Monday 15 March 2010

Les Privat {mplot 10}

“Sang, kita ngapain shopping sih? Di rumah gue kan dress udah banyak. Sepatu juga. Tas? Perhiasan? Segudang. Pake yang ada ajalah. Lo juga boleh deh minjem dress-dress gue..”

Sunhee sibuk menyisir poninya sambil ngaca di depan kaca super gede di dalem toko sepatu. Jihee yang daritadi cuma muter-muter akhirnya nyerah.

“Iya ya, barang-barang disini ga sebanding ama yang unnie punya dirumah! Koleksi unnie kan banyak dari Paris tuh. Yah produk lokal gini mah lewaaaat..” kata Jihee lebay sambil ngeliatin barang-barang di etalase dengan pandangan menghina.

Sunhee yang merasa diliatin penjaga toko judes, langsung narik Jihee keluar. “Gue tau barang-barang gue emang high class, tapi jangan kenceng-kenceng gitu juga sang ngomongnya!”

Jihee menghela napas. “Maap deh. Gimana kalo kita nyalon aja unn? Krimbat kek. Meni pedi kek. Cabut bulu ketek kek.”

“Hmm. Kebetulan tukang spa di rumah gue lagi pulang kampung. Oke kita ke salon!”

Sunhee dan Jihee berjalan ke parkiran. Sunhee bawa mobil VW beetle kuningnya, nyetir sendiri. Kata Sunhee sih, bosen disupirin pak Lee mulu. Sekali-kali dia istirahat.
Jihee menunjukkan arah menuju salon langganannya. The Bbi Ssang Beauty House. Dari namanya aja, Sunhee udah bisa tau kenapa salon itu jadi salon langganannya Jihee.

Dan Sunhee udah bisa bayangin gimana interior salon itu.

“Yak sudah sampai! Ayo unn, aku kenalin ke mas-mas ama mbak-mbak langganan aku.”

Sunhee turun dari mobil, membuka kacamata hitamnya, dan mengunci mobilnya. Satpam yang jaga di depan udah bengong-bengong liatin Jihee sama Sunhee.

“Kayaknya.. mobil gue matching banget ama ni salon,” Sunhee menggumam sambil memasuki salon itu.

Jihee melihat sekelilingnya. “Nah itu dia. Bang! Bang Jo Kwooon!”

Si empunya nama nengok dan berjalan lebay menghampiri Jihee. “Jiji! Udah berapa kali gue bilang kalo you mau manggil I, kudu pake Jeng! Okay? Jeng Kwonnie!”

Sunhee mengerutkan dahi dan memandang Jo Kwon dari atas ampe bawah.

“Oh? You bawa temen? Siapa ini? Kenalin dong!” Jo Kwon ikutan mandang Sunhee dari rambut ampe kaki.

“Ini Sunhee, Jeng. Song Sunhee. Kebangetan ah kalo lo gatau.”

“OOOH!” Jo Kwon menganga lebay. “Song Sunhee putri keluarga Song yang super duper kaya itu? Yang rumahnya di gangnam? Yang bapaknya artis terkenal sekaligus pebisnis nomor satu di korea? Yang emaknya punya produk make up terkenal itu?”

Sunhee menggumam pada dirinya sendiri. “Nyokap gue punya brand make up?”

“Situ anaknya Song Jihoon ama Song Hye Gyo pan?” Tanya Jo Kwon lagi.

“Iya.”

“Pantesan cantik BEUDH! Aduuh ini idung sempurna amet. Pipi mulus bener, bibir imut-imut, rambut aluuus banget tapi kok pirang?”

“Iya, ini dicat pirang di rumah sendiri.”

“WAAAAH COOL BANGET. Natural! Ada lowongan kerja di rumah you ga? Gue muak nih kerja disini.”

“JO KWON GET BACK TO WORK!”

Sunhee dan Jihee langsung menoleh ke arah suara. Jo Kwon langsung ngibrit ke tempat krimbat.

“I’m sorry for his.. wild attitude. Welcome to Bbi Ssang Beauty House, can I help you?”

Sunhee melihat laki-laki cantik yang berdiri di depannya. Senyumnya begitu manis, englishnya faseh. Pokoknya overall ni cowo mendekati perfect deh. Udah gitu rambutnya pirang, Sunhee selalu seneng kalo ketemu orang yang sama-sama pirang.

“I’m Kevin Woo. The owner of the beauty house. Actually it’s my mom’s, but she handed over it to me, and went to San Fransisco to take care of our outlet there.”

“Kevin?” Sunhee refleks mengulang nama itu.

“Yes. And you are..?” Si Kevin pirang ganteng ini mengulurkan tangannya.

Sunhee menjabat tangan si bos salon itu. “Song Sunhee. The only daughter of the Song family..”

“You’re THE Song Sunhee? Oh my Gawd it’s such a pleasure to have you here! Please, take a seat!” si Kevin langsung heboh nyiapin tempat duduk, ngajak Sunhee duduk segala macem. Sunhee cuma iya iya aja sambil ngikutin Kevin.

“So what brings you here? Do you need a special treatment? A new haircut, perhaps? Or you would want to try our new set of spa?”

Si Kevin Woo ini sangat antusias menawarkan fasilitas-fasilitas super lengkap yang ada di salonnya ini. Sunhee baru sadar kalo si Jihee udah ga disampingnya lagi, udah ilang. Maybe dia asik meni pedi. Susah nyari sebuah pisang ditengah tumpukan pisang lainnya seperti di salon ini. The beauty house was too yellow.

“Our beauty house is really special. We always use the mixture of banana for our products. For the hair masks, for the hand lotions, shampoo. Everything! Blablabla..”
Sementara Kevin Woo menjelaskan konsep salonnya secara panjang lebar, Sunhee menangkap sebuah sosok yang sepertinya dia kenal.

“I’m sorry would you excuse me for a moment? I think I saw a friend over there..” kata Sunhee dengan sangat halus dan ramah, membuat si Kevin yang cantiknya hampir nyaingin Sunhee, akhirnya terdiam dan mengangguk cepat.

Sunhee berdiri dan berjalan ke arah tempat hair-do. Di sana dia melihat 6 sosok cowok berkepala kerucut. Maksudnya, kepala mereka ditutupi alumunium foil, dan mereka semua tampak seperti.. alien.

Baru aja kata ‘alien’ muncul di kepala Sunhee, tau-tau cowo yang paling pojok becanda ama temennya sambil bilang “Bbi rong bbi rong! Bbi rong bbi rong!”

Sunhee langsung kicep dan agak ilfeel pas liat siapa si makhluk bbi rong itu.

“Dongwoon!”

“Bbi rong bbi.. loh? Nona?”

Sunhee mendekati Dongwoon dan berdiri dibelakangnya. Sekarang Sunhee menatap cermin dan berbicara pada Dongwoon melalui cermin itu *ngerti maksud gue kan?*

“Kamu kok bisa disini?”

“Ini, kan besok partynya Daehee, nah saya di traktir ama Doojoon nih, berenem pada nyalon semua. Cuma ngebenerin rambut doing kok, Nona. Yah, yang pengen tampil cakep kan ga cuma cewek aja, ya ga, Seob?” jelas Dongwoon sambil menutup mukanya dikit. Dia malu muka aib dan kepala kerucutnya itu dilihat oleh majikannya yang lebih cantik dari Nana After School itu.

“Yoi men. EH? NENG PIRANG CANTIK ADUHAI!” sahut si Yoseob dengan girang.

“Loh? Yoseob ikutan juga? Yaampun. Apakabar, Seob? Bae-bae aja kan dirumah Yunhee? Dia masih sering KDRT? Eh maksudnya, masih suka galak ga?” Tanya Sunhee dengan friendly seperti biasa. Dongwoon hanya tertegun memandang majikannya.

“Hahah si neng bisa aja. Neng pirang kedua udah ga galak kok. Abisnya dia udah ketemu ama tunangannya! Si bumbum. Eh.. jibum! Eh bentar..” Yoseob menggaruk kepala kerucutnya. “Park Jaebum! Iya, Jaebum! Si bang Jay teh baru pulang dari Amrik. Sejak tinggal di rumah, Neng pirang kedua jadi baiiiik banget..” cerita Yoseob panjang lebar dengan gaya yang imut, menutupi aib kepala kerucutnya.

Sunhee tersenyum tulus. “Waaah, selamet deh kalo gitu. Salam buat Yunhee unnie ya!”

“Nona Song!”

Sunhee menoleh ke suara cempreng tadi. “Jiah ilah elu lagi. Kok lo ikutan juga?”
Sunhee sekarang berjalan mendekati Hyunseung.

“Iya dong! Kan saya berenem bespren nih. Jadi so pasti ikutan! Eh nona, style rambut saya keren loh. Nanti liat ya!” Hyunseung berkata penuh excitement.

Sunhee hanya bisa tertawa pelan. “Iya iya. Aduh kalian beruntung banget bisa ditraktir. Mana si empunya duit?”

“Ehem,” sahut sebuah suara.

Sunhee muter lagi. Capek juga muter-muter nyamperin ni cowo semua satu-satu.

“Halo! Gue Doojoon, yang empunya duit. Hehe,” Doojoon mengulurkan tangannya. Sunhee menjabatnya pelan.

“Sunhee,” kata Sunhee sambil tersenyum manis.

Beuh. Pantesan Dongwoon betah kerja ama Sunhee meski cuman jadi pembantu!


“Nona, itu dua temen saya yang lain. AJ, ama Junhyung,” kata Dongwoon sambil nunjuk temennya.

“Halo,” Sunhee menunduk sedikit pada dua orang tadi. Dua orang yang disapa malah bengong-bengong terpesona ga jelas. Sunhee nyengir dan kembali mendekati Dongwoon.

“Kamu kalo udah selese bilang saya ya. Saya bawa mobil, jadi kalo mau pulang bareng, kasitau aja. Saya masih bakal ada di salon ini kok,” Sunhee lalu berjalan menjauh. “Dah semuaa!”

“Dadaaah Sunhee!” kata Doojoon, AJ, dan Junhyung.

“Dadaaah nonaaa!” kata Hyunseung ama Yoseob. Beda ya, status pembantu ama pelajar biasa.

Sunhee kembali ke sofa-sofa tempat tadi si Kevin Woo ngoceh. Ternyata dia masih disana.

“Your friends?” Tanya si KevWoo.

“Yep. Hey can I get a special face treatment? My face has been oily lately so..” Sunhee menyentuh wajahnya pelan.

“Oh, of course! This way please,” Kevin Woo langsung berdiri dan memimpin Sunhee ke suatu tempat.

“Do you want my people to handle you or..” Kevin menanyakan Sunhee, mau dilayanin ama siapa. *kedengerannya agak gimana ya..*

“Who has the best gentle but magic hands in this beauty house?” Tanya Sunhee.

Kevin melihat sekeliling. “Uhm, not to brag, but.. me.” Kevin tersenyum lebar dan cantik.

Sunhee tertawa pelan. “Okay. Then you it will be.”

Kevin pun mencuci tangannya dengan sigap. Dia lalu menyuruh Sunhee menyenderkan kepalanya perlahan ke kursi nyaman yang sudah didudukinya. Kevin pun mulai membuat magic dengan tangan-tangan halusnya.

“So, Kevin, you’re Korean, right? Your English is so flawless, have you lived abroad?” Tanya Sunhee dengan mata terpejam.

Muka Kevin begitu serius. Dia tidak akan bercanda kalo udah yang namanya kerja. “Yes. I grew up in San Fransisco.”

Mulut Sunhee membentuk huruf O. Kevin hanya tersenyum.

“Your name reminds me of my friend,” ujar Sunhee lagi.

“Really?” Kevin menuangkan sejumlah cream ke tangannya, dan mengoleskannya perlahan ke muka Sunhee.

“Yeah. His name is Kevin, too. His last name is Kim. We grew up in Australia together. And I just met him a few days ago after years!”

Si Kevin Woo yang begitu serius dengan aktivitasnya terlihat tertarik dengan topik omongan Sunhee. “Wow. His English is fluent to, then?”

“Very. He has this Aussie accent which I don’t have. His face is really Korean, unlike yours. That’s why I find it funny when things get unreasonable, he starts babbling English.”

Kevin Woo tertawa elegan tapi tulus mendengar cerita Sunhee. Biasanya dia diem aja kalo customer lagi dilayanin. Tapi Kevin ga bisa diem aja kalo ngadepin Sunhee. Udah cantik, baik, tajir, talkative, kurang apa? Lebih cantik dari Nana After School lagi, ye kan?

“You guys are like, besties? Really close?” Tanya Kevin.

“Yes, we share stories, spent our crazy childhood together. He is really my bestfriend.”

“Since his name is Kevin, he speaks English well, and is your bestfriend.. Can I be your bestfriend too? I have the same name and the same ability in English..”

Sunhee membuka matanya. Kevin Woo menatapnya dengan sebuah puppy face, lalu mengerjap-ngerjapkan matanya dengan cepat dan imut. Sunhee lalu tertawa lepas melihat kecomelan si Kevin pirang itu. Kevin pun bangga dan tersenyum imut lagi, pokoknya semua yang dilakukan Kevin disertai dengan keimutan deh.

“We will be friends, Kevin! Whether it is best or not, it will progress, okay?” ujar Sunhee lembut.

“Okay! Make sure you consult your beauty problems with me. Would you look at my face? It’s bright right? Of course you will be like me,” kata Kevin pede.

“Wow you are so confident! For a fun guy like you, it’s okay,” Sunhee tersenyum lagi.
Keduanya pun lalu berbincang hal yang lain hingga facial treatment Sunhee selesai.

~~~~~

Tiba-tiba hari yang ditunggu pun tiba! Birthday Daehee, sweet seventeennya Daehee! Sunhee dan Jihee udah ngumpul di kamarnya Daehee. Mereka bertiga mau berangkat bareng ke café sewaannya Daehee.

“Sun, buruan! Telat nih nanti!” Daehee melirik jam tangannya berkali-kali.

“Tar dulu! Mana ya high heels gue tadi…”

“Unn, unn, aku pake dress ini aja gapapa kan?”

“Yang bener cuma itu doang? Ganti! Formal dikit napa, ini pesta tau.”

“Tapi pewean yang ini, unn.”

“BERISIK!” Daehee muak. “Kapan mau berangkat?”

Sunhee akhirnya menemukan high heelsnya. “Yay! Sekarang.”

Jihee cepat-cepat mengganti bajunya jadi baju yang disarankan Sunhee. “Ayo, unn.”

Daehee menatap kedua temannya. “Kok jadi lo berdua yang lebih cantik daripada gue sih?”

Sunhee dan Jihee saling bertatapan. Lalu menoleh ke cermin. Sunhee memakai two piece, rok mini putih dengan atasan putih garis-garis item, dan sabuk item kecil di pinggangnya. Jihee memakai dress yang motifnya kayak sarung tapi udah di modifikasi, jadi cantik banget. Sedangkan Daehee make dress item pendek, sleeveless dengan kalung ditengah dan aksen rumbai di bahunya.

“Lo kalo mau narik perhatian lebih, tinggal sexy dance, gampang kan?” Sunhee nyolot lalu berjalan keluar pintu kamar.

Daehee menaikkan bahunya. “Iya juga ya.” Lalu menyusul Sunhee keluar.
Sedangkan Jihee sibuk ol dengan hapenya. Apa yang sedang dia lakukan? Ol ym. Ya, hape yang dia pegang itu hape Sunhee. Lagi-lagi Sunhee ga log out YM, jadi Jihee lancar melaksanakan akal bulusnya. Berikut yang dia ketik :

Sunsun : we’re on our way to the café, see you there, K!
KK : then I’ll be going now too with Minwoo and Siwan. Can’t wait to see you, Sun!

“HAHAHAHAHAA” tiba-tiba Jihee ngakak geli ga jelas. Sunhee langsung nengok dan menyadari apa yang sedang dipegang Jihee.

“Hape gue ya? SINIIN GA!” Sunhee berjalan cepat dan menyambar hapenya. Beruntung Jihee sempat mengclose aplikasi YMnya. Jadi Sunhee tetep gatau kalo Jihee ngajak si KK itu. Hohoho.

~~~~~

Kita langsung skip ke bagian potong kue aja. Jadi ya, saking ramenya tu café, si Sunhee teh ga merhatiin orang-orang disekitarnya. Padahal, udah ada Dongwoon dan 5 temennya, ada abang Seungho dan bangkee, beserta June, Mir, dan Dungdung. Oh bicara soal Dungdung, si Daehee putus ama dia. Balikan ama mantannya, Jonghyun. Ckckck.

Daehee langsung ngajak Sunhee ama Jihee ke panggung kecil ditengah café. Sunhee berdiri di kanan Daehee, Jihee di kiri. Setelah Daehee berpidato sebentar, semua orang tepuk tangan dan nyanyi happy birthday. Lalu Daehee tiup lilin, blablablabla. Terus ya pas mau motong kue, tiba-tiba ada yang nutupin mata Daehee dari belakang.

“Sun! gue mau potong kue nih, jangan ditutupin gitu dong!” Daehee jadi rada sewot.

“Bukan gue.”

“Jiji!”

“Pede banget lu unn, gue sih emang nungguin kue, ngapain nutup-nutup mata lu.”

Daehee jadi parno. “Te.. terus yang ini.. tangan siapa? Setan ya? WUAAAAAAA”

“Ssssht! Ini gue, Dae!”

Daehee menoleh dan mendapati seorang cowo berambut pirang ga niat (setengah pirang setengah coklat) sedang tersenyum lebar ke arahnya. Sunhee melihat dengan iri. Jihee memalingkan muka takut muntah.

“Happy birthday jagiyaaaa!” kata si cowo pirang ga niat itu. Lalu mereka berpelukaaaaaaan. Teletubbies, teletubbies.. say hello~

Sunhee melihat Daehee dan pasangannya dengan tatapan gue-jadi-pengen-punya-cowo-deh. Pas Daehee selese pelukan, udah mau cipokan tuh, terus Sunhee ngeliat ke sekeliling dan ga ada yang mencegah itu terjadi. Sunhee langsung pura-pura batuk heboh.

“WOHOK WOHOK kuenya UHUK belom dipotong tuh WOHOK..” Sunhee berakting dengan sangat payah namun tetep aja cantik dan berhasil menarik perhatian para penonton. Bapak-bapak, Ibu-ibu, semua yang ada di sana.

Daehee terlihat kesel. Jonghyun hanya bisa senyum-senyum najong. Sunhee tersenyum innocent. Daehee pun luluh.

Akhirnya potong kue, Daehee ngasi first cake ke Jonghyun. YAIYALAH YA. Abis itu second cakenya..

“Buat gue bukan, Dae?” Sunhee pengen. Udah ngiler duluan liat cheesecake tingkat 3 itu.

“Buat aku dong, ya ga, unn?” Jihee juga pengen. Lalu Sunhee dan Jihee bertatapan seakan-akan mereka ibu-ibu yang ngerebutin panci yang tinggal satu di event diskon besar-besaran.

Daehee dengan cerdas memotong sepotong potong *?* cheesecake yang besar. Dia menaruhnya di satu piring, lalu meletakkan dua sendok kecil di atasnya.

“Second cake buat lo berdua lah! I can’t choose over you two! Thanks for always being around,” kata Daehee.

Sunhee terharu. Jihee tersenyum tulus. Mereka lalu berpelukan lagi bertiga, unyu unyu unyu.

Setelah semua kebagian kue, orang-orang pada mencar. Ada yang berkumpul dan ngobrol di meja makan, ada yang minum sambil diri di tepi kolam renang, Daehee ama Jonghyun ada di area buffet.

“Bete ga, Sang?” Tanya Sunhee.

“Kita mesti cari gebetan unn. Aku muak liat Daehee nempel ama Jonghyun gitu.”

Sunhee mengangguk antusias. Dia meletakkan gelasnya di sebuah meja kosong. “Jalan yuk.”

Jihee dan Sunhee mulai berkeliling café. Kemanapun mereka lewat, mata-mata terang para lelaki mengikuti mereka semua. Tapi sayangnya ga ada yang bikin dua cewe cantik ini tertarik. Pas nyampe di bar deket panggung, ada yang manggil..

“Sunhee!”

Sunhee nengok dan mendapati tiga orang cowo lagi ngaso di pinggir bar. Yang atu mukanya abstrak, yang atu muka lucu dan ringkih, yang satu lagi kurus tirus tapi masih lebih bertenaga.

“Kev? What are you doing here?” Sunhee cengo mendapati Kevin yang ga kenal Daehee bisa ada disitu. Bawa dua piaraan lagi. Eh salah, dua majikan. Dia piaraannya. HOHO.

“Mampus gue,” bisik Jihee pada diri sendiri. Namun kepanikannya teralihkan karena sosok yang duduk disamping Kevin. Itukah yang namanya Minwoo? Kok lucu?

“You invited me, remember? Haha you look bored, what’s wrong? Come join us!” Kevin menggeser tempat duduknya, menyisakan sebuah tempat duduk kosong di antara dia sendiri dan Siwan, supaya Sunhee bisa duduk disitu. Siwan jadi agak salting dan refleks membetulkan rambutnya.

“Halo Siwan~” sapa Sunhee ramah.

“Eh? I.. iya. Halo juga,” Siwan salting banget banget. Ga pernah duduk disamping cewe yang lebih cantik dari Nana After School sih.

Sunhee nengok-nengok nyariin Jihee. Pas nengok ke arah Siwan, Siwan tercengang. Pas nengok ke arah Kevin, Kevin kicep. “Jihee mana sih?”

“Maksud lo, temen lo yang itu?” Tanya Siwan sambil nunjuk ke dua orang yang duduk agak jauh dari mereka. Jihee udah ngobrol akrab ama si cowo.

“Itu.. siapa?”

“Minwoo. Temen segeng kita,” kata Siwan sambil ngaduk-ngaduk minumnya. Sunhee gemes liat keimutan Siwan yang lagi salting itu.

“You didn’t remember that you invited us here?” Kevin angkat bicara. (Mohon jangan bingung. Ini Kevin yang abstrak, yang anak ZE:A. Bukan mas cantik Kevin Woo yang di salon tadi)

“When?” Sunhee menampakkan muka cantiknya yang bingung. Siwan makin kicep.

“Through YM. The day after we met?”

Sunhee melihat ke atas. Dengan bodoh Siwan ikutan ngeliat ke atas, apakah Sunhee sedang mencari cicak?

Lalu Sunhee menjentikkan jarinya. Siwan kaget. “Pasti Jihee nih.”

Kevin ngeliat ke Siwan. Siwan naikkin bahunya. Tiba-tiba…

“JUNG JIHEE!”

Jihee yang lagi ngobrol ama Minwoo tersentak dan menoleh, “I.. iye unn?”

“Lu yang take over YM gue pas gue baca novel ya? Terus chat ama si abstrak di samping gue ini?” Kevin merasa dadanya tertiban batu besar. UGH!

“Abisnya, kan kita bingung mau ngajak siapa unn, terus kebetulan si KK itu ol, terus ya.. loh situ yang namanya KK?” Jihee nunjuk-nunjuk Kevin.

“Yeah. KK stands for Kevin Kim. So it was you who chatted with me that time?”

Jihee berdiri dan membungkukkan badannya 90 derajat ke Sunhee dan Kevin. “Mianhaeyo! Waktu itu aku iseng semata. Ga berniat apa-apa, beneran deh.”

Sunhee menyilangkan tangannya. “Dia bilang apa aja, Kev?” Tanya Sunhee pada Kevin.

Kevin melihat ke atas. Siwan mengikutinya dengan amat sangat tolol ampe Sunhee makin gemes. “I don’t know. Nothing important though.”

“Jihee jangan diulang ya. Ampe nanti YM lo gue hack, baru tau rasa lo.”

“IYA UNN, AMPUN. Unn, aku ke buffet dulu ya ama Minwoo, dadaaaaah!”

Jihee pun kabur. Sunhee geleng-geleng. “Tu anak cepet banget bisa akrab ama cowo dah.”

“Aren’t you fast in getting along with guys too?” Kevin menanggapi Sunhee.

“I am?” Sunhee malah nanya balik. Kevin mendengus pelan dan tertawa. Siwan masih ngaduk-ngaduk minumannya.

“I’m glad you came, Kev. I would die out of boredom here. And you too, Siwan,” Sunhee tersenyum pada Siwan. Siwan jadi pengen nyanyi can you feel my heartbeat.

Setelah itu, si Kevin permisi pengen ke toilet, ninggalin Sunhee dan Siwan berdua. Kevin sengaja, kan lagi pengen nyomblangin Sunhee ama Siwan. Tapi dari jauh, Daehee ternyata mengamati adegan percakapan Sunhee. Dan dari sudut penglihatan Daehee, Sunhee terlihat sangat akrab dengan Kevin, seolah Siwan itu ga ada disampingnya.

“Udah saatnya Sunhee punya cowo. Comblangin ah~~” kata Daehee santai sambil melengos pergi.

Pas Kevin pergi, ternyata Siwan ga secanggung yang Sunhee bayangkan. Siwan mulai cerita-cerita soal macem-macem. Kadang Siwan bisa ngelucu juga. Dalam beberapa menit, Siwan dan Sunhee sudah terlihat sangat akrab dan bercanda bersama.
Dari jauh, banyak pasang mata sedang mengamati mereka. Mata ramahnya June, mata tajamnya Dongwoon, dan mata sipitnya Kevin yang ternyata ga jadi ke toilet.

~~~~~

Pesta berlalu dengan cepat. Tiba saatnya pulang. Café udah sepi, tinggal beberapa orang saja.

“Nona, apa nona sudah mau pulang? Saya akan telepon Pak Lee,” ujar Dongwoon menghampiri majikannya itu.

Belom sempet Sunhee jawab, tiba-tiba June dateng nyamperin Sunhee. “Hey Sun! mau nebeng mobil gue ga? Abang lo bareng gue soalnya..”

Sunhee baru akan membuka mulut tapi Kevin dan Siwan sudah ada dibelakang Sunhee. “Do you need a ride home, Sunhee?” tawar Kevin.

Sunhee bingung. Dia melihat ke semua namja disekelilingnya. Dongwoon, June, Kevin dan Siwan saling bertatapan.

Mampus gue.

To be continued..

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

NEW CAST!

Si jeng heboh di salon Bbi Ssang, Jo Kwon!




Lalu si cantik sekaligus ganteng, Kevin Woo!

0 comments: