebay. Makhluk berambut pirang memasuki ruang tunggu tersebut.

"Sunhee, pengumuman lomba band 5 menit lagi!"

Sunhee menghela napas. "Yeah yeah Jonghun," ujarnya malas sambil berdiri dari duduknya. Saat berjalan kedepan, Kiseob nyolek lengannya Sunhee.

"Apa deh, Sop?" tanya Sunhee rada bete.

Kiseob mengedipkan kedua matanya beberapa kali. Lalu dia tersenyum manis, mengangkat tangannya dan bilang "Hwaiting!". Manis sekali.

Sunhee terdiam sebentar, lalu membalas senyumnya Kiseob. "Thank you ^^"

~~~~~

Pengumuman lomba band usai, bandnya Jonghun cuma dapet bronze medal. Tapi entah kenapa wajahnya Jonghun cerah banget. Sepanjang perjalanan ke backstage, dia terus berjalan disamping Sunhee sambil mengacak-acak rambutnya, yang tentunya membuat Sunhee terpaksa menutup hidungnya, takut mimisan lagi.

Sunhee sibuk ngeberesin barang-barangnya yang bergeletakan dimana-mana. Jonghun dan anggota band lainnya sibuk juga kontak-kontakan ama manager yang rencana mau ngirim rekaman lagu mereka ke sebuah agency..

Kiseob yang sedari tadi memperhatikan Sunhee, mulai beranjak dari duduknya dan menghampiri Sunhee sambil memainkan hapenya.

"Sunhee."

"Hm?" Sunhee tidak menoleh. Kiseob cengengesan ga jelas.

"Selamet ya. Band lo juara dua," Kiseob tersenyum manis.

Tapi Sunhee tidak melihatnya. Dia cuma berdehem dan bilang thankyou. Kiseob berubah jadi melas. Tapi ketika dia perhatiin muka Sunhee, sepertinya Sunhee sedang sangat lelah. Dan Kiseob bisa memakluminya, bayangin aja, ikut lomba dance ama band bolak balik tanpa istirahat yang cukup.

Sunhee akhirnya menoleh ke Kiseob dan tersenyum lelah. "Balik duluan ya, Sop!" katanya sambil menenteng ranselnya.

Kiseob mengangguk. Sunhee balik badan.

"Eh bentar!" kata Kiseob sambil menghampiri Sunhee lagi. Sunhee menoleh ke arah Kiseob. "Boleh minta nomornya?" tanya Kiseob dengan manis sambil memegang hapenya.

Sunhee iya iya aja sambil meraih hape Kiseob. Diketiknya nomor hapenya lalu dengan cepat dikembalikan ke Kiseob.

"Kapan-kapan bisa ketemu lagi kan? Hmm.. dance break bareng gitu atau.. terserah deh?" kata Kiseob dengan ekspresi yang sangat unyu.

"Why not? Oke, see you, Sop!" Sunhee melambai pada Kiseob.

Diam-diam dari jauh ada sepasang mata dari sebuah makhluk pirang yang mengamati mereka berdua.

~~~~~

Besoknya adalah hari Minggu. Lalu besoknya lagi Senin. Kemudian Selasa, Rabu, Kamis.. *?*

Oke Seungho bangun di pagi hari Minggu yang cerah. Dia stretch badan ke kanan, ke kiri, atas dan bawah lalu bangun dari tempat tidurnya, dan berjalan menuju kamar sebelah. Kamar adiknya Song Sunhee tercinta dan tercantik.

"Song Sunhee, SNU's number one dancer, wake up! Rise and shine, baby!" kata Seungho sambil menyibak tirai kamar Sunhee. Sunhee langsung meringkuk dalam selimutnya.

"Oppa! Don't open the curtains.." kata Sunhee dengan suara yang parau.

Seungho cepat-cepat menutup tirai kembali dan menghampiri Sunhee. Seungho duduk di pinggir kasur. "Loh? Kamu kenapa kok suaranya serek-serek seksi basah gitu?"

"Masih ngantuk ah oppa," kata Sunhee singkat. Tapi setelah itu dia bersin 5 kali nonstop diikuti batuk berdahak.

"Astaghfirullah. Sun, kenape lu sun?" Seungho maju dan menyentuh kening Sunhee. "YAAMPUN PANAS. AW."

Sunhee tidak menjawab dan tetap terdiam di dalam selimutnya. Seungho meraih termometer yang ada di kotak P3K kecil disamping kasur Sunhee. "Sun, selipin ke ketek nih!"

Sunhee bangun dan mengambil posisi duduk sambil nyempilin termometer ke keteknya. Sesekali dia bersin dan terbatuk, membuat Seungho jadi ga tega. Lalu setelah termometer berbunyi, Seungho cepat-cepat mengambilnya dan membaca suhunya.

"39.5, yaampun Sunhee. Kita ke dokter sekarang ya," katanya lembut.

"Ngantuk ah paling dibawa tidur juga sembuh," Sunhee ngeyel dan masuk ke dalem selimutnya lagi.

Seungho manyun. Disibaknya selimut Sunhee, lalu digendongnya Sunhee keluar. Sunhee terlalu lemah untuk complain dan ngamuk-ngamuk, jadi dia diam saja sambil masih mencoba tidur. Seungho menggotong Sunhee hingga ke lantai bawah.

"Selamat pagi, Tuan.. Loh? Nona kenapa?" sapa Dongwoon yang melihat Seungho setengah panik menggotong Sunhee.

"Sunhee sakit. Dongwoon, tolong kamu siapin mobil ya, saya mau bawa Sunhee ke rumah sakit," kata Seungho tegas dan bijak.

Dongwoon membungkukkan badannya pada Seungho, lalu bergegas pergi ke garasi. Mrs. Song keluar dari kamarnya, diikuti Mr. Song.

"Yaampun Seungho adek kamu kamu apain, HAH?" kata Mrs. Song panik dan agak cempreng namun tetap cantik.

"Yailah, Ma! Diem dikit bisa kali, Sunhee sakit ini! Pegang deh badannya panas banget," kata Seungho.

Mr. Song yang ga komen, berjalan menuju Sunhee yang masih digendong Seungho, lalu menempelkan jidatnya ke jidat Sunhee. "Ah. Iya, panas," kata Mr. Song dengan gaya coolnya.

"Aduuuh yaudah deh cepet kamu bawa ke RS! Nanti mama sama papa nyusul ya!" kata Mrs. Song heboh dan sibuk sendiri.

Seungho mengangguk. Dongwoon memanggil Seungho dan berkata mobilnya sudah siap.

"Kamu ikut saya, kamu yang nyetir, ya!" kata Seungho pada Dongwoon.

Dongwoon bingung sejenak, lalu dalam hati dia merasa senang karna dipercaya oleh Tuan Muda. Dia lalu membukakan pintu belakang mobil dan menunggu Seungho dan Sunhee masuk, setelah itu dia menutupnya dan berjalan ke kursi supir.

~~~~~

Satu setengah jam kemudian, Sunhee sudah berbaring di tempat tidur sebuah ruang VIP di rumah sakit. Seungho duduk di kursi di samping tempat tidur, sementara Dongwoon berdiri dibelakangnya.

"Tuan Muda, Nona gapapa kan?" tanya Dongwoon dengan suara yang pelan, takut membangunkan Sunhee.

"Katanya sih, dia cuma kecapean aja. Emang nih anak satu, susah dibilangin. Udah tau asthma, masih aja ikut kegiatan bejibun. Mana dia ga ngasih tau lagi dia ikut dua lomba sekaligus semalem. Pantes aja tepar.." Seungho membelai rambut Sunhee.

Dongwoon menatap majikan kesayangannya itu. Harusnya dia ngasih tau Seungho kalo Sunhee ikutan lomba, biar Seungho bisa jagain waktu dia di backstage.

Tiba-tiba hape Seungho berdering, telpon dari mamanya. "Dongwoon, jagain Sunhee sebentar ya," kata Seungho sambil berjalan keluar. Dongwoon menangguk.

Dia menduduki kursi yang tadi ditempati oleh Seungho. Masih terus menatap Sunhee, Dongwoon bicara pada dirinya sendiri.

"Nona. Seandainya saya bisa jagain Nona lebih baik lagi, daripada harus melihat Nona terbaring disini.."

Ternyata Sunhee mendengar ucapan Dongwoon dan bangun dari tidurnya. "Sssht! I'm trying to sleep here!"

Dongwoon kaget dan berdiri. "Loh Nona jadi bangun gini? Aduh Nona, maaf.."

Sunhee tersenyum lemas. "Ih ni bocah dibilang sssht juga gamau denger. Daripada lo curcol disini mending lo nyanyiin gue lullaby deh.."

"Lullaby?" Dongwoon bingung.

Sunhee tidak menjawab dan kembali menghembuskan napas terakhirnya *?* engga, maksudnya Sunhee menarik selimutnya dan kembali tidur.

Dongwoon menghela napas, dan mulai menyanyikan sebuah lagu.

Everything has changed. After you left, I bet your still the same
You hold onto your phone and you can’t do anything by the thought of me calling

First time First love
You only knew how to love
But you didn’t know love
So sick, So sick
You just had to leave me

I don’t wanna say goodbye say goodbye, bye bye, say goodbye
Is this why you and I became like this Oh~

I don’t wanna let u go let u go, let let, let u go
Easy come Easy go Did you play with me


~~~~~

"Sekiaaaan lama, akuuuu menunggu untuuuuk kedaaatanganmuuu~ eh, haloh?"

Hyunseung sedang asyik berdangdut ria dan menyapu halaman rumah keluarga Jung ketika handphone esia huwawei nya bergetar.

"Oh iya wun gue lagi di rumah.. He-eh.. kenapa?.. HA? Neng Pirang Cantik masuk rumah sakit? astaga.. oke oke.. iya gue kabarin yang lain. he-eh. IYA TENANG AJA. yuk. deeey~"

"Ada apa, Mur?"

Hyunseung tersentak dan nyaris menjatuhkan hapenya. Dia menoleh ke arah suara dan mendapati Gahee sedang menyilangkan tangannya sambil menatap lurus ke matanya.

"Ng, itu Nona, neng pirang sebelah.. eh.. maksudnya.. Nona Song Sunhee masuk rumah sakit," kata Hyunseung.

Gahee kaget dengan cantik *?*. "Apa? Yaampun gue harus kasih tau yang lain. Makasih ya mur infonya! Kamu boleh makan ayamnya Byunghee hari ini."

Hyunseung ngedip beberapa kali lalu tersenyum puas. "Akhirnya gue bisa makan ayam!"

~~~~~

"UNNIE!"

Jihee menerobos masuk ke ruang rawat Sunhee, melewati Dongwoon yang membukakan pintu, membuat Papa Rain yang lagi nyuapin Sunhee makan terkejut dan menoleh.

"Biasa aja dong Ji. Papah, aaaa~" Sunhee membuka mulutnya lagi. Papa Rain menyuapkan sesendok bubur ke mulut anaknya yang tercinta. Dia aja bingung, anak lagi sakit tapi malah makin napsu makan.

"Unnie sakit apa? Kenapa? Diapain? Ama siapa?" tanya Jihee bertubi-tubi. Gahee dan Byunghee menyusul memasuki ruang rawat.

Sunhee diam saja sambil mengunyah makanannya. Papa Rain tersenyum dan akhirnya mewakili Sunhee menjawab pertanyaan Jihee. "Sunhee cuma kecapean, demam tinggi semalem tapi sekarang udah gapapa. Dia ga diapa-apain kok cuma karna ikut lomba sekaligus dua aja kemaren. Ya, Sun?"

Sunhee cuma mengangguk pelan. Dongwoon tersenyum dari jauh melihat pipi majikannya yang gembung dengan makanan.

"Nah abang lu mane, Sun? Tega amet ninggalin lu disini..." sahut Byunghee.

"Yaampun Bangkee! Sunsun kangen! Sini lu bang! Ngidam megang kumis lu nih," kata Sunhee tiba-tiba. Byunghee bengong. "Engga lah becanda HAHAHA. Bangku kuliah lah, makanya ini Papa ama Dongwoon yang disini. Ape kabar lu bang?"

"Bae gue. Tiap hari masih rebutan ayam ama si Hyunseung tukang kebun! Nih barusan pas berangkat ayam gue ilang atu," keluh Byunghee.

"Ups," bisik Gahee karna inget dia yang mengizinkan Hyunseung menggoreng satu ayamnya Byunghee.

Gahee lalu berjalan ke arah Papa Rain dan menyerahkan sekotak kue. Entah tiramisu, choco fudge atau blueberry cheesecake. "Om Song, ini sedikit oleh-oleh buat Sunhee. Sunhee ga ada pantangan makan kan? Makan yang banyak Sun! Biar cepet sembuh," Gahee pun tersenyum manis."

"Makasih GaUnn. Dongwoonie! Simpenin di kulkas," perintah Sunhee. Sifat bossy nya ga ilang meskipun lagi sakit.

"Yaudah kita cao sekarang yuk! Kasian Sunsun lagi makan diganggu," kata Byunghee.

"Dih aku belom ngomong apa-apa kok udah disuruh pulang sih?" keluh Jihee.

"Lu ngobrolnya tar aje kalo dia udah sehat! Udah yuk! Om, Sun, Woon, pamit dulu ya pulang! Cepet sembuh, Sun! Salam dari Hyunseung juga cepet sembuh katanya," kata Byunghee sambil melambai.

Sunhee berterima kasih dan balas melambai. Byunghee dan Gahee pun keluar dari ruangan, Gahee sibuk narikin Jihee yang gamau pergi. Saat itu juga Sunhee menghabiskan makannya.

"Nah sekarang papa mo balik ke kantor dulu! Kamu baik-baik ya disini. Dongwoon maaf ya kamu jadi standby 24 hour nemenin Sunhee," kata Papa Rain sambil membereskan bawaannya.

Dongwoon bangun dari duduknya dan membungkukkan badannya. "Tidak apa-apa, Tuan. Memang sudah tugas saya."

Papa Rain tersenyum. Dia membelai rambut Sunhee dan keluar dari ruangan. Tiba-tiba hape Sunhee berdering. Karna letaknya jauh dari kasur, akhirnya Dongwoon yang bantuin ngambilin hape. Sambil membawanya ke Sunhee, dia melihat name contact yang lagi nelpon.

"Kehbinguru?"

Dongwoon menyerahkan hape itu pada Sunhee. Seketika Sunhee mengangkatnya. "Yeah K? What?.. How did you know i was in the hospital?.. Oh.. yeah.. You're coming? I'm in room.. 232, yep. Okay. Siwan? He's coming too? Oooh. Got it, see you!"

Dongwoon cuma mangap ga jelas liatin majikannya ngoceh dengan english. "Siapa, Nona?"

"Ituloh, si Kev temen lama aku waktu di aussie. Kayaknya kamu pernah ketemu deh, apa engga ya?" Sunhee mencoba mengingat-ingat.

Dongwoon juga lupa-lupa inget udah ketemu apa belom. Nah jujur, author juga lupa Dongwoon ama Kevin sebenernya udah ketemu apa belom. EH UDAH DENG. Waktu di birthday Daehee.

"Oh, pernah, Nona! Waktu di birthdaynya Daehee yang kita pada berebut mo nganter Nona pulang," kata Dongwoon sambil menjentikkan jarinya.

"Oh iya ya. HAHA. Nah iya itu dia orangnya. Mau jenguk katanya, ama Siwan juga," Sunhee mengecek inboxnya. Dongwoon duduk lagi disamping Sunhee.

Tiba-tiba..

TOK TOK TOK

"Lah? Masa udah nyampe aja? Cepet amet," kata Dongwoon.

Dongwoon dan Sunhee bertatapan. Sunhee mengangkat pundaknya mengisyaratkan dia juga gatau. "Masuklah."

Sosok yang mengetuk pintu tadi perlahan membuka pintu dan memasuki ruang rawat Sunhee. Sunhee dan Dongwoon pun kaget melihat orang itu.

"Loh... elo..?"

To be continued...

0 comments: