Friday 4 June 2010

Les Privat {mplot 14}

"Kiseob??" kata Sunhee dengan bingung.

"Siape, Non?" Dongwoon berbisik ke Sunhee.

Sunhee mengacuhkan Dongwoon dan mencoba bangun untuk duduk. "Masuk, Seob, masuk!"

Kiseob tersenyum segan dan masuk ke ruangan itu. Dongwoon agak manyun dan bete karena nambah lagi saingan cowo yang sepertinya mengincar nona nya tersayang itu. Dongwoon akhirnya bangun dan pindah ke kursi di sisi satunya lagi.

"Sori Sun gue kesin ga bilang-bilang! Lo kecapean karna lomba kemaren ya?" kata Kiseob sambil duduk di kursi sebelah kanannya Sunhee.

"Iya. Gapapa kok Seob gue malah seneng dijengukin, hehe," Sunhee tersenyum tersipu termalu sehingga membuat Dongwoon memutar matanya dan mengalihkan pandangannya.

"Betewe kok bisa tau gue dirawat disini?" tanya Sunhee.

"Sebenernya gue nemenin tante gue check up. Eh terus gue denger 3 orang tadi nyebut-nyebut nama lo. Yang satu cowo kumisan, yang dua lagi cewe sama-sama cakep gitu. Tapi cakepan elo sih," Kiseob mengucapkan kalimat terakhir sambil terbatuk-batuk palsu.

Sunhee mengerutkan dahi. Dongwoon membuat ekspresi seolah-olah mau muntah.

"Itu pasti Jung bersaudara. Kemana-mana emang rusuh sih.." Sunhee geleng-geleng.

Kiseob cuma nyengir. "Udah merasa baikan, Sun?"

Dongwoon yang berasa jadi sapi ompong makin lama makin bete ada disitu. Dia pun memasang headset dan mendengarkan iPod nona nya tanpa izin. Setelah itu dia memperhatikan wajah Sunhee yang tersenyum cerah - meskipun bibirnya masih pucet - sambil ngobrol banyak dengan wajah yang sangat antusias. Dongwoon jadi meratapi nasibnya yang hanya seorang mantan tukang perahu, dan sekarang menjabat sebagai butler dan rangkap bodyguardnya Sunhee. Ga mungkin Sunhee bisa ngobrol ama Dongwoon seasik dia ngobrol ama Kiseob.

~~~~~

"Udah gue bilang kamar nomor 232 itu lantai dua! ELU SIH AH GA PERCAYA."

"Ye tapi kan buat mastiin kudu nanya dulu, KULI."

"Diem lu semut! Kurus pendek aja belagu!"

"Ya daripada elo! Tinggi, berotot, mending muka cakep, ama berang-berang aja masih gantengan berang-berang!"

"Oh gitu ya lo sekarang? Udah ga Be eP eP ama gue lagi nih! OKE. FINE."

"MAS TOLONG YA INI RUMAH SAKIT JANGAN BERANTEM DISINI. Rusuh amet sih!"

Sosok dua cowo yang berantem di koridor rumah sakit akhirnya dilerai oleh ibu-ibu gendut yang ternyata merupakan suster di rumah sakit itu. Siwan dan Kevin sama-sama membungkuk memohon maaf dan suster itu pun melengos pergi.

"Elu sih!"

"Elu tuh!"

"Udah ah! Sebenernya jadi mo jenguk Sunsun ga sih?" Kevin manyun dan membuat mukanya semakin abstrak. Siwan diam dan mengangguk. Kevin pun inisiatip mengetuk pintu kamar 232.

"Tok tok tok assemlekum?" sapa Kevin ke pintu.

"Neng Sunsuuun?" panggil Siwan dengan manja dan kemudian disambut tempelengan hangat dari si Kuli.

Mereka berdua terdiam sebentar. Lalu pintu pun terbuka.

"Misi, mas. Mo jenguk si eneng," kata Kevin.

Dongwoon mengangguk dan mempersilahkan dua mahluk rusuh itu masuk. Dongwoon menutup pintunya kembali dan menghela napas panjang. Ruang VIP itu jadi berasa sempit karna diisi 3 cowo lagi selain dia. "Awas aja nih kalo nambah lagi," batinnya.

"Wah udah nyampe bocah pada. Kev, Wan, kenalin ini Kiseob. Lawan gue waktu di dance battle kemaren!" kata Sunhee.

Siwan dan Kevin saling berpandangan dan berbicara mata ke mata. "Nambah saingan lagi nih kita."

"Halo, gue Kiseob," ujar Kiseob sambil berdiri dan membungkukkan badannya.

"Halo, gue sop buntut."

"Gue sop konro."

Kevin dan Siwan bertatapan lagi. "HAAAAAAAHAAHAHAHAHA."

"Lo berdua apa-apaan sih -_-" kata Sunhee sambil manyun. Dongwoon tampak nyengir-nyengir ga jelas.

"Iya maap. Gue Kevin, temen Sunsun waktu di ostrali dulu," kata Kevin sambil bermuka bangga karna udah kenal Sunhee lama.

"Gue Siwan. Temennya Kevin, temennya Sunhee juga. 22 tahun, single," kata Siwan. Lagi-lagi Dongwoon nyengir geli. Kevin nempeleng Siwan lagi.

"Maap nih Sun jadi rame kamar lu," kata Kevin sok segan.

"Haha gapapa, daripada gue sendirian bisa mati bosen," Sunhee menjawab dengan senyum manis.

"EHEM," Dongwoon batuk palsu.

"Eh ga sendirian sih ada Dongwoon yang kayak rexona. Setia setiap saat."

Dongwoon tersenyum bangga tapi perlahan senyumnya memudar karna dia disamain ama rexona yang buat keti itu.

Sekali lagi Dongwoon harus meratapi nasib ketika keempat orang itu asik ngobrol dan bercanda.

"Dongwoon jangan bengong aja, mojok mulu. Ikutan dong," ajak Sunhee.

"Iya iya! Makin rame makin seru nih maenannya, ayo Woon gabung!" kata Kiseob antusias.

Dongwoon melihat Siwan dan Kevin. Mereka tersenyum seraya mengajak juga. Akhirnya Dongwoon pun ikutan maen kartu bareng-bareng.

~~~~~

Besoknya ternyata Sunhee udah boleh pulang. Dongwoon yang standby 24 hours itu pun mengantar nonanya ke rumah. Papa Rain dan Mama Hyegyo sudah menunggu dirumah beserta Seungho dan 3 lelaki lainnya. Sunhee ampe harus menyipitkan matanya untuk mencari tahu siapa sosok 3 cowo selain Papanya dan abangnya itu.

"Welcome home Sun! Udah ada tamu tuh nungguin sekaligus 3 lagi," kata Mama.

"Ma, Sunhee baru nyampe masa udah disuruh ladenin tamu sih?" tanya Papa Rain.

"Gapapa Papa.."

"Tuh kan ngomongnya aja ga jelas. Bababababa gitu," kata Papa Rain.

"Maksudnya, gapapa, Papa!" Sunhee mengulang ucapannya lebih jelas. Papa Rain pun manggut-manggut dan nyengir dengan imut.

"Nona silahkan masuk duluan, saya nurunin barang-barang dulu," kata Dongwoon. Sunhee pun mengangguk dan memasuki rumah dengan Seungho yang memapahnya meskipun sebenarnya dia bisa jalan dengan gampang.

"Siapa bang, yang dateng??" tanya Sunhee.

"Tuh liat aja.."

Sunhee menoleh ke arah sofa-sofa mewah di ruang tamu dan mendapati guru-guru les privatnya berkumpul disana.

"Bang June, Bang Johu, LJ??"

~~~~~

"Jadi, kita semua sepakat mengakhiri les privatnya Sunhee. Kalopun Sunhee ternyata masih mau les, call aja, nanti kita yang dateng ke sini," jelas Jonghun.

Mata Sunhee berkaca-kaca. Ketiga guru lesnya ini berunding dan akhirnya memutuskan supaya Sunhee ga usah nerusin les privat lagi. Mereka bilang talent Sunhee udah terlihat dan bisa diasah kalo latihan sendiri, dan mereka juga gamau Sunhee kecapean gara-gara semua les atau lomba yang diikuti Sunhee.

"Tapi, Bang Johu, Bang June, LJ juga, Sunhee gapapa kok! Ini aja udah sembuh kan, Sunhee minta maaf deh bolos mulu, mulai sekarang bakal rajin masuk lagi, janji deh! Tapi jangan diberhentiin juga dong.." ujar Sunhee dengan melas.

"Tadi kan Jonghun udah bilang kalo lo masih mau les, calling aja nanti kita yang dateng, jadi lo gausah repot-repot ke J.Tune ato FnC," kata June.

"Kalo kita yang kesini, ga bakal repot kok, ya ga?" tanya LJ pada dua rekan sesama guru lesnya itu. Mereka mengangguk.

Sunhee terharu. "Ah. Kalian emang terlalu baik. Boleh peluk ga?"

"BOLEH," kata June spontan. Jonghun cuma senyum-senyum. Jonghyun lebih malu lagi dan akhirnya menundukkan kepalanya.

Sunhee tersenyum dan memeluk June. "Tengkyu ya Bang, ilmu dancenya berguna banget, Sunhee bakal latihan terus deh!"

"Pasti dong! Selamet lagi ya udah menangin dance battle waktu itu," kata June sambil menepuk pundak Sunhee pelan.

Sunhee lalu menoleh ke Jonghun. Jonghun yang tadinya ragu akhirnya berdiri. Sunhee pun memeluk Jonghun dengan agak canggung. Jonghun mengacak-acak rambut Sunhee.

"Jangan kecapean lagi ya. Harusnya lo ga usah pura-pura bego gitar sama gue, pas ama LJ doang jagonya. Nanti kita nge-jam bareng ya?"

Sunhee tersenyum di pundak Jonghun. "Iya!"

Lalu Sunhee melihat LJ. LJ berdiri sambil menggaruk kepalanya. "Ng.. kita belom kenal lama, salaman aja kali ya?"

Sunhee tetap memeluk LJ dengan cepat dan meninju pundaknya pelan. "Berkat lo gue jadi jago! Thanks banget ya!"

Mereka lalu lanjut ngobrol-ngobrol heboh. Ga kerasa udah waktunya makan malem.

"June, Jonghun sama Jonghyun pada mau makan disini aja kan? Ke dining room yuk, dinner udah siap," kata Mama Hyegyo.

Dinner keluarga Song pada malam itu pun semakin seru dengan adanya 3 tamu-tamu tersebut. Sunhee pun bersyukur dalam hati bisa dikelilingi orang-orang yang baik seperti mereka :)

~~~~~

2 minggu berlalu dengan damai. Sunhee bentar lagi ujian kenaikan kelas. Hari ini hari minggu tanggal 6 Juni. Sunhee lagi asik ngaso di kamar sambil online dan ngetik novelnya.

"Gue buntu ide nih. Online twitter kaga dapet inspirasi, chatting aja dah. Si Daehee mana lagi nih belom lanjutin ff pesenan gue," Sunhee ngedumel sendiri.

TOK TOK

"Masuk."

"Nona, mo sarapan apa?" tanya Dongwoon sambil buka pintu.

Sunhee balik badan dan manyun sambil mikir. "Pancake! Pake mapel syrup yang banyak ya!"

Dongwoon tersenyum lalu mohon diri balik keluar. Sunhee pun lanjut buka meebo dan sign in. Tiba-tiba Jihee menyapanya.

"TAK SENGAJAAAA KU LEWAT DEPAN RUMAHMU.." chat si Jihee dengan capslock heboh.

"Tenda biru ya?" sapa Sunhee.

"Iya unn."

"MAKASIH AKU DAPET IDE BUAT NOVEL HAHAHA," kata Sunhee dengan capslock yang gila juga. Dua bocah ini memang penggila capslock.

"sama-sama unn, HEHE. btw hari ini mo kemana unn?" tanya Jihee.

"Au nih ga ada kerjaan. Nape?"

"Ke rumahku yuk, nyiksa Bangkee."

"Kenapa lagi dia?"

"Rebutan ayam ama Hyunseung lagi."

"Kamu pasung Bangkee, aku rantai Hyunseung. oke?"

"HAHAHAHAHAHAHAHAHA" Jihee ngakak secara virtual melalui ke-capslock-annya.

"Yaudah nanti gue kesitu abis sarapan ya. Pancake loh, DADAAAH."

Sunhee pun melesat keluar kamar dan menuju dining room. Melihat mejanya kosong dan tak ada tanda-tanda kedua orang tuanya sarapan, dia menuju dapur. Dilihatnya Dongwoon memakai celemek bergambar panda, bolak balik counter - kompor dan sesekali mengelap keringetnya.

"Dowu?"

Dongwoon mematikan kompor dan pada saat yang bersamaan menoleh ke arah suara. "Nona, sudah lama menunggu? Maaf, koki yang biasa masak sedang pergi bersama Nyonya Song untuk belanja, jadi saya yang membuatkan sarapan untuk Nona. Saya harap Nona tidak keberatan."

Entah kenapa Sunhee merasa tersentuh, terharu, dan tersand(j)ung. Senyum Sunhee yang spontan itu membuat Dongwoon merasa canggung.

"Bilang atuh Wu daritadi! Gue bisa masak sendiri kan," kata Sunhee sambil meraih sebuah piring dari rak.

"Tapi.. saya meragukan rasa dari masakan Nona," kata Dongwoon.

Sunhee menatap Dongwoon. Dongwoon nyengir. Sunhee pun tersenyum sambil nempeleng kepala butlernya itu perlahan. "Udah mulai nyolot lu ya!"

Dongwoon hanya bisa tertawa dan membantu Sunhee menghidangkan sarapannya.

~~~~~

Hari semakin siang. Sunhee ngungsi ke rumah Jung buat maenan. Mereka pun memutuskan untuk maen kotak pos sambil nyebutin nama-nama apa aja.

"Mulai lagi ya! Dari gue. Kotak pos belom diisi, mari kita isi dengan isi-isian, bang toyib minta huruf apa!" Bangkee nyanyi dengan merdu dan semangat.

Jihee : "Pisang!"
Sunhee : "Apel!"
Gahee : "Anggur!"
Hyunseung : "Kedondong!"
Bangkee : *panik dan ga bisa jawab*

"HAAAAAA BANGKEE KALAH! KELUAR LU BANG KELUAR!" teriak Jihee dengan girang.

"IYA IYA! Sante aja ngapa. Lu berempat sekarang sebutin nama artis barat ya!" perintah Bangkee.

Sunhee pun dapet giliran nyanyi. "Oke. Kotak pos belom diisi mari kita isi dengan isi-isian bang toyib minta huruf apa.."

Gahee : "Keanu Reeves!"
Hyunseung : "Jessica Alba!"
Jihee : "Taylor Lautner!"
Sunhee : "Orlando Bloom!"
Gahee : "Megan Fox!"
Hyunseung : *gelagapan* "JANG HYUNSEUNG!"

"Apa banget lu jamur! Keluar keluar!" seru Jihee dengan napsu. Hyunseung pun mundur dari lingkaran dan memakai sendalnya. "Lah mo kemane lu?" tanya Jihee.

"Neng pirang, Dongwoon ada dirumah ga?" tanyanya.

"Hm? Ada, kenapa?"

"Saya mo maen kesana boleh ya??" tanya Hyunseung lagi.

Sunhee terlihat bingung. Tumben-tumbenan Hyunseung nyempetin maen ke sebelah. "Oh.. gih dah.."

Dengan itu pun Sunhee melanjutkan game kotak posnya bersama Jihee dan Gahee, serta Bangkee yang menyumbangkan idenya.

~~~~~

Sunhee maen di rumah Jung ampe maghrib dan bahkan numpang dinner di rumah Jung. Kata Jung Ara sama Jung Yunho, appa dan ummanya Jihee, udah lama ga liat Sunhee jadi mereka maksa Sunhee dinner bareng dengan kesepakatan Hyunseung yang makan jatah dinnernya Sunhee di rumah keluarga Song di sebelah.

Ketika waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, Hyunseung baru pulang ke kediaman Jung. Sebelum sempet diomelin Gahee, Hyunseung langsung menghadap ke Sunhee.

"Neng pirang, disuruh pulang ama Tuan Muda Seungho, katanya kangen," ujar Hyunseung.

"HAHAA demi apa lu mur? Buset dah abang gue centil bener ama adek sendiri," Sunhee geleng geleng sambil beberes mau pulang. "Ngapain aja lo di rumah gue tadi?"

"Ngasih surprise ama kado buat Dongwoon," kata Hyunseung, datar.

"Hm? Dalam rangka apa?"

"Neng pirang gatau? Hari ini teh ulang tahunnya Dongwoon! Yang ke 19!" kata Hyunseung sinetron style dan tidak percaya.

"DEMI APA MUR GUE GATAU! YAAMPUN. Seharian gue disini.. AH ELU JUGA SI BUKANNYA BILANGIN GUE!" Sunhee mendadak panik dan sewot.

"LAH PAN SAYA KIRA NENG UDAH TAU!" Hyunseung ikutan sewot.

"DIH NGELAWAN YA LU SEKARANG. Aduh mana udah malem gini lagi nih. Kasih apa gue? Aduuh.. aduh kasian Dowu.." Sunhee mondar mandir sambil gigit jari.

"Udah unn ajak jalan aja gih kemana kek," kata Jihee.

"Iya, masih ada beberapa tempat yang buka kok jam segini! Salam ya buat Dongwoon," timpal Gahee.

Sunhee melihat ke Hyunseung, Gahee, Jihee dan Bangkee. Semua berbalik menatap Sunhee dan di tatapan mereka seolah menyemangati Sunhee untuk memberi surprise buat Dongwoon disaat terakhir.. saat detik-detik terakhir birthdaynya maksudnya.

Sunhee pun mengangguk dan mengepalkan tangannya. "Gue bakal ajak dia jalan! WISMILAK!"

"Go unnie!" teriak Jihee sambil menatap Sunhee yang berlari pulang ke arah rumahnya.

~~~~~

Sunhee menerobos masuk ke rumahnya dan menuju ruang keluarga. Disana, Papa Rain beserta istri dan anak laki-lakinya sedang asyik menonton dvd.

"Pa, Ma, Bang, liat Dowu ga?" tanya Sunhee sambil ngos-ngosan.

"Di dapur kali, kenapa?" tanya Mama Hyegyo.

Sunhee mendekati Seungho dan meraih kunci mobil di kantongnya Seungho. Dia pun melengos pergi.

"Woy Sun mo kemane lu?" tanya Seungho.

"Mo ajak Dongwoon jalan, hari ini birthdaynya dan gue baru tau! Pamit ya, Ma, Pa!" kata Sunhee yang kemudian bergegas ke dapur.

"Ati-ati ya sayang!" teriak Papa Rain.

Sunhee menerobos beberapa pelayannya yang sedang beresin ruangan sambil nanya Dongwoon ada dimana. Dongwoon ternyata baru aja mo masuk kamar ketika Sunhee manggil.

"Dowu!"

Dengan sigap Dongwoon pun menoleh. "Ya, Nona? Apa Nona sudah makan malam? Saya.."

Sunhee mengacuhkan perkataan Dongwoon dan langsung menarik tangan Dongwoon dan melempar jaket colongan dari Seungho ke arah Dongwoon.

"Nona, kita mau kemana?"

~~~~~

"Nona? Daritadi saya nanya kita mo kemana kok ga dijawab," kata Dongwoon dengan melas sambil memperhatikan Sunhee yang asik nyetir.

"Boleh gue minta sesuatu? Tolong jangan panggil gue Nona. Malem ini aja," mata Sunhee menatap lurus ke depan.

"Hm, oke. Kita mo kemana, Sunhee? Kenapa tiba-tiba gini?" tanya Dongwoon sekali lagi.

Sunhee tertegun dan menatap Dongwoon sejenak. Hanya dari perubahan gaya bicara aja, Sunhee merasa sedang bersama orang yang berbeda.

"Kenapa lo ga bilang ini hari ulang tahun lo?" tanya Sunhee pada akhirnya.

Dongwoon terdiam. "Tau darimana?"

"Kenapa lo ga bilang?" tanya Sunhee lagi.

"Emangnya kenapa juga gue harus bilang? Ulang tahun gue ga penting juga buat lo," entah kenapa Dongwoon bersuara melas disini.

"Penting kok."

Keduanya terdiam. Dongwoon menatap Sunhee.

Sialan. Kalo kayak gini terus perasaan gue bisa makin..

"Wu, lo tuh udah berjasa banyak sama gue, jelaslah ulang tahun lo penting. Gue gimana dan kapan lagi bisa mo bales semua kebaikan lo kalo bukan di hari spesial buat lo ini, hm?" Sunhee tidak melepas pandangannya dari jalanan.

"... Gue.."

"We're gonna have fun tonight, okay. I'll drive wherever you wanna go. I've told my parents so you don't have to worry," kata Sunhee sambil ngerem, lampu lalu lintas menunjukkan warna merah. "Jadi, lo mo kemana sekarang?"

~~~~~

"SEKUNTUM MAWAR MERAAAAH AAAAAH~"

"yang kau berikan kepaaaadakuuu~~~"

"DI MALAM ITUUUUUH.."

"kuuu me-ngeeerti apa maksudmuuuu~~"

Dongwoon akhirnya memutuskan untuk berkaraoke ria bersama Sunhee. Dan jatohnya malah Sunhee yang lebih heboh dibanding Dongwoon (yang nyanyi pake capslock itu Sunhee, yang engga capslock itu Dongwoon).

"Hahahaha udah ah cape gue Wu! Ngaso dulu dah," Sunhee melemparkan dirinya ke sofa dan membuka sekaleng soda.

Dongwoon yang nyanyinya biasa aja ga secape Sunhee, tapi dia ikutan duduk dan membuka suatu kaleng minuman dengan asal dan meneguknya sampai habis. Selang beberapa menit kemudian, pipinya memerah dan matanya jadi sayu.

"Wu pengen nyanyi lagunya Charice nih. Lo jadi Iyaz nya gimana?"

Hening.

"Wu?"

Sunhee menoleh ke arah Dongwoon dan mendapati Dongwoon tergeletak melas di atas sofa. Mukanya merah dan dia cegukan. Sunhee bingung dan nowel Dongwoon sekali.

"Wu, nape lu?"

Tak ada respon.

"Wu, lu sakit?"

Tak ada jawaban.

Sunhee berjalan ke arah Dongwoon dan menyentuh keningnya. "Ga panas kok. Kenapa merah ya mukanya?"

"Huahm~~"

Dongwoon menguap dan dari bau nafasnya, Sunhee langsung berasumsi kalo Dongwoon mabuk.

"Anja bau alkohol! Minum apa lo tadi, Wu?"

"Minum.. minum.. minuman kaleng! Aaaahahahaa. Sunhee makin cantik aja deh~~" kata Dongwoon asal.

"Jangan ngawur aja lo! Bangun! Kita pulang aja deh," kata Sunhee sambil menarik Dongwoon bangun dan membantunya berdiri.

Saat Sunhee baru mau melangkah sambil memapah Dongwoon, Sunhee kehilangan keseimbangan karena rambutnya Dongwoon bikin mukanya gatel. Sunhee terhuyung dan terhempas kembali ke sofa.

BRUK~~

Kepala Dongwoon membentur kepala Sunhee. Sunhee meringis dan memijat keningnya. But when she opened her eyes, she was so shocked to find out that...

Dongwoon was on top of her. And their lips touched.

To be continued...

0 comments: