Friday 25 June 2010

Sunhee Susah Jodoh {potekan 2}

Kibum lesehan dikarpet sambil mencondongkan badannya ke depan, mainin laptop dihadapannya. Sunhee ngaso di sofa belakang Kibum sambil baca novel.

"Jadi gimana Hee tutoring English sama si Jonghyun Jonghyun itu?" tanya Kibum.

"Asik kok, orangnya baik, ramah, manis, lembut, lucu deh pokoknya. Tapi satu yang naudzubillah, Ki," jawab Sunhee.

"Apa tuh?"

"Englishnya men. BEUH~," Sunhee menampilkan muka cape deh sambil memutar matanya.

"Englishnya dia udah jago?" tanya Kibum lagi, tidak mengalihkan perhatiannya dari laptop.

Sunhee mendengus. "Jago dari Pacitan, kaga faseh sama sekali! Buset dia english udah bukan english lagi. Bahasa aljdskdhfjaksda kalo dia mah. Sumpah Ki, gue ga ngerti apa yang dia omongin!"

Kibum langsung tertawa dan balik badan. Sambil membetulkan letak kacamatanya, dia bertanya. "Emang gimana dah cerita lengkapnya?"

Sunhee menarik napas. "Jadi begini...."

-- FLASHBACK --

"Silakan masuk, maap ya ruangannya berantakan.." kata Jonghyun, mempersilakan Sunhee memasuki ruang yang biasa disebut study room.

Berantakan muka gue kali. Rapi begini dibilang berantakan, begimana kamar gue?


"Oke. Jonghyun.. eh gapapa nih gue manggilnya ga pake oppa?" tanya Sunhee.

Jonghyun tersenyum. "Terserah."

Sunhee menampilkan muka ragu. "Tapi gue takut ketuker ama pacarnya temen gue yang namanya Jonghyun juga. Kalo lo gue pangil Jojong gimana? Kejelekan ya. Lee Jonghyun? Kepanjangan. LeJe. eLJe. Nah itu aja, LJ! Boleh?"

LJ hanya tersenyum manis lagi sambil mengangguk.

Sunhee menarik napas supaya ga melting di tempat. "Oke LJ. Where do you want to start our lesson? Oh maybe you should show me your english skills so far," kata Sunhee dalam english yang faseh dan mantap.

"Ha? Ah.. mianhae, english gue masih cetek banget, cuma ngerti beberapa kata doang," kata LJ sambil garuk pala dengan imut.

"Gue mau tau kemampuan english lo seberapa dulu deh. Mau baca story, teks pidato atau.. mungkin nyanyi lagu barat?" kata Sunhee merapikan lembar-lembaran exercise yang dia bawa.

LJ langsung menjawab. "Nyanyi lagu barat aja deh. Sunday Morning ya," katanya sambil mengambil gitar yang terletak di pojokan.

Sunhee mengangguk. LJ melantunkan intro Sunday Morning. Sunhee langsung memasang muka "waaaah cool" tapi beberapa detik kemudian...

"Sohnday meolnin lain is pollin, steal some cobers shel some skin, crouneshining us in momen unpeorgetable you twist to pit the mold that i'm an in..."

Untuk lirik selanjutnya Sunhee makin ga ngerti apa yang dinyanyiin LJ. Sunhee yang tadinya apal banget lagu Sunday Morning, langsung buyar seketika pas liat LJ bawain tu lagu. Sunhee masang muka bingung.

"..dlaibin slow on Sohnday meolnin, and i neber want to leeb."

JREEENG~

LJ mengakhiri penampilan singkatnya. "Gimana?" tanya LJ dengan puppy eyes.

Sunhee tersenyum segan. "Bagus banget! Keren banget lo mainin gitarnya, asli.. tapi kalo soal englishnya..." Sunhee menggantungkan ucapannya dan melihat LJ yang masih memasang puppy eyesnya. "..mesti latihan banyak. Kita mulai aja langsung ya."

LJ menarik kursi dan duduk dihadapan Sunhee, Sunhee lalu mengajarkan cara pronounce kata dan huruf dengan benar.

Kayaknya bakal lama nih gue..

-- END OF FLASHBACK --

"HAHAHAHAHA HEE, HAHAHA nasip lu dapet murid les begitu. Yah sabar aja ya kalo murid seperti dia kayaknya membutuhkan waktu yang lama sampe dia bisa faseh english," kata Kibum, masih tersenyum geli membayangkan gimana bahasa askldjasdjaklsdasdlk kalo didengar secara live.

"Jangan ngetawain murid gue gitu dong! Iya emang butuh waktu lama pastinya cuma gue sih sekalian cuci mata ya HAHAHAH. Gini ya Ki, segalanya di diri dia tuh menenangkan! Mukanya bikin adem, suaranya lembut, senyumnya bikin damai. Cuma englishnya aja bikin gue pengen botakin kepala," kata Sunhee.

Kibum makin ngakak dan ngegepok-gepok sofa. Sunhee cuma ngeliatin Kibum dengan tampang -__-

~~~~~

Sunhee setengah mengantuk. Kepalanya naik turun ngangguk-ngangguk, disangka dosen si Sunhee ngerti kali, padahal. Tak lama kemudian, bel berbunyi. Sunhee langsung terbangun dan mendapati si dosen sedang ngomong.

"Ya jadi tugasnya dikumpulkan minggu depan, jangan lupa diketik yang rapi! Paling cepet ngumpulin, dapet nilai A. Sampai ketemu ya."

Sunhee bengong dan ngucek mata. Lalu dia menatap dosennya pergi. Dia bengong lagi. Lalu dia nyolek temen sekelasnya di depan.

"Eh.. Gayoon! Tadi Pak Jang ngasih tugas apaan?"

Si empunya nama Gayoon menoleh. "Ooh, itu dia suruh bikin powerpoint, slideshow tentang 3 hal yang memotivasi kita buka internet tiap hari! Ada-ada aja deh emang si Pak Jang," jawab Gayoon, lalu dia tersenyum. "Duluan ya, Sun!"

Sunhee tersenyum balik sambil nunduk dikit dan melihat Gayoon keluar kelas. "3 hal yang memotivasi kita buka internet? Slideshow kudu bagus nih. Seengganya meskipun gue ga merhatiin di kelas, tapi nilai tugas gue harus bagus! Nyari buku tutorial photoshop di perpus ah."

Sunhee bangun dan membereskan tasnya ketika tiba-tiba hapenya berbunyi.

"Halo Ki? Iya. Gue mo ke perpus dulu baru makan, lo ke kantin aja duluan tar gue nyusul. He eh. Iya, IYA! Dah."

Sunhee mengantongi hapenya di jeansnya, membetulkan tali sepatu Nike nya, lalu berjalan keluar kelas.

~~~~~

"Buku panduan photoshop dimana ya?" Sunhee berjalan mengitari perpustakaan yang jumbo sized dan futuristik modern minimalis apalah itu. Dia melihat satu persatu kategori setiap rak yang terjejer disana.

"Information and Techonology applications.. hmm deket-deket sini berarti," Sunhee berbelok ke satu lorong. Hapenya tiba-tiba bergetar.

From : C2 (Cina Cempreng)
Buruan gue laper!


Sunhee mengacuhkan sms dari Kibum dan terus menjelajahi lorong itu. Hapenya dipegang di tangan kiri sementara tangan kanannya menyentuh buku-buku di rak sambil ngeliatin judul. Tiba-tiba matanya menangkap suatu buku yang jaraknya jauh dan tinggi. Mata Sunhee menyipit.

"How to Photoshop, for idiots?" ujar Sunhee membaca judul buku itu. "Ambil aaah.."

Sunhee menoleh ke sekitar dan melihat sebuah tangga pendek kecil bantet (?) dia menggerek tangga itu mendekat dan menaikinya.

"Photoshop for idiots. Bagus dan gampang nih kayaknya," kata Sunhee pada diri sendiri, masih berdiri ditangga sambil membalik-balik halaman buku.

Tiba-tiba handphone Sunhee bergetar lagi, Sunhee kaget, hapenya terlepas dari tangan kirinya dan keseimbangannya hilang.

BRUAAAAAK!

"Aduuh, aduh duh duh, innalillahi.. musibah Ya Allah. Aduuh," Sunhee ga berhenti nyebut sambil ngelus-ngelus pinggul dan kaki yang tertimpa tangga. "Eh hape gue kok jatoh ga ada bunyinya yak?"

"Ehem."

Sunhee menoleh ke belakang dan mendapati seorang cowok, tinggi, ganteng, idungnya mancung, pokoknya ganteng. GANTENG! Nah cowok itu lagi menggenggam hape Sunhee.

"Sori, gue nyelametin hape lo tapi ga sempet nyelametin lo," kata cowok itu dengan polos sambil tersenyum canggung.

Sunhee ceming. Dia terpesona seterpesona-pesonanya (?) tapi dia mencoba terlihat cool dan ga murahan. Sunhee tersenyum.

"Oh! Gapapa, thanks ya udah.. euu.. nyelametin hape gue ^^" kata Sunhee ragu.

Si cowok itu melihat layar hape Sunhee. "Ada missed call tuh barusan. Eh iya, lo gapapa? Bisa bangun? Sini gue bantu.."

Sunhee udah gengsi mau nolak tapi cowok itu bergerak lebih cepat. Dia berjalan mendekati Sunhee, menjauhkan tangga kecil tadi dan membantu Sunhee berdiri. Tak lupa ngasih Sunhee buku Photoshop for Idiots yang juga lepas dari genggamannya tadi.

"Ah, thanks lagi ya >.< sori juga udah bikin berisik dan mungkin ganggu lo yang tadinya cuma mo lewat," kata Sunhee, berusaha sekuat tenaga supaya tidak terlihat nervous.

Si cowok itu tersenyum lagi dan kali ini senyumnya dua kali lebih mematikan daripada senyuman yang pertama. "Lain kali hati-hati ya!" ujarnya sambil menyerahkan hape Sunhee dan mengacak poni Sunhee pelan. Lalu cowok itu pergi dan menghilang ditelan perpus.

Sunhee memegang poninya sendiri dan memegang hapenya. Lalu dia berbisik..

"Alhamdulillah.."

~~~~~

Sunhee akhirnya berjalan menuju kantin. Kibum udah mencak-mencak kelaperan karna udah nunggu kelamaan. Sunhee berjalan terburu-buru sambil menenteng buku pinjamannya dan hapenya. Dia lagi sibuk bales sms dan ga liat jalan ketika..

DEBUGHHHH~

Sunhee terpental jatoh kebawah, hapenya masih dia genggam, bukunya kelempar agak jauh. Dia menabrak seseorang. Saat Sunhee melihat ke atas..

"WOY! Punya mata ga sih lo! Jalan tuh liat-liat dong!" kata seorang cowo dengan tampang ganteng tapi licik dan nakutin.

Sunhee sadar diri karna emang dia yang salah, jalan sambil smsan. Dia buru-buru bangun dan membungkuk 90 derajat. "Mianha, emang gue yang salah. Mianha," kata Sunhee.

Si cowo ganteng tapi licik itu mendengus kesal. "Untung gue ga sampe jatoh dan ngejatohin hape gue. Kalo iya, lo sanggup ganti ga? Maaf doang ga cukup kali."

Sunhee langsung panas dan pengen ninju cowok itu saat itu juga. Cuma hatinya masih adem karna cowo ganteng di perpus tadi. Sunhee cuma membungkuk sekali lagi dan minta maaf lagi.

Si cowok ganteng licik tadi malah seenak jidat nempeleng kepala Sunhee (pelan sih.. tapi kan..) dan makin emosian. "Cape gue liat lo bungkuk-bungkuk! Mending lo minggat deh!"

Sunhee makin ga tahan pengen nonjok tapi tiba-tiba ada seseorang yang menarik tangannya. Sunhee tiba-tiba udah dipunggungin sama Kibum.

"Eh, temen gue udah minta maaf ya sama lo, kenapa masih banyak bacot sih? Lagian juga yang jatoh temen gue, lo ga kenapa-kenapa, napa lo masih sewot?" tantang Kibum, ngebelain Sunhee. Sunhee cuma bisa manyun-manyun ngejekin si cowok licik tadi.

Cowok licik tadi mendengus lagi. "Whatever," katanya sambil berjalan pergi dan menabrak pundak Kibum dengan sengaja.

"Aduh, Ki, sakit ga? Gapapa kan?" tanya Sunhee sambil ngelus-ngelus pundak Kibum.

Kibum masih menatap cowok licik tadi sampe dia menghilang. "Ada juga elu yang gue tanyain gitu! Kenapa lo ga ngelawan dah? Biasanya lo maen hajar aja."

Sunhee nyengir. "Lagi good mood nih gue abis ketemu cowo ganteng di perpus! Huwaaa Pangeran Perpus!"

Kibum manyun. "HAYUK LAH GUE LAPER NIH!"

~~~~~

"Tumben amet Dae makan di kantin fakultas gue. Lo juga, Jjong," kata Sunhee sambil mengunyah dimsumnya.

Daehee yang duduk berhadapan dengan Sunhee sekaligus disebelah pacarnya, Kim Jonghyun, menjawab. "Abisnya makanan kantin fakultas lu paling enak."

Kibum menoleh ke Sunhee. Keduanya tersenyum bangga, idung mekar, lalu saling tos. Mereka melanjutkan makan ketika tiba-tiba kantin heboh dengan teriakan histeris para cewek.

"KYAAA~! KYAAA INFINITE! KYAAAA~!"

Sunhee membanting sumpitnya dan menggebrak meja. "EH BUSET DAH YAK GUE LAGI MAKAN NIH ga bisa lebih berisik lagi apa?"

"Sabar, Hee," kata Kibum sambil mengunyah.

Sunhee menoleh sinis pada para pembuat onar. "Siapa sih mereka? SOK EKSIS."

Daehee keseleg, Jjong dengan sigap memberinya minum. "Lo gatau Infinite?"

"Taunya peniti! Emang mereka siapaaaaa?" tanya Sunhee.

Daehee mengEHEMkan tenggorokannya. "Mereka, Infinite. Tujuh cowok paling populer di universitas ini! Mereka dari fakultas yang beda-beda, tapi bersatu karna kesamaan jumlah harta dan tampang. Kayaknya. Itu yang mirip Ryuk di Death Note, namanya Dongwoo. Dia orangnya kocak, ramah, tapi agak tolol.."

Sunhee menyipitkan mata dan mengunyah sambil memperhatikan cewek-cewek yang ngerubungin Infinite. "Lanjutkan."

"Terus itu yang kayak cewe, Sungjong. Satu fakultas ama si Dongwoo tadi, Psikologi. Terus itu yang mirip Donghonya U-Kiss, namanya Sungyeol. Dia di fakultas sains dan matematika, paling pinter kayaknya. Nah itu yang mohawk namanya Sunggyu, satu fakultas ama gue. Itu dua orang lagi Woohyun sama Hoya, anak fakultas teknik. Nah terus satu lagi..." Daehee menggantungkan ucapannya.

"Satu lagi apa?" tanya Sunhee yang udah cape nontonin keramaian dan melahap makanannya kembali. "Woy Dae, satu lagi siapa?"

Daehee berhenti ngomong dan menatap Sunhee. Mulutnya Daehee berbisik "nengok kebelakang" tapi Sunhee ga mudeng. "Apaan sih, Dae?"

"Lo lagi, lo lagi. Ckckck."

Sunhee menoleh ke belakang. Si rese yang nabrak dia tadi. "OH! Elo? Elo.. personil Infinite juga?"

"Personil? Lu pikir kita boyband? Iya! Gue leader Infinite. They call me L for some reason.." kata si cowo bengis yang ternyata bernama L itu.

"Oh. Salam kenal. Makan dulu mas," kata Sunhee santai sambil menunjuk makanannya.

L menggebrak meja. Sunhee dan Kibum yang sama-sama lagi nyuap langsung kaget. Kuah mie Kibum nyiprat ke muka Jjong. Daehee gelagapan membersihkannya dengan tisu.

"Lo pada ga ada hormat-hormatnya ya sama sekali! Infinite dateng, lo malah pada ngaso dan makan disini! Sopan bener.." kata L dengan ketus.

Sunhee sewot karna acara makannya diganggu. "EH. TOLONG YA. Ini kantin. Kantin fakultas gue. Lo tuh yang ga ada hormat sama sekali, dateng ke kantin orang bikin rusuh!"

"EH!" teriak L di muka Sunhee. Sunhee ampe merem takut kecipratan iler. "GUE JUGA ANAK FAKULTAS INI! Sastra Perancis! Kemana aja sih lo gatau gue, hah?"

"HEH!" Sunhee membalas teriakan L di mukanya. "Emangnya lo pikir lo artis mesti dikenal semua orang, HAH? Idup gue lebih penting dibanding mesti tau segala mahluk di fakultas ini apalagi ELO! Bengis lu!"

Mulut Kibum nganga lebar melihat Sunhee yang adu bacot dengan L. Daehee dan Jjong menonton dengan seru. L semakin emosi dan meraih sebuah teh botol dan berniat menyiramnya pada Sunhee. Sunhee udah nutup mata, tapi tiba-tiba seseorang menahan tangan L. Sunhee membuka matanya kembali karna bingung kok dia belum basah juga. Lalu dia terkejut melihat sosok cowok yang menahan L.

"Dia cewek, apa lo ga malu bertingkah kaya gini di depan semua orang yang lagi ngeliatin lo?" tanya cowok itu.

Sunhee tersenyum simpul.

Pangeran Perpus!

To be continued...

0 comments: