Friday 25 December 2009

Les Privat {mplot 4}

Eh? Eh? EEEH??? Mau diapain nih gue???

Muka Jonghun semakin mendekat. Sunhee kicep dan refleks memejamkan matanya. Tiba-tiba..

FUUUHH~!

Sunhee merasakan tiupan angin dan aroma ga enak di depan mukanya. Abis itu dia melek.

"Tadi, ada bulu mata yang jatoh," kata Jonghun.

"Kenapa ga diambil aja sih? Pake ditiup T_T" Sunhee manyun lagi. Jonghun udah serius ama gitarnya lagi. Sunhee dikacangin.

Fiuh~ kirain gue mau di.. EHEM cipok. Taunya dia niup bulu mata. Ih. Niup. Napasnya bau lagi. Hueks~

Jonghun menoleh pada Sunhee. Sunhee yang lagi asik manyun tiba-tiba melongo.

"Kamu bilang apa barusan?" tanya Jonghun.

"Ha? Engga. Yaudah Bang, mulai aja yuk lesnya. Berhubung gitarnya cuma atu, Bang Johu contohin dulu trus nanti baru aku yang ikutin," jelas Sunhee.

~~~~~~

Satu seperempat jam kemudian...

"MASA GA NGERTI-NGERTI SIH?"

"BUKAN GA NGERTI, TANGAN AKU SUSAH MEGANGNYA~!"

"MAKANYA LIATIN, KAYA GINI NIH!"

"Coba sini.. AH GA BISAAAA~!"

Pedagang takoyaki dan penjual es kelapa sibuk geleng-geleng kepala melihat dua manusia yang bertampang malaikat itu asik berdebat. Si malaikat cewe gemes sendiri karna ga bisa megang gitar dengan benar. Si malaikat cowo udah ngeremes-remes pasir gara-gara geregetan ama si cewe. Perseteruan semakin panas.

"Ssut sut~! Neng! Udahan aja deh belajar gitarnya! Daripada tu pasir berubah jadi merah!" kata si penjual es kelapa.

"Iya Neng, guru les kayak begitu mah ga usah diladenin! Jahat! Kasar! KDRT! Mending cari guru les lain aja. Apa mau ama saya, neng? Saya bisa maen ukulele loh," kata abang pedagang takoyaki sambil naek-naekin alisnya, ngegodain Sunhee.

"Lu berdua bacot bener sih ye daritadi? UDAH URUSIN DAGANGAN LO SONO!" tereak Jonghun, udah abis kesabarannya.

"Bang, kasar amet sih! Mereka kan cuma pedagang!" Sunhee ga tegaan.

"Justru karna cuma pedagang, jangan belagu!" Jonghun lanjut ngedumel dalem hati.

Sunhee ngeliatin pedagang takoyaki pirang itu. Si abang takoyaki melas dengan imut. Lalu Sunhee ngeliat ke arah penjual es kelapa. Si penjual es kelapa melas dengan amit. Sunhee makin ga tega. Dia beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju kedua penjual itu. Sunhee merogoh kantong hotpants kuningnya, lalu memberikan sejumlah uang pada kedua penjual itu.

"Nih, itu abang saya lagi tiduran disana. Tolong duit ini dibeliin takoyaki ama es kelapa, terus kasih dia. Kayaknya dia kecapean. Terus sekalian kalo ada jasa pijat, tolong pijitin dia. Jangan macem-macem ya! Bilang aja kalian suruhan saya," kata Sunhee dengan iba dan bijak.

Penjual takoyaki dan penjual es kelapa bengong liat segepok uang yang ada di tangan mereka. Tu duit bisa buat beli takoyaki sekamar hotel, ama es kelapa sebanyak aer di kolam renang. *oke ini lebay*. Kedua penjual itu saling bertatapan, terus nyengir lebar banget. Sepersekian detik kemudian mereka sudah berlari menghampiri Seungho.

"Nah," ujar Sunhee sambil kembali duduk disamping Jonghun, "udah kelar kan masalahnya. Ga ada yang ribut lagi. Lanjut ga, Bang?"

Jonghun tersepona dengan kebaikan Sunhee yang menyerupai malaikat. Dan ketika dia melihat Sunhee berunding dengan kedua penjual tadi, dia setuju bahwa Sunhee memang lebih cantik daripada Nana After School. Jonghun kesengsem.

"Ok," kata Jonghun, stay cool, "mending sekarang kamu latihan megang gitar yang bener aja deh, kalo soal maenin lagu, belakangan aja."

Akhirnya kedua manusia bertampang malaikat itu melanjutkan lesnya dengan damai.

~~~~~~

Sementara itu..

Aduh.. Gue lagi dimana ya? Eh buseh.. ini siapa yang grepe gue?

Seungho terbangun dari tidurnya dan mendapati dua bocah aneh, satu berambut pirang, satu lagi berambut seperti kelapa, sedang memijat tangan dan kakinya.

"Wah si mas nya udah bangun!" kata penjual takoyaki dengan girang.

"Siapa lu?" tanya Seungho dengan acuh.

"Saya Yoseob, mas. Penjual takoyaki~! Biasa dipanggil Yusup!" kata Yoseob sambil mengacungkan tangannya membentuk simbol peace.

"Nah, elu?" tanya Seungho, kali ini pada si penjual es kelapa.

"Saya Hyunseung, penjual es kelapa. Kalo ribet manggil saya, panggil aja Banghyun. Biar singkat gitchuu. Ini udah disediain satu porsi takoyaki plus es kelapa muda buat si mas!" kata Banghyun.

"Lah, darimana? Gue kan ga mesen," Seungho anteng aja sambil menikmati tangan dan kakinya dipijat. Berasa raja dia.

"Itu mas, dari neng pirang cantik aduhai di sebelah sono," kata Yoseob menunjuk ke arah Sunhee dengan bibirnya.

Seungho memicingkan mata untuk melihat siapa yang ada di sebelah Sunhee. Seungho pun kaget ketika cowo yang disamping Sunhee tiba-tiba memegang tangannya Sunhee.

"Eh eh eh! Itu ade gue! Itu itu, itu ngapain dia, itu kok dipegang, itu ade gue, ituuuu~~~!" Seungho gelagapan dan cuma bisa ngomong ITU ITU aja.

"Tenang mas, tenang! Berdasarkan observasi saya, eaaaa, itu guru les gitarnya si neng pirang cantik aduhai. Tadi sih saya liat, mereka ga sengaja ketemu gitu, eh akhirnya les ditempat. Ga sengaja ketemu.. hmmm... kaya jodoh aja, ye ga, Sup?" si Banghyun udah asik ngebacot sendiri, tak lupa sambil memijit kaki Seungho.

"Yoi banget Hyun! Satu ganteng satu cantik. Itu anaknya entar kayak gimana ya? Silau kita liatnya saking cakepnya. Mana si eneng bae bener ama kita," Yoseob menimpali.

"Hush~! Jodoh, jodoh.. ganteng cantik. Apaan sih! Gantengan juga gue!" kata Seungho.

Yoseob dan Banghyun terdiam dan menatap Seungho.

"Engga ah, cakepan si guru les gitar ye, Sup. Idungnya mancung, bibirnya tipis," bisik Banghyun.

"Iya hyun, ga kayak ini. Orang mah yang chubby pipinya kek gitu kayak gue. Lah ini dia yang chubby bibirnya. HUAHAHAHAHAHAHAHAHAHA," Yoseob heboh sendiri.

Seungho ngeliatin Yoseob pake tampang ga enak.

"Eh. Maap mas, ga maksud. Beneran. Itu, silahkan dinikmati hidangannya," Yoseob jadi ga enak ati. Seungho pun memakan apa yang sudah disediakan.

~~~~~~

Sore harinya, Sunhee berniat mengajak Seungho naek banana boat. Entah kenapa Sunhee jadi ngidam naek banana boat setelah makan pisang goreng, brownies banana, dan susu pisang. Tiba-tiba dia teringat Jihee.

"Tapi Sun, naek banana boat kan minimal berlima.." kata Seungho sambil berjalan menyusuri pasir pantai yang putih bersih itu.

"Yah iyaya bang, ajak siapa dong?" Sunhee celingukan cari orang, "Nah~! mereka berdua aja tuh bang!"

Seungho melihat kearah yang ditunjuk Sunhee. Kemudian dia syok.

"Yaampun. Dua orang itu lagi?" tanya Seungho. Sunhee tiba-tiba sudah berteriak dan memanggil-manggil dua orang yang dimaksud.

"Ada apa ya neng pirang cantik?" tanya Yoseob. Banghyun mengikuti dibelakangnya.

"Ini loh, saya mau naek banana boat, tp kurang tiga orang. Kalian mau kan rame-ramein?" tanya Sunhee dengan sopan.

"Wuah~! mau banget neng! Seriusan nih tapinya? Siapa yang bayar?" tanya Banghyun, excited.

"Tenang, saya yang traktir! Oke call ya! Nah satu orang lagi siapa dong.." Sunhee melihat sekelilingnya sekali lagi. Matanya kemudian berhenti dan tertuju pada satu orang.

"BANG JOHUUUUUUUUU~!" tereak Sunhee dengan merdu. Jonghun menoleh dan mendapati Sunhee sedang berlari kecil ke arahnya. Sinar matahari yang terpantul, hembusan angin yang meniup rambut pirang Sunhee, serta postur tubuh Sunhee yang bahkan lebih sempurna dari model, membuat Jonghun berlinang air liur.

"Eh.. oh Sunhee.. ngg, ada apa?" tanya Jonghun, tiba-tiba salting.

"Aku mau naek banana boat, tapi kurang satu orang! Bang Johu ikutan ya!" Sunhee tersenyum manis.

Jonghun pun tak bisa menolak. Sunhee langsung excited dan menarik Jonghun ke tempat dimana Seungho, Yoseob, dan Banghyun menunggu. Banana boat sudah siap, rompi pelampung juga sudah siap. Tukang perahunya juga sudah siap. Tapi Sunhee belom siap ternyata. Dia terdiam melihat si abang tukang perahu.

"Jadi gini mas, mbak, nanti pas lagi naek banana boat, kan bakal diterbalikin tuh, nah pas mau diterbalikin jangan ada yang pegangan ya! Nah terus.." si tukang perahu terpaksa berhenti, gara-gara diliatin Sunhee. "Ada masalah, mbak?"

"Heu? Oh engga, ga kenapa-napa. Lanjut bang, penjelasannya," kata Sunhee. Sunhee kemudian berbicara pada diri sendiri tanpa menghiraukan si abang tukang perahu.

Dia orang mana ya? Perasaan mukanya ga ada korea-koreanya. Indonesia? Ah masa. Dia ga putih kayak gue, orang mana dong? Tapi idungnya mancung juga. Kalo Indonesia, ga mungkin. Thailand? OH GUE TAU, ARAB~! Oke sekarang gue udah tenang.

"Nah udah jelas kan~! Sekarang masing-masing pake jaket lifesaver nya ya," kata si abang perahu dengan english yang faseh. Sunhee kagum.

Sunhee melihat ke empat cowo di sekelilingnya. Banghyun dan Yoseob memakai lifesaver warna oren. Seungho warna pink. Lalu Sunhee dan Jonghun kebagian warna kuning.

"Sini duduknya gue atur. Banghyun, lo paling depan. Yoseob paling belakang. Gue didepannya Yoseob, depan gue Sunhee, depan Sunhee Jonghun. Jadi Sunhee ditengah. Oke?" atur si Seungho dengan sigap. Semua mengangguk dan mengambil posisi.

"Psst bang, gue kan paling takut kalo aer masuk ke idung. Mana ini aer laut lagi," bisik Sunhee pada abangnya.

Seungho ga denger. Ternyata dia lagi asik bacot ama Yoseob yang duduk dibelakangnya. Sunhee kaget ketika tiba-tiba ada yang menanggapi pernyataannya.

"Tenang aja, pas banana boat nya mau diterbalikin, nanti saya kasih kode. Kamu siap-siap tutup idung aja," kata Jonghun tanpa menoleh ke arah Sunhee.

Sunhee mengangguk dan tersenyum. Lalu perlahan, banana boat mulai berjalan. Si abang tukang perahu sudah siap mengemudikan speedboatnya diikatkan tali yang nyambung ke banana boat.

"GYAAAAAAAAA~!" tereak Banghyun.

"BERISIK LO!" Jonghun nempeleng Banghyun, "Belom apa-apa juga!"

"Gue deg-degan tau!" Banghyun membela diri. Sunhee cekikikan dibelakang.

Permainan banana boat pun dimulai. Abang tukang perahu dengan lihai membelok-belokkan arah jalan perahunya. Reaksi kelima makhluk itu berbeda.

Yoseob yang duduk paling belakang, dengan heboh mengangkat-angkat tangannya keatas sambil berteriak.
Seungho yang duduk didepan Yoseob, tetep pegangan sambil sesekali teriak ketika mukanya kecipratan air laut.
Sunhee, duduk di tengah, tereak-tereak ga jelas sambil sesekali tertawa, dan maen tebak-tebakan "ada berapa orang disana" sama Jonghun, berhubung mata Sunhee rabun dan dia terpaksa melepas kacamatanya.
Jonghun sibuk meladeni Sunhee sambil nengok kebelakang memastikan murid lesnya tidak apa-apa dan masih waras atau tidak.
Lalu Banghyun, paling tegang sendiri. Dia tidak bergerak dan berpegangan erat pada banana boat.

Tiba-tiba si abang tukang perahu membelokkan speedboatnya dan berkata, "Siap ya!"

Jonghun nengok ke belakang. Sunhee megangin idungnya. Banghyun cengo. Seungho udah siap dan begitu juga Yoseob. Si abang tukang perahu menyentak gas speedboatnya. Banana boat pun kaget dan akhirnya terbalik. Kelima makhluk itu jatuh ke air.

"Aduuuh ohoeek uhuk uhuk.. asin nih, puih, wueeek, puih~" Sunhee sibuk menyeka matanya sambil meludah.

"Sunhee kamu gapapa kan?" tanya Jonghun dengan prihatin.

"Gapapa, tapi ini asin, puih puih~!" Sunhee tetap menyeka matanya.

Mereka jatuh ditengah lautan. Sunhee takut ga bisa ngambang, jadi dia pegangan ama abangnya. Seungho dengan sigap terus berada di samping Sunhee. Yoseob cekikikan kegirangan. Banghyun heboh gelepar kecipak kecipuk sendiri.

"Huwaaa huwaaaaa gue lupa cara berenang gimana! huwaaa huwaaaa~!" tereak Banghyun dengan heboh.

"Lu bisa diem ga sih? Nyante aja ngapa, ada pelampung ini!" kata Jonghun, mencoba menenangkan Banghyun yang udah kayak kelapa liar.

Banghyun melihat pelampung yang dia pakai. "Oh iyaya," sedetik kemudian dia udah kalem.

"Semuanya gapapa kan??" tereak si abang perahu. Semuanya mengacungkan jempol. Kemudian si abang perahu dengan baik membantu lima makhluk itu kembali menaiki banana boat, untuk mencapai pantai lagi.

Pertama, si abang perahu menarik tangan Yoseob dengan mudah, Yoseob pun kembali duduk di posisinya. Seungho naik sendiri tanpa bantuan abang perahu. Lalu Sunhee dibantuin abang perahu, Sunhee susah manjatnya karna licin, akhirnya si abang perahu menarik tangan Sunhee sekuat tenaga. Lalu Jonghun ternyata mesti dibantuin juga ama si abang perahu. Nah terakhir, si Banghyun.

"Mas, kalo dia mah biarin aja ga usah ditolongin. Kita tinggal aja ditengah sini sendiri juga gapapa," kata Jonghun sinis.

"Hush! Bang Johu kayaknya sensi amet daritadi," kata Sunhee.

Abang perahu cuma cengar cengir, lalu menarik Banghyun ke atas banana boat.

"Aduh, sekarang berasa ya gue udah tua, kaki gue sakit pas manjat, ahuhuhuhu," keluh si Banghyun.

~~~~~~

Setelah kembali ke pantai, masing-masing mengembalikan pelampung pada si abang perahu. Yoseob dan Banghyun juga berterimakasih pada Sunhee karna udah dibayarin. Sunhee tersenyum manis. Lalu dia terus menatap si abang perahu yang sibuk membereskan perahunya.

"Oi, Sun. Ngape lu liatin si abang-abang? Naksir ye?" goda Seungho. Jonghun yang lagi benerin rambut langsung nengok.

"Ha? Hahaha~ si abang. Engga, cuma penasaran aja. Di rumah kita butuh pembantu ga sih bang?" tanya Sunhee. Jonghun nguping.

"Seinget gue, umma emang lagi butuh butler baru. Emang kenapa?" tanya Seungho. Seungho kaget karna tiba-tiba Sunhee sudah berada disamping si abang perahu dan mengobrol dengan akrab.

"Yes~! BANG! BANGKU! Kata si abang ini, dia mau kerja dirumah kita!" tereak Sunhee. Si abang perahu disampingnya tersenyum segan.

"Aih? Wah? Gyaa ditawarin kerja ama si neng pirang cantik! Gue juga mau!" kata si Banghyun.

"Banghyun juga mau kerjaan?" tanya Sunhee.

Banghyun mengangguk dengan amit.

"Tetangga saya ada yang perlu tukang kebun. Orangnya ga kalah tajir, malah tajiran dia. Banghyun mau?" tawar Sunhee. Banghyun tanpa cap cip cup langsung menerima tawaran kerja itu.

"Yah? Kalo elo jadi butlernya neng pirang, terus elo jadi tukang kebun tetangganya neng pirang, gue sendirian dong?" tanya Yoseob.

"SUNHEEEEEEEEEEEEEE~!!!" teriak sebuah suara perempuan disertai derap langkah yang semakin mendekat.

"Yunhee unnie?" Sunhee memakai kacamatanya, "Ah ternyata benar!"

Gadis bernama Yunhee itu menyapa Sunhee dan Seungho. Yunhee ini kakak sepupunya Sunhee, cantik, jago ngerap, dan jago masak. *?*

"Kok unnie disini? Liburan juga?" tanya Sunhee.

"Gue baru balik dari Seattle, biasa nganterin Jaebum kuliah. Tapi nyokap nyuruh gue mampir ke pantai. Dia bilang dia dapet kabar dari nyokap lo, kalo elo disini. Yaudah kadi gue sekalian nyamper lo aja," jelas Yunhee.

"Apa kabar, Yun?" tanya Seungho.

"Eh si abang, hahay~ bae bang, bae.."

Saat ketiga saudara itu sibuk reunian, Jonghun tiba-tiba sudah menghilang seperti genie. Yoseob masih menunggu kesempatan.

"Neng, neng pirang kedua.." tanya Yoseob pada Yunhee.

"Eh? Saya?" Yunhee tiba-tiba ngeblush liat muka imut si penjual takoyaki.

"Neng butuh pembantu ga dirumah? Saya bosen nih jualan takoyaki disini mulu," curhat Yoseob.

Sebenernya Yunhee udah ada pembantu. Cuma Yunhee kesengsem ama si Yusup imut, jadinya dia mau mempekerjakan Yoseob sebagai pembantu dirumahnya.

"Beneran nih neng? Saya boleh kerja?" tanya Yoseob.

Yunhee mengangguk. Yoseob girang.

~~~~~~

Keesokan harinya, udah hari les dancenya Sunhee. Sunhee baru pulang sekolah, ga langsung pulang, melainkan maen ke rumah Jihee dulu.

"Gimana bangkee, tukang kebun barunya?" tanya Sunhee.

"Kerjanya masih rapihan gue," kata Byunghee, menyisir boneka ayamnya.

Gahee unnie pun datang dan menyuguhkan tiramisu serta pineapple juice buatan sendiri. "Nih bikinan unnie loh~! Dicobain ya, Sun!" ujarnya sambil tersenyum cantik.

Sunhee senyum lebih cantik lagi, "Pasti unn! Thank you yaa.."

Jihee lalu turun dalam keadaan sudah ganti baju. Dia melihat tukang kebunnya dan menjerit karena kaget.


Banghyun ikutan syok.

"Lu ngapain pake.. kerudungan begitu?" tanya Jihee.

"Panas neng, saya ga punya topi jadinya begini," kata Banghyun melas, yang membuat Jihee diam-diam gemas. Sunhee memalingkan wajahnya dari Banghyun.

"Aih~ kesian. Yaudah lanjut kerja sana!" perintah Jihee.

Banghyun pun kembali bekerja. Jihee ke teras tempat Byunghee dan Sunhee lagi ngaso. Gahee unnie kembali ke dapur untuk memasak makanan lain.

"Lo ga les bass ji hari ini?" tanya Sunhee.

"Gatau aku masih bingung. Abisnya si Jeyjey.."

"Jeyjey?" potong Sunhee, "Maksud lo, Lee Jaejin guru les bass lo?"

"Eh? Ah uh.. iya Jaejin maksud aku unn, anu.." Jihee salting.

"Cieeee yang naksir guru lesnya sendiri!" tereak Byunghee tiba-tiba pake suara ayam.

"Diem ah lu bang," Jihee tersipu.

Sunhee lalu menanyakan apa yang dimaksud Byunghee, dan ada apa dibalik panggilan "Jeyjey". Jihee menjelaskan bahwa ia memang sedang dekat dengan guru lesnya itu. Ya, semacem cinlok gitu. Sunhee pun manggut-manggut.

"Lah, bukannya lo naksir abang gue ya? Ga jadi? Oke percomblangan batal," kata Sunhee dengan cepat.

"Ah unnie~! Bukan gitu! aku.. euuu," Jihee bingung mau ngomong apa.

Byunghee pun nimbrung, masih sambil menyisir boneka ayamnya, "Udahlah Ji, makanya pilih satu aja. Guru les lo, ato abangnya temen lo? Ato tukang kebun baru kita?"

Jihee ngedumel. Byunghee dan Sunhee tertawa. Tiba-tiba ada yang mengetuk-ngetuk pager.

"Unn, jangan bilang kalo itu gembel lagi ya, kasian Bang Seungho," kata Jihee.

Sunhee ngebenerin letak kacamatanya, dan memicingkan matanya lagi.

"Itu bukan Bangku. Bukan gembel pula. Ko ganteng ya?" Sunhee bingung sendiri.

"Non? Non Sunhee?!" sahut orang dibalik jeruji besi itu. Pager maksudnya.

"Loh? Abang tukang perahu? Eh.. maksudnya.. Bang?" Sunhee berjalan menuju pagar, diikuti Jihee dibelakangnya.

Si abang tukang perahu yang kini menjadi kepala pembantu di rumah Sunhee, alias butler, tersenyum manis dengan senyum khas jokernya. Sunhee agak merinding.

"Ini Non, cuma mau ngingetin aja, jadwal les Non sebentar lagi. Terus Tuan Muda Seungho nyuruh saya nyamperin Non, ngingetin makan," katanya.

"Oooh.. oke oke. Tumben. Biasanya Bangku nyamperin gue sendiri. Huh sekarang mentang-mentang ada bang butler. Ji, gue balik ya!" Sunhee keluar pager.

"Iya unn, see you later!" Jihee melambai, lalu masuk kembali ke rumahnya.

~~~~~~

Dalam perjalanan kembali ke rumah, Sunhee melakukan interview singkat dengan butler barunya.

"Gimana kerja dirumah saya? Ada keluhan ga?" tanya Sunhee dengan nada yang begitu baik layaknya ratu pirang cantik yang bijaksana dan perhatian pada pelayannya.

"Alhamdulillah engga Non. Tuan Muda Seungho baik banget. Tuan dan Nyonya Song juga cukup perhatian sama saya. Jadi so far so good lah Non," jawab si Bang butler.

"Hoo.. bagus deh.. tapi kamu.."

"Eh awas Non, HATI-HATI~!" teriak si abang dengan tiba-tiba.

Sunhee berjalan meleng, dia tak sengaja kesandung batu. Sunhee hampir saja mencium tanah den terluka, kalau saja si butler tidak menangkapnya dengan sigap.

Dan saat ini, posisi mereka berdua begitu awkward. Si butler sedang menahan badan Sunhee agar tidak menyentuh tanah, dengan tangan kirinya. Tangan kanannya memegang tangan Sunhee, dan badan Sunhee menghadap ke arahnya. Bayangkan posisi couple dance tango, pas posisi akhir. Kebayang ga? Nah begitu lah. Jarak muka mereka pun CUKUP dekat.

Sunhee merasakan cairan hangat keluar dari hidungnya. Lagi.

Oh God~! Not again!


To be continued...

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

TADAAAA~! WELCOME NEW CASTS!
by the way maaf ya disini personil BEAST gue bikin jadi pembantu semua HAHAHAHA MAAF YAAAAAA yah lumayan kan sekalian nampang ye ga?

here are the two new casts, in order of appearance :

Son Dong Woon as Abang Tukang Perahu, sekaligus Butler barunya Sunhee


Aldilla Rakhiemah as Jang Yunhee (Sunhee's cousin)


Keep waiting for MPLOT 5 ~!!! :D

0 comments: