Wednesday 30 December 2009

Les Privat {mplot 5}

Dongwoon tiba-tiba panik dan menanyakan keadaan majikannya yang cantik nan baik itu, "Loh? Non? Ga apa-apa kan? Kok mimisan?"

Sunhee mengusap hidungnya dan melihat darah di tangannya. "Aaaa~.."

Dongwoon lalu dengan sigap menggendong Sunhee dan buru-buru membawanya masuk ke dalam rumah. Di dalam, Seungho yang lagi ngaso sambil minum kopi tubruk langsung menyemburkan kopi dari mulutnya.

"EH ADE GUE LO APAIN TUH??"

Seungho memang abang yang over protektif. Suka ga rela kalo liat adeknya deket ama cowo lain. Sunhee kesenggol rambutnya dikit aja, Seungho ngamuk-ngamuk. Lah ini, ngeliat Sunhee digendong ama pembantunya sendiri, berasa pengen nyembur aer panas dari lobang idung.

"Tenang Tuan! Non Sunhee tadi kesandung, terus saya tahan, eh tiba-tiba mimisan. Saya pikir dia sakit jadi langsung saya gotong kesini," kata Dongwoon sambil nidurin Sunhee di sofa. MAKSUDNYA, ngebaringin Sunhee di sofa ruang tamu.

"Tisu.." kata Sunhee dengan melas.

Dongwoon dan Seungho sama-sama cepet-cepetan ngambil tisu. Yang menang si Dongwoon. Sunhee lalu mengambil tisu yang diberikan Dongwoon. Seungho manyun.

"Bang jangan manyun-manyun ah. Makin tebel tu bibir. Yang tetep cakep kalo manyun tuh cuma aku doang," kata Sunhee, masih sempetnya nyolot dalam keadaan bersimbah darah.

Seungho ga marah. Ga marah ke Sunhee lebih tepatnya. Seungho melihat ke arah Dongwoon yang lagi cengengesan dengan tampang lo-mau-mati-ya. Dongwoon pun refleks diem.

"Non Sunhee gapapa kan? Lagi sakit ya? Tadi pas jatoh, ada yang luka ga?" tanya Dongwoon dengan lembut.

Aduh ini pelayan atu perhatian amet sih ama majikan..

Sunhee tersenyum dibalik tisu yang menyumbat hidungnya. "Saya gapapa kok. Makasih ya udah ditolongin."

Dongwoon akhirnya tersenyum lega. Seungho masih sebel.

"Lo boleh pergi sekarang," kata Seungho dengan tegas.

Dongwoon pun membungkukkan badannya 45 derajat, lalu berjalan pergi. Seungho membelai rambut pirang Sunhee.

"Lo kenapa lagi sih? Akhir-akhir ini mimisan mulu. Lo ga sakit kan? Gue ngerinya tau-tau elo punya penyakit yang sering di sinetron itu. Bentar-bentar mimisan, tar lama-lama pucet, terus nanti... Amit-amit dah," Seungho mengakhiri ucapannya setelah dia sadar dia makin ngelantur.

"Penyakit? Sinetron? Ih ketauan ya abang suka nonton sinetron? Pantesan akur ama umma," Sunhee malah ngeledek.

Seungho diam sesaat. "Gue nanya belom dijawab kayaknya."

"Eh iya. Gue ga kenapa-napa kok bang. Tapi gue itu sebenernya..." Sunhee menggantungkan kalimatnya.

"Sebenernya apa?"

"Sebenernya gue Wonder Woman."

Seungho menjitak kepala Sunhee dengan pelan. Sunhee nyengir-nyengir ga jelas sambil membetulkan letak tisunya.

"Serius Sun. Lo kenape?"

"Gue.." Sunhee melihat sekeliling, memastikan tak ada siapapun yang mendengar ucapannya, "..kalo terlalu deket ama cowo, suka mimisan sendiri. Kenapa ya Bang?"

Seungho mendekatkan mukanya ke Sunhee. Sunhee cuek dan menyopot tisunya. Ternyata mimisannya sudah berhenti.

"Ini kalo deket ama gue, lo ga mimisan," kata Seungho, heran.

"Lo kan abang gue! Ya udah biasa. Lo mo telanjang dada depan gue juga gue gapapa," Sunhee bangun dari tidurnya dan duduk dengan asoy di sofa.

"Beneran? Gue coba ya," Seungho berniat membuka bajunya.

"Jangan bang! Kasian ama pembantu cewe!" teriak Sunhee.

"Kenapa?"

"Nanti pada kejang-kejang," Sunhee mewanti-wanti.

Seungho nengok kesekeliling dan mengurungkan niatnya. "Berarti, lo menderita gakuatmentaldeketsamacowoistis."

Sunhee menyipitkan matanya. "Apa?" tanyanya lagi.

"Iya semacem penyakit yang mengakibatkan elo mimisan kalo terlalu deket ama cowo. Ada gejala yang lebih akut lagi, yaitu pingsan. Masih untung lo cuma mimisan," kata Seungho, sok tau.

"Ooooh," Sunhee manggut-manggut bego, "ga menyebabkan kematian kan bang?"

"Kalo keseringan mimisan, bisa kekurangan darah.."

"Terus mati?"

"Enggalah! Gue ga akan biarin lo mati. Pasti gue bakal ngedonorin darah gue buat lo," Seungho berkata tanpa menatap mata Sunhee.

Sunhee tersanjung dan memeluk abangnya dari samping.

"Aaaaaa~ si abang emang abang paling bae sedunia!" Sunhee mencubit pipi Seungho.

~~~~~~

"Sunhee, udah jam segini nih, kamu ga les?" tanya Mrs. Song.

"Iya maaaah~!" Sunhee balas meneriaki ummanya sambil membenarkan rambutnya yang dicepol. Dia pun memakai kacamatanya dan berjalan turun tangga. Di bawah, abangnya sudah menunggu. Mereka lalu berjalan menuju pintu utama, dimana ferrari Seungho sudah standby. Seungho langsung naek ke kursi supir. Sunhee masuk dengan dibantu oleh Dongwoon, Dongwoon layaknya pelayan profesional, membukakan pintu untuk majikannya, menunggunya masuk, lalu menutupnya kembali. Sunhee melambai pada Dongwoon.

Di jalan pertengahan *?* maksudnya.. di tengah perjalanan, Seungho pun menanyakan Sunhee seputar pembantu baru mereka itu.

"Sun, sebenernya kenapa lu mungut Dongwoon buat jadi pembantu kita sih?"

Sunhee tidak mengangkat wajahnya dari komik Hai Miiko yang dibacanya. "Soalnya emang kita butuh pembantu, kan?"

Seungho tetap konsentrasi menyetir, "Tapi kenapa harus Dongwoon?"

"Aji mumpung bang, jarang kan nemu orang kayak Dongwoon? Udah loyal, bae, rendah hati, ga macem-macem. Masih muda pula."

"Emang kenapa kalo masih muda?" Seungho menoleh sejenak pada Sunhee.

"Jadinya.. euuu.. masa kerjanya bisa lama! Kan kalo tua nanti cepet mati," kata Sunhee tanpa perasaan.

"Yakin cuma gara-gara itu doang? Kamu ga suka ama Dongwoon kan?" tanya Seungho.

PRAK~!

Sunhee menjatuhkan komiknya.

BUUGH~!

Sunhee kejedot palanya ke dashboard saat mengambil komiknya.

"Aduuuh.." Sunhee mengelus-elus jidatnya.

"Makanya ati-ati! Lo gapapa kan?" Seungho jadi agak khawatir dan tidak jadi menanyakan ulang soal Dongwoon.

"Gapapa. Aih untung komiknya ga lecek."

Seungho menggeleng-gelengkan kepalanya. Sunhee ngelanjutin baca komik hingga mereka sampai di JTune course. Sunhee berjalan masuk duluan sementara abangnya cari parkir. Ketika sudah di dalam, Sunhee mengetuk pintu practice room. Sesosok cowo cungkring pun membukakannya.

"Eh Sunhee! Masuk Sun, pas banget ada Daehee nih.." Dungdung mengajak Sunhee masuk. Sunhee mengikuti Dungdung dari belakang.

"Lah ga bilang-bilang lo les juga dae, kalo bilang kan bisa bareng," Sunhee menghempaskan dirinya ke lantai.

"Gue bareng Dungdung kok ^^" kata Daehee santai.

Sedetik kemudian Sunhee merasa iri. Lalu ia memanyunkan bibirnya. Tiba-tiba sepasang tangan basah dan hangat *?* menutup kedua matanya.

"AAAAAA~ iiih~! basaaaaaah! panaaaaaas! siapa sih???" Sunhee memberontak. Dia lalu memegang tangan itu, dan langsung bisa menebak.

"Bang June!" teriaknya. June yang dimaksud langsung melepas tangannya. Sunhee nengok. June tersenyum manis.

"Siap les sekarang?" tanyanya.

Sunhee merengut. "Kenapa tiap gue dateng, elo pasti dalem keadaan keringetan? Jadi ga semangat tau."

"Iya iya tenang, gue keringin dulu deh.." June beranjak pergi mengambil handuk.

"MANDI SEKALIAN!" teriak Sunhee.

"Tanggung ah! Kena AC juga kering!" June ngotot ga mau mandi.

"Idih," Sunhee membereskan tasnya lalu bersiap memulai latihan.

~~~~~~

2 jam kemudian, sesi les Sunhee pun berakhir. Skill dancingnya Sunhee meningkat pesat dari pertemuan pertama. June pun bangga dan merasa berhasil menjadi guru les yang baik. Beda banget ama Jonghun yang ngerasa murid lesnya ini begitu ga bakat main gitar. Sunhee emang lebih enjoy les dance.

"Bang ayo pulaaaang~~" panggil Sunhee pada abangnya sambil menyisir rambut pirang lembut halus lurus gemilangnya itu.

Seungho yang sedang break setelah latihan, menjawab, "Lo pulang sendiri deh, Sun, bisa ga? Gue masi latian nih.."

"Gue tungguin deh, selese jam berapa?"

"Gue mau nginep disini."

"WOT? Kok abang ga bilang-bilang sih?!" Sunhee jadi sewot.

"Ini dadakan, Sun. Sorry deh. Gue ama anak-anak pada mau tampil buat acara SBS Gayung Dejun nanti," Seungho menyesal.

"Gayung Dejun? Acara gede banget itu? ABANG TAMPIL?" Sunhee tidak percaya.

"Iya sebagai back dancer doang sih. Tapi lumayan kan? Dapet duit," Seungho nyengir-nyengir.

Sunhee menghela nafas. "Gue bareng Daedae deh. Mana dia?"

Dungdung menyahut, "Tadi dia udah pulang duluan naik bis.."

"SIAL~!" teriak Sunhee. Seungho dan keempat temannya cuma bisa senyam-senyum melihat tingkah Sunhee yang kayak anak ga dibeliin permen sama emaknya.

AMURI SAENGGAKHAEDO MALDO ANDWAE BAD GIRL~~

"Yoboseyo?" Sunhee mengangkat hapenya, "Dongwoon?"

Seungho langsung berdiri.

"Apa? Udah jemput? Beneran? Kamu pake mobil yang mana? VW Beetle silver? Oke.. saya bentar lagi turun ya.." Sunhee menutup hapenya dengan cepat lalu meraih tasnya. Ternyata tasnya ditarik oleh Seungho.

"Mo kemane lo?" tanyanya sinis.

"Pulang! Dongwoon yang jemput gue, dadah abaaaaang~! Latian gih dah ampe gempor," Sunhee menarik tasnya perlahan dan berjalan pergi dari practice room.

~~~~~~

"Dongwoon~!" sapa Sunhee sambil masuk kedalam mobil. Dongwoon yang sudah menunggu daritadi di lobby tak cemberut sedikitpun. Dia memberi seulas senyum yang tulus.

"Nona Sunhee lesnya gimana tadi?" tanya Dongwoon.

"Sukses! Sekarang gue udah bisa ngedance freestyle. Emang ampuh banget deh diajarin dance ama Bang June. Eh btw, yang nyuruh lo jemput gue siapa? Ohiya kalo dirumah gue manggilnya elo-gue aja gapapa ya?" Sunhee ngebacot ga pake rem.

"Iya gapapa, Non. Itu.. tadi Nyonya Song bilang kalo Tuan Muda Seungho bakal pulang telat, terus saya kepikiran Non, eh maksudnya.. saya inget kalo ada Nona Sunhee juga, jadi saya inisiatif aja jemput Non. Saya minta izin ama Nyonya buat bawa mobil. Nyonya nyuruhnya bawa ini, yaudah deh.." Dongwoon menjelaskan panjang lebar.

"Waah gue baru tau lo bisa bawa mobil. Speedboat bisa, mobil bisa, apalagi dong? Hahaha," Sunhee memainkan hapenya. Tepat di saat itu juga ummanya menelepon.

"Yoboseyo? Iya umm? Mampir di swalayan? Beli apa aja? Iya.. terus? He-eh.. Biskuit anjing ma buat si Budi.. eh Buddy maksudnya. Iya. Oke umm dadaaah~"

Sunhee nengok ke Dongwoon.

"Ada apa, Non?" tanya Dongwoon.

"Umma nyuruh kita mampir di swalayan. Ada yang harus dibeli."

Dongwoon dengan sigap memutar arah ke swalayan.

~~~~~~

"Udon udah, biskuit Buddy udah, pesenan Appa udah, apalagi ya?" Sunhee berjalan menyusuri koridor supermarket Kerpur. Dongwoon mengikuti dibelakang Sunhee sambil membawa trolley.

"Buat keperluan rumah, ada yang perlu dibeli ga, Woon?" tanya Sunhee.

"Ah, engga Non, persediaan masih ada," jawab Dongwoon.

"Eh iya Woon, kalo diluar rumah, panggil gue Sunhee aja gausah pake Non. Agak ga enak diliat orang, oke?" Sunhee mengacungkan jempolnya dan tersenyum manis. Lebih manis dari Nana After School.

"Oh.. oke.. Sunhee," Dongwoon memanggil majikannya dengan ragu-ragu. Sunhee pun berbalik badan dan terus berjalan.

"Ohya kalo boleh tau, umur lo berapa?" Sunhee mengSMS abangnya untuk menanyakan apakah ada yang ingin dititip.

"Saya lahir taun 1991."

"What~? I thought you were.. like.. at least as the same age as my big brother.."

"?? Maap, saya ga ngerti.." Dongwoon garuk-garuk pala.

"Eh? Ah sori sori, haha. Maksudnya, gue kira lo seumuran abang gue.."

"Banyak yang bilang gitu.. Pada ga percaya kalo sebenernya saya masih SMA."

"Eh Woon, ngomongnya gue-elo aja, gapapa kok" Sunhee tersenyum.

Dongwoon makin canggung dan balas tersenyum, "Oke."

"Sebelom lo ikut ke rumah gue, lo tinggal dimana? Sekolah ga?" Sunhee sibuk mengecek barang-barang di dalam trolley.

"Gue.. berhenti sekolah sejak kelas 1 SMA."

Sunhee menoleh pada Dongwoon. "Lalu?"

"Keluarga gue ga tinggal di Seoul. Mereka.. lebih milih tinggal sama adek gue yang jauh lebih sukses dari gue. Gue ga begitu berprestasi di sekolah. Orang tua gue cuek banget sama gue. Akhirnya, gue kabur dari rumah, berharap mereka bakal nyari gue. Ternyata engga. Gue gatau harus ngapain. Pas gue lagi ke pantai, gue ketemu Yoseob sama Hyunseung. Akhirnya mereka nawarin gue pekerjaan. Dari situ awalnya gue jadi tukang perahu.." cerita Dongwoon panjang lebar.

Sunhee merasa iba. "Maaf ya, harusnya gue ga minta lo cerita.."

Dongwoon tersenyum, "Gapapa kok. Justru gue lega udah bisa cerita."

Sunhee lalu pindah dan berjalan disamping Dongwoon. "Lo masih mau sekolah ga?"

"Mau banget Non, eh.. Sunhee.."

Sunhee tersenyum dan diam-diam mempersiapkan sesuatu.

~~~~~~

"Sunhee~! BANGUN! Sekolah!" teriak Mrs. Song dari bawah. Sunhee mengucek-ngucek matanya lalu berjalan ke kamar mandi. Dia mandi ga sampe 15 menit, lalu pake baju 5 menit, lalu langsung turun ke bawah. Bukannya ke ruang makan, dia malah ke kamar pembantu. Kamar Dongwoon lebih tepatnya.

"Dongwoon, kamu udah siap belooom?" tanya Sunhee sambil mengetuk pintu kamar Dongwoon.

Dongwoon keluar dalam keadaan rapi dan sudah memakai seragam yang senada dengan seragam sekolah Sunhee. Seragam Shinhuahua Senior High School.

"Nona Sunhee, kenapa.."

"Mulai hari ini kamu sekolah bareng saya! Berhubung kamu berhenti di kelas 1 SMA, saya daftarin kamu biar seangkatan sama saya. Gapapa kan?" Sunhee memotong ucapan Dongwoon.

"Nona.. ngedaftarin saya sekolah? Di sekolah yang sama kayak Nona?" Dongwoon nyaris tidak percaya.

"Udah mending sekarang kamu sarapan dulu! Aku tunggu didepan ya. Kita berangkat bareng Bang Seungho, dia sekalian kuliah," Sunhee berjalan meninggalkan Dongwoon.

Dongwoon menatap dirinya yang sudah rapi dan berseragam Shinhuahua. Dia lalu tersenyum.

Emang Sunhee majikan paling bae sedunia!

~~~~~~

"Sun, Sunhee~!"

Sunhee membetulkan letak kacamatanya dan menoleh ke arah suara. Ternyata Daehee yang memanggil.

"Kenapa Dae?"

"Lo udah liat anak baru kelas sebelah belom?" Daehee tampak sangat excited.

Anak baru kelas sebelah? Pasti Dongwoon..

"Be..belom, emang kenapa?" Sunhee meluruskan poninya.

"GANTENG~! Well. Berhubung gue udah ada Dungdung, dan elo masi jomblo, mending sekarang elo gue temenin kenalan ama dia, mau ga? Namanya.. Son Dongjun! Eh.. Doojun! Eh.. Dongdung?" Daehee mulai lemot dan lupa nama si anak baru yang dimaksud.

"Son Dongwoon?" tanya Sunhee, membenarkan.

"Nah iya Dongwoon! Ko lo tau dah?" Daehee garuk-garuk pala yang sebenernya ga gatel.

"Gue denger-denger aja," Sunhee santai dan membuka komiknya lagi. Tiba-tiba Daehee menyeretnya. "EEEEEEEEH mau dikemanain gueee?"

"Kenalan ama anak baru!"

Sunhee diam saja saat diseret-seret Daehee. Sementara Daehee udah kegirangan sendiri berniat mencomblangkan best friendnya dengan si anak baru.

"Dongwoon! Ada yang mau kenalan nih!"

Dongwoon yang lagi dikerubungin lalet (baca : cewe sekelasnya) menoleh dan berkata pada Daehee, "Nugu?"

Daehee bergeser kepinggir dan Sunhee pun terlihat. Rambut Sunhee tergerai lurus. Kacamata berframe hitam yang bertengger dihidungnya membuatnya makin terlihat manis. Terlebih seragam sekolah yang membuatnya modis. Atau dia yang membuat seragam itu jadi modis. Dongwoon merasa ia melihat sosok berbeda dari yang biasa ia temui di rumah.

Sunhee menatap Dongwoon dengan tatapan anggep-lo-ga-kenal-gue. Dongwoon langsung mengerti dan tersenyum.

"Senyum-senyum aja lo! Ayo kenalan!" Daehee mendorong Sunhee. Sunhee sedikit tersandung, dan langsung sampai di depan meja Dongwoon. Lalet-lalet yang ada di sekeliling Dongwoon menyingkir, dan memberi jalan untuk Sunhee. Seakan-akan Sunhee itu baygon yang sangat mematikan *?*

Dongwoon tersenyum dan mengulurkan tangannya. Sunhee menjabat tangan Dongwoon.

"Dongwoon," kata Dongwoon, menyebutkan namanya sambil tersenyum tulus. Sunhee merasa canggung dan pengen ketawa. Dia lalu membalas memperkenalkan diri.

"Song Sunhee."

Sunhee tersenyum juga. Anehnya Dongwoon tidak melepas tangan Sunhee. Sunhee juga tidak memberontak untuk dilepas. Daehee udah senyum-senyum sendiri. Tiba-tiba guru pelajaran Akuntansi pun masuk.

"Good morning Students, today we are.. Sunhee?"

Sunhee kaget dan melepas tangannya. "Yes, Miss Raejin?"

"Where is your class?" tanya Miss Raejin.

"Next door."

"Why are you here?"

"I was just.. seeing a friend. I'm sorry Miss, you may continue your lesson," Sunhee berjalan pergi dari kelas Dongwoon, diikuti oleh Daehee.

Dongwoon tercengang melihat kefasihan Sunhee berbahasa Inggris. Dia lalu bingung kenapa gurunya selalu berbicara bahasa Inggris. Dia lalu bertanya pada teman sebangkunya.

"Sori, ini.. akuntansi kenapa bahasa Inggris ya?"

Teman sebangkunya yang bernama Doojoon itu menoleh dan menjawab, "Khusus hari Rabu, hari International. Jadi semua pelajaran di hari Rabu belajarnya pake bahasa Inggris."

Dongwoon kicep.

~~~~~~

"Psst~ Sunhee!"

Dongwoon berbisik memanggil Sunhee. Sunhee yang lagi asik makan bekel, terpaksa harus keluar kelas menemui Dongwoon.

"Kenapa Woon?"

"Nona ga bilang kalo hari ini hari English!"

"Call me Sunhee! Ga pake Nona! Eh iya ya hari ini English Day. Yaampun gue lupa. Maaf ya, lo kalo ada kesulitan mending bilang aja ama gurunya langsung!" kata Sunhee sambil menelan kunyahannya.

"Tapi Miss Raejin serem.." Dongwoon terlihat melas.

"Serem kenapa? Dia emang.. agak galak sih," Sunhee melihat suasana ramai koridor sekolah.

"Gue ga bisa bahasa Inggris," kata Dongwoon, melas.

"Gampang nanti lo privat ama gue aja dirumah. Udah sekarang gue mau lanjutin makan nih. Lo udah makan belom?"

Dongwoon terkesan dengan perhatian Sunhee yang sama baiknya, dirumah maupun disekolah.

"Belom."

"Doojoon~!" teriak Sunhee.

"Iya tuan putri??" Doojoon menghampiri Sunhee.

"Ajak temen gue makan nih. Dia gatau kantin dimana. Oke?"

Doojoon mengangguk, lalu merangkul Dongwoon dan membawanya pergi.

~~~~~~

"Abang ga bisa jemput lagi? Kenapa?" Sunhee merengek di telpon sambil membereskan barang-barangnya di loker. Dongwoon melihat dari jauh.

Sunhee terdiam sejenak. Lalu berbicara pelan di hapenya. Matanya berair. Dia menutup telponnya perlahan. Tapi kemudian dia membanting pintu lokernya hingga semua yang lewat menoleh. Sunhee cuek dan menengadahkan mukanya keatas untuk mencegah air matanya turun.

"Sunhee," panggil Dongwoon.

"Apa?" jawab Sunhee dengan suara serak. Dia menoleh dan tak sengaja setetes air mata pun turun.

"Loh? Kenapa nangis?" tanya Dongwoon, suaranya berat dan menenangkan.

"Bang Seungho ga bisa jemput.."

"Terus?"

"Gatau kenapa tadi dia ngomel-ngomel ke gue. Gue cuma nanya kenapa, eh gue malah dibentak.. aduuh ini air mata," Sunhee tak bisa mengontrol air matanya dan terus melihat ke atas.

Dongwoon mengeluarkan sapu tangannya dan mengulurkannya pada Sunhee. Sunhee mengambilnya dan menyeka pipinya. Lalu perlahan dia membuka kacamatanya.

Dongwoon terkesima.

To be continued...

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Okay~! Gotta admit this is the most boring plot of all T_T
not funny. at least I enjoyed making it :)
btw, welcome new casts!

Rahmah Fitriani as Kim Raejin (Dongwoon's teacher)

Yoon Doojoon as Yoon Doojoon (Dongwoon's chairmate)

by the way why am I adding Dongwoon to the whole scene in this mplot?
Uh oh~ I'm afraid I am biased, HAHA

if this mplot is boring, just tell me ^^ sorry for the long update and boring mplot T_T

0 comments: